Figure Blog

3 Cara Mempersingkat Sales Cycle agar Penjualan Bisa Diraih Lebih Cepat!

29 Jan 2024

Menjual produk adalah sebuah proses dan adalah tugasmu untuk membuatnya jadi lebih nyaman dan mudah sehingga kamu bisa memperoleh penjualan lebih cepat - Di sisi lain, kamu juga ingin agar pelanggan bisa membeli produkmu dengan cepat dan nyaman.

Karena itu, muncullah sebuah konsep yang disebut sales cycle. Apa itu sales cycle secara singkat dan bagaimana membuat proses ini jadi lebih cepat sehingga kedua belah pihak bisa sama-sama merasa nyaman dalam bertransaksi?

Apa itu Sales Cycle?

Sales cycle adalah sebuah siklus yang menjelaskan serangkaian langkah atau proses sebuah usaha dalam menjual produk atau jasanya, dimulai dari mengenali prospek atau pelanggannya sampai dengan melakukan evaluasi setelah penjualan.

Secara umum, sales cycle bisa menjadi proses yang sangat panjang dan mungkin melelahkan untuk sebuah usaha. Proses ini juga bisa membuat usahamu sulit memperoleh penjualan secara cepat.

Semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk usahamu memperoleh penjualan, semakin buruk pula dampaknya ke banyak aspek usahamu.

3 Cara Mempersingkat Sales Cycle

1. Temukan Prospek yang Sesuai

Semua pelanggan yang pernah membeli produkmu belum tentu adalah pelanggan sejatimu. Pelangganmu yang paling sejati harus kamu temukan berdasarkan analisamu sendiri.

Kamu bisa mulai dengan mempelajari para pelangganmu yang pernah membeli produkmu atau rutin jadi pembelimu. Temukan kesamaan ciri dan perilaku dari mereka dan kamu akan menemukan identitas atau persona pelangganmu.

Identitas atau profil pelanggan ini akan jadi patokan yang memudahkanmu untuk menemukan pelanggan yang kamu cari, membuatmu lebih hemat waktu dan tenaga dalam menemukan pelanggan yang kamu sasar.

2. Membangun Pengalaman Belanja yang Lebih Nyaman

Pengalaman belanja yang merepotkan dapat berbentuk banyak hal - Website yang buruk, minimnya metode pembayaran, sampai halaman pembayaran yang kurang nyaman. Pelanggan pun jadi harus buang-buang waktu hanya untuk check out barang yang mereka suka.

Yang lebih buruk lagi, mereka bisa saja berhenti di tengah jalan sebelum sempat melakukan pembayaran, membuat usahamu tidak memperoleh penjualan sama sekali.

Dengan memahami hal ini, kamu akan tahu bahwa pengalaman belanja harus dirancang sebaik mungkin dari awal hingga akhir.

Dalam konteks online shop, misalnya, kamu harus membuat website kamu senyaman mungkin untuk ditelusuri oleh pelanggan. Halaman produk harus menyajikan informasi yang jelas dan cukup tanpa harus membuat desainnya berantakan.

Proses ini pun harus berlanjut ke halaman pembayaran sampai dengan pemilihan metode pembayaran. Semuanya harus mulus dan jangan sampai satu kali pun membuat pelanggan jadi enggan melanjutkan pembelian.

Sementara itu, dalam konteks offline store, kamu mesti menyambut pelanggan sedari awal pelanggan memasuki tokomu. Tanyakan pelanggan tentang produk seperti apa yang mereka butuhkan, berikan produk yang sesuai, sampai bantu mereka dalam proses check out.

3. Gunakan Kekuatan Konten

Konten lebih dari sekadar engagement saja. Konten adalah senjata terbaik untuk membuat pelanggan jadi lebih informatif dan mudah mengenal produkmu.

Kalau kamu rutin membagikan product knowledge sebagai salah satu jenis kontenmu kepada para calon pelangganmu, mereka bisa mengunjungi tokomu dengan kondisi sudah mulai mengenal brand dan produkmu.

Dengan kondisi ini, proses penjualan jadi lebih mudah karena mereka sudah kenal dan paham tentang produkmu dan mereka tidak butuh waktu lama untuk mengambil keputusan saat akan melakukan pembelian.

Kesimpulan

"Kalau ada yang bisa lebih cepat, kenapa harus melalu jalan yang lebih lama?" adalah cara pikir yang harus diterapkan ketika kamu mengelola sales cycle.

Setiap langkah yang terasa bertele-tele atau bisa dipersingkat harus kamu persingkat dengan beberapa cara di atas yang bisa kamu terapkan dengan praktis.

Contact Us