Kalau kamu punya satu atau lebih pegawai yang bekerja untukmu, memiliki metode penjadwalan kerja sendiri alias employee scheduling akan sangat membantu.
Namun kalau kamu bingung menentukan mana yang paling tepat untuk kamu terapkan, kamu bisa pelajari terlebih dahulu 4 metode employee scheduling di bawah ini!
Fixed schedule, sesuai namanya, merupakan metode penjadwalan kerja untuk pegawai yang umumnya tetap dan sangat jarang berubah-ubah.
Untuk membuat fixed schedule, kamu bisa berpatokan pada jam operasional usaha kamu.
Kalau kamu adalah tipe pemilik usaha yang nggak mau repot merubah-ubah jadwal atau ingin melakukan perencanaan dengan lebih matang untuk beberapa waktu ke depan, fixed schedule bisa menjadi pilihan yang tepat.
Namun, menggunakan fixed schedule bisa membawa kejenuhan bagi pegawai atau kamu sebagai pemilik usaha dikarenakan rutinitas usaha yang dilalui di jam yang sama setiap harinya.
Rotating schedule adalah metode penjadwalan kerja di mana kamu sebagai pemilik usaha bisa menentukan kapan (Siang atau malam) pegawai kamu akan masuk untuk bekerja.
Dalam menerapkan metode ini, biasanya jadwal kerja pegawai bisa bervariasi.
Jika dalam seminggu pegawai bekerja selama 4 hari, maka kamu bisa menentukan rotasinya sesuai keinginan atau kebutuhanmu.
Misalkan, pegawai A bekerja shift siang selama 2 hari dan shift malam 2 hari, sementara pegawai B adalah sebaliknya.
Minggu depan, jadwal kerja tersebut bisa diubah menjadi shift siang 3 hari dan shift malam 1 hari atau setiap hari kerja shift siang. Bahkan, keduanya bisa dibutuhkan di waktu yang bersamaan.
Kembali lagi, semuanya tergantung kebutuhan kamu sebagai pemilik usaha.
Sumber: Freepik
Flexible schedule memungkinkan para pegawai kamu untuk memilih sendiri jadwal kerjanya.
Kebebasan memilih jadwal kerja ini bisa menambah sisi unggul dari usaha kamu di mata para pegawai kamu. Pasalnya, para pegawai kamu akan memandang usaha kamu sebagai tempat kerja yang cenderung fleksibel dan nggak kaku.
Meski begitu, flexible schedule hanya cocok diterapkan untuk beberapa jenis usaha, misalnya kantor hingga usaha yang melibatkan jasa.
Split shift method bisa dikatakan sebagai metode penjadwalan kerja yang mungkin masih cukup asing di telinga kamu.
Split shift method merupakan metode penjadwalan kerja yang membagi jadwal kerja pegawai dalam sehari menjadi dua shift. Misalkan, pegawai perlu masuk di jam 8 pagi - 12 siang. Selanjutnya, ia akan kembali masuk di jam 5 sore - 9 malam.
Metode penjadwalan ini membantu kamu untuk melayani pelanggan di jam-jam sibuk tanpa harus menambah jumlah pegawai. Alhasil, kamu nggak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk rekrutmen dan penggajian pegawai.
Di sisi yang lain, pegawai kamu bisa memperoleh waktu rehat yang lebih panjang, nggak diforsir untuk bekerja terus-menerus, dan bisa membagi fokus antara kehidupan pribadi dan pekerjaan dengan lebih baik dan seimbang.