"Apalah arti sebuah nama", kata William Shakespeare dalam cerita ternamanya, Romet & Juliet.
Sayangnya, kutipan tersebut, yang menunjukkan betapa nama nggak terlalu penting untuk menamai sesuatu, nggak berlaku dalam dunia bisnis.
Nama, terlebih lagi nama produk, memiliki peran yang penting untuk menciptakan pandangan dan persepsi orang-orang terkait brand dan produk kamu. Bila kamu salah membuat nama, maka orang-orang akan keliru dalam memahami produkmu.
Namun, bagaimana membuat nama produk yang tepat sehingga bisa dipahami dan diterima dengan baik oleh orang-orang dan bisa lebih menjual?
Cara pertama yang paling mudah digunakan untuk membuat nama produk adalah dengan menggunakan kata-kata yang singkat namun deskriptif.
Artinya, penggunaan katanya nggak perlu terlalu panjang namun cukup untuk benar-benar menggambarkan produk yang kamu jual dan apa fungsinya.
Contoh terbaik dari nama produk yang singkat namun deskriptif adalah Tiket.com.
Cukup dengan menggunakan kata "tiket" saja, orang-orang sudah mengetahui bahwa bisnis tersebut fokusnya adalah menjual tiket untuk penerbangan, kereta api, hingga yang berhubungan dengan wisata.
Dengan menggunakan nama yang singkat dan deskriptif, kamu akan dengan mudah menjangkau target pasar yang benar-benar kamu incar, meski terkadang kamu harus mengorbankan sisi emosional atau psikologis dari nama yang deskriptif.
Menggunakan kata-kata yang sulit untuk nama produk atau bisnis kamu bukan sesuatu yang keren.
Hal itu justru akan bikin bisnis kamu mati perlahan.
Dengan nama yang sulit dibaca dan dieja, jangankan untuk diingat, orang-orang pun akan sulit untuk mengucapkan dan menjelaskan nama produk atau bisnis kamu ke orang lain. Lebih lanjut lagi, mereka pun akan enggan untuk mencarinya di Internet.
Sumber: Freepik.com
Cara menarik untuk membuat nama produk adalah dengan menggunakan variasi kata.
Umumnya, kamu bisa menggunakan akronim (Singkatan untuk nama asli yang panjang), portmanteau (Penggabungan dua kata menjadi satu kata, seperti SnapChat, misalnya), hingga menggunakan nama dari seseorang atau sesuatu (Seperti McDonald's, misalnya, yang diambil dari nama pendirinya, yaitu McDonald bersaudara).
Kalau kamu ingin tetap menggunakan kata baku atau resmi untuk membuat nama produk, kamu bisa bikin plesetannya atau menghilangkan satu atau dua huruf dari kata tersebut.
Ingin contoh menarik? Media sosial Tumblr adalah salah satu contoh yang bisa kamu tiru.
Mengotak-atik suatu kata atau menghilangkannya nggak hanya bikin nama produk kamu jadi lebih menarik dan keren, tetapi juga bisa berbeda dari kebanyakan kompetitormu.
Jangan lupa cara terakhir ini: Riset, riset, riset.
Bagaimanapun kamu menemukan kata yang kamu rasa pas dan cocok untuk nama produk kamu, selalu riset dan cari tahu apakah benar-benar sesuai dengan visi dan ciri brand yang ingin kamu bangun.
Nggak hanya itu, ingatlah selalu untuk memeriksa ketersediaan nama tersebut secara hukum. Hal ini akan membantu kamu terhindar dari masalah hukum seperti plagiarisme hanya karena menggunakan nama yang ternyata sudah terdaftar secara hukum.