Bagi beberapa orang, bekerja nine to five adalah suatu hal yang melelahkan. Mereka harus bangun pagi agar tepat waktu masuk ke tempat kerja, melakukan rutinitas dan pekerjaan yang itu-itu saja setiap harinya, dan harus berkutat dengan macet dan hal-hal tak diduga lainnya saat pulang kerja. Hal ini menciptakan kejenuhan tersendiri, sehingga banyak orang memutuskan untuk meninggalkan dunia kantor untuk menjadi lebih mandiri dengan mendirikan bisnisnya sendiri.
Nyatanya, mereka menemukan siklus yang sama dengan pekerjaan yang berbeda. Mereka harus bangun pagi untuk membuka usaha, melayani pelanggan, mengelola stok barang, memesan barang, membuat produk atau menyediakan jasa tertentu, menghitung keuangan, dan lain sebagainya. Semuanya dilakukan sendiri jika memang mereka baru membuka usaha. Jika sudah punya pegawai, tentunya akan lebih pusing lagi - Harus evaluasi pegawai, alokasi gaji untuk pegawai, hingga melakukan rekrutmen. Jika terus bertahan seperti ini, ujung-ujungnya adalah burnout.
Buat kamu yang takut atau mulai mengantisipasi hal tersebut, tenang aja! Burnout memang berpotensi untuk kamu alami selama kamu mengelola bisnis kamu sendiri, tapi kami punya beberapa tips untuk mencegahnya!
1. Tentukan Tujuan Kamu
Buat kamu yang masih berada di dalam tahap ingin membuka bisnis, tentukan dulu tujuan kamu untuk membuka bisnis (Selain mencari profit tentunya). Apakah untuk penghasilan sementara saja? Atau untuk belajar berbisnis? Atau memang untuk memberikan dampak yang positif buat lingkungan sekitar. Pastikan tujuan-tujuan tersebut jangan terlalu umum. Pecah lagi menjadi tujuan-tujuan yang lebih spesifik dan achievable. Kalau tujuan kamu terlalu abu-abu atau abstrak, besar kemungkinan kamu akan burnout dan tertekan akibat ketidakjelasan tujuan kamu.
2. Delegasi Tugas
Bisnis bukanlah one man show. Bisnis adalah satu unit yang di dalam setiap bidang spesifiknya terdapat seseorang yang ahli atau memiliki kompetensi di dalamnya. Oleh karenanya, pastikan jangan semua bidang dipegang oleh kamu. Sudah seharusnya kamu untuk punya satu atau beberapa orang untuk mengelola beberapa bidang yang ada di dalam bisnis kamu. Kalau kamu semua yang terus mengelolanya, apa jadinya nggak super melelahkan?
3. Berhenti Sejenak
Keterbatasan adalah hakikat dari diri manusia, begitu pula saat kita mengelola bisnis. Setiap manusia, termasuk kamu, punya tenaga yang terbatas dan butuh rehat sejenak. Jangan sampai kamu paksakan diri kamu hingga benar-benar ‘panas’. Istirahat sejenak dengan menjalankan hobi kamu, berlibur ke luar kota, atau sekadar menghabiskan waktu dengan keluarga, benar-benar diperlukan. Sesibuk apapun bisnis kamu, seramai apapun pesanan yang kamu terima, kamu punya hak untuk beristirahat dan memperbaiki kualitas fisik dan mental kamu. Jangan sampai kamu kelelahan secara fisik dan mental. Jika itu sudah terjadi, keberlangsungan bisnis kamu jadi terancam.
4. Perhatikan Kondisi Lingkungan Kerja
Kadangkala, lingkungan kerja dan pegawai kamu dengan memengaruhi kondisi mental kamu. Cobalah untuk rutin menjaga komunikasi dengan para pegawai kamu, tekankan fokus pada kesejahteraan kamu dan para pegawai kamu. Performa bisnis akan lebih baik jika dipengaruhi oleh kondisi mental dan moral yang positif dan menyenangkan. Tumbuhkan juga kultur kerja yang saling mendukung dan suportif untuk menjaga kondisi setiap individu secara positif.
Mengelola bisnis jangan sampai bikin kamu tertekan atau bahkan mengalami burnout. Sesegera mungkin cegah kondisi tersebut agar kamu lebih fokus dan nyaman mengelola bisnis kamu dalam jangka panjang. Jika sudah mengalami kondisi tersebut, ada baiknya kamu memeriksakan diri ke seseorang yang ahli menangani kondisi kamu.