Salah satu kemampuan terpenting yang perlu dimiliki dan dikuasai oleh seorang pemilik usaha adalah tahu kapan dan bagaimana harus restock persediaan barang untuk dijual.
Bayangkan kalau kamu tidak tahu-menahu kapan dan bagaimana melakukan restocking. Penjualan jadi menurun, pelanggan pindah ke kompetitor, dan usahamu akan dipandang negatif oleh pelanggan.
Kemampuan tersebut memang tidak akan bisa muncul dalam sekejap. Perlu waktu dan pengalaman dalam melakukannya. Namun, agar kamu bisa tahu kapan dan cara restocking barang kamu, pelajari dulu 4 metode restocking ini!
Demand-based method merupakan metode restocking stok barang yang dilakukan berdasarkan prediksi atau dugaan yang dilakukan oleh pemilik usaha mengenai permintaan yang akan terjadi di masa depan.
Untuk menerapkan metode ini, pemilik usaha perlu mengetahui dan menganalisa riwayat penjualan setiap produknya. Apabila ada produk yang permintaannya berpotensi naik di masa depan, maka restocking stok barang perlu segera dilakukan.
Berbeda dengan metode sebelumnya yang menekankan pada potensi permintaan di masa depan, metode restocking yang satu ini dilakukan dengan dasar keuntungan yang diperoleh dari penjualan suatu produk.
Kalau kamu selaku pemilik usaha mempunyai produk yang selalu menguntungkan, ada baiknya kamu untuk melakukan restock barang tersebut secara rutin agar tetap bisa memenuhi kebutuhan pelanggan dan memperoleh keuntungan.
Sumber: Freepik
Kalau usahamu adalah usaha baru yang tingkat penjualannya belum terlalu tinggi, metode restocking stok barang ini akan cocok untuk usahamu.
Periodic inventory method dilakukan apabila suatu usaha tidak mencatat penjualan stok barangnya secara langsung setelah menjual barang tersebut. Restocking pun akan dilakukan setelah periode tertentu berakhir (Per kuartal, bulan, atau mingguan).
Alhasil, metode ini sangat mudah diterapkan karena kesederhanaannya. Namun, metode ini nggak real time sehingga sulit bagi kamu untuk melacak dan mengetahui perubahan stok barang dan penjualan secara detail.
Metode restocking ini akan bekerja dengan efektif kalau usahamu memiliki produk yang cepat terjual atau tergolong fast-moving (Permintaannya sangat tinggi).
Dengan memakai metode ini, kamu bisa memastikan stok barang kamu tetap tersedia walau penjualannya terjadi begitu cepat. Tidak hanya itu, metode ini juga memungkinkan kamu menghadapi tingginya permintaan saat musim-musim liburan.
Setiap metode restocking barang di atas punya karakteristik dan cirinya sendiri. Kamu bisa memilih mana yang kamu rasa paling tepat untuk jenis dan ukuran usahamu.
Memilih metode yang tepat akan membantumu melakukan restocking stok barang dengan mudah tanpa perlu kewalahan!