Dalam proses kamu memulai dan mengembangkan usaha kecil dan mikro kamu, kamu bisa mencari pembelajaran nggak hanya dari orang-orang di sekitarmu.
Kamu juga perlu mencari referensi dan pegangan dari beberapa buku bisnis.
Kali ini, kamu mengumpulkan 5 buku bisnis yang kami rasa paling pas buat kamu yang sedang mengembangkan usaha kecil dan mikro kamu agar kamu bisa memiliki rencana, mengambil keputusan, dan membawa bisnis kamu selangkah lebih maju!
Zappos adalah salah satu online retail yang bergerak di bidang shoes & clothing yang dibangun oleh Nick Swinmurn, Alfred Lin, dan mendiang Tony Hsieh.
Melalui buku delivering happiness, mendiang Tony Hsieh sebagai mantan CEO dari Zappos, menceritakan perjalanannya sebagai CEO pertama Zappos.
Apa yang membuat kisahnya menjadi menarik adalah bahwa dia merupakan CEO pertama, yang berarti ia harus belajar sendiri tanpa dipandu seorang CEO pendahulu.
Mendiang Tony Hsieh pun harus belajar sendirian dari kesalahan dan pengalamannya. Ia pun belajar banyak tentang mengelola customer experience, membangun kultur perusahaan, hingga bagaimana menyeimbangkan kehidupan pribadi dan bisnis.
Buat kamu yang baru memulai dan pertama kali mengelola bisnis sebagai pemilik serta ingin belajar dari berbagai kesalahan nyata dalam mengelola bisnis, Delivering Happiness adalah buku yang pas buat kamu.
Ketika membangun dan menjalankan bisnis, kamu harus memiliki alasan alias why.
Namun, kalau kamu belum menemukan alasan atau why yang jelas dari usaha kamu, maka buku ini akan memandu kamu.
Melalui Start with Why, business expert ternama Simon Sinek akan membantu kamu menemukan alasan mengapa bisnis kamu ada, mengapa bisnismu kamu ingin meraih tujuan yang ingin kamu raih, hingga mengapa bisnismu menyediakan produk atau jasa tersebut.
Dilengkapi dengan beragam kisah bisnis nyata yang bisa kamu pelajari, kamu akan memperoleh inspirasi dan referensi yang siap membukakan jalanmu untuk menemukan why dari usaha kamu.
Kalau kamu punya hobi atau gaya hidup tertentu yang ingin kamu ubah jadi bisnis yang menguntungkan, buku ini akan mengajarkan kamu hal tersebut.
Hal menarik lainnya yang akan kamu pelajari dari buku ini adalah bagaimana punya bisnis sendiri yang menguntungkan sembari meraih fulfillment dan kebebasan hidup yang lebih baik.
Sang penulis, Chris Guillebeau, berbagi kisah dari 50 pemilik bisnis yang menarik yang ia temui yang berhasil membangun bisnis sendiri yang berasal dari passion atau hobi mereka sembari dan di saat bersamaan mampu meraih hidup yang lebih bebas dan nyaman.
Di samping itu, ia juga membagikan beberapa prinsip hidupnya yang bisa kamu jadikan pegangan untuk punya bisnis yang berangkat dari hobi sembari punya hidup yang lebih baik.
Dalam buku ini, Patrick Bet-David (Pemikir bisnis dan kreator YouTube channel bisnis Valutainment) menunjukkan bahwa seorang pemilik bisnis harus mampu berperilaku seperti seorang chess grandmaster.
Artinya, pemilik bisnis harus mampu berpikir dan berencana hingga lima langkah ke depan.
Patrick Bet-David pun menjabarkan lima langkah selanjutnya yang harus dipikirkan dan direncanakan dengan detail oleh seorang pemilik bisnis ketika memulai hingga mengembangkan bisnisnya hingga bisa bersaing dengan kompetitif.
Nggak hanya belajar soal berpikir dan berencana ke depan, Your Next Five Moves juga mengajarkan dan menanamkan mindset khusus yang perlu kamu miliki ketika akan mengembangkan bisnis kamu ke depan.
Buku ini akan jadi buku bisnis yang pas untuk membantu kamu berpikir dan berencana lima langkah ke depan dan membuat usahamu lebih siap menghadapi persaingan.
Ada beberapa bisnis yang sanggup melesat ke puncak dunia. Ada pula yang biasa-biasa saja hingga cenderung gagal.
Secara ringkas, Good to Great mengupas mengenai topik tersebut.
Menariknya, pembahasannya mendalam. Buku ini menjabarkan dengan detail beberapa alasan yang membuat beberapa bisnis mampu meraih sukses dan mengapa yang lain cenderung biasa-biasa saja hingga gagal.
Hal menarik lainnya adalah penjabaran ini didapatkan dengan studi yang ilmiah dan nggak main-main. Kamu akan melihat rahasia di balik suksesnya Intel, Coca-cola, hingga General Electric.