Setiap orang punya pandangan mengenai sesuatu dan hal itu sah-sah saja. Namun, beberapa pandangan tersebut bisa berkembang menjadi mitos dan ini bisa membuat kamu jadi salah dalam mengambil langkah atau keputusan mengenai sesuatu.
eCommerce pun tidak lepas dari kondisi seperti ini. Ada beberapa opini yang mulai menjadi umum dalam dunia usaha eCommerce yang, sayangnya, telah berkembang jadi sebuah kepercayaan yang sulit dilepaskan meski belum tentu benar. Berikut ini adalah beberapa kepercayaan tersebut.
Ketika kamu memulai online store kamu di sebuah platform eCommerce, kesannya kamu hanya perlu memasukkan informasi usahamu sekaligus katalog produkmu. Semuanya terasa tidak dipungut biaya.
Namun, seiring berjalannya waktu, kamu perlu sadar bahwa kamu perlu mengeluarkan uang untuk mengiklankan produk dan online store kamu sampai biaya marketing campaign agar orang tertarik membeli produkmu.
Bila dibandingkan offline store, membuka dan mengelola online store butuh biaya yang jauh lebih rendah. Hal inilah yang berdampak kepada harga produk yang jauh lebih murah daripada produk yang dijual di offline store, membuat pelanggan berbondong-bondong berbelanja di eCommerce.
Meski harga jadi daya tarik besar ketika berbelanja online, harga bukanlah satu-satunya faktor. Harga yang terlampau murah juga bisa membuat pelanggan ragu dan curiga dengan kualitas dan keunikan yang diberikan produkmu, terlebih lagi pelanggan di era modern mulai semakin kritis terhadap harga.
Oleh karenanya, daripada repot-repot bersaing dalam ranah harga, fokus saja pada kualitas produkmu dan bagaimana produkmu bisa sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang mencarinya.
Setiap pelanggan akan memiliki selera dan preferensi tersendiri yang berkaitan dengan produk yang akan mereka beli. Selera dan preferensi ini bisa terkait ukuran, warna, bentuk, sampai bahan baku dari sebuah produk.
Demi memenuhi selera dan preferensi pelanggan mereka, sebagian pemilik usaha lalu melakukan kustomisasi atau personalisasi. Sayangnya, aksi ini dipandang sebagai hal yang merepotkan bagi sebagian orang.
Padahal, kustomisasi bisa menjadi daya tarik tersendiri. Keberadaan kustomisasi bisa membantumu menyesuaikan usahamu dengan apa yang pelanggan inginkan dan ini akan mempermudahmu menjangkau mereka.
Selain itu, kalau pelanggan punya kebutuhan atau kendala khusus, kamu bisa melakukan modifikasi produk dengan mudah demi memenuhi kebutuhan atau masalah khusus tadi.
Ketika eCommerce muncul dan perlahan jadi booming, muncul kekhawatiran banyak pemilik usaha offline. Mereka tentu khawatir ini akan jadi akhir dari offline store karena beragam kemudahan dan keunggulan yang ditawarkan online store.
Menariknya, seiring berjalannya waktu, ada beragam usaha yang kemudian memanfaatkan online store untuk kemudian membuka offline store mereka sendiri. Bahkan, ada usaha yang mengintegrasikan pengalaman belanja online dengan offline sehingga pengalaman belanja pelanggan jadi lebih mulus.
Kombinasi keduanya menjadi efektif karena sebuah usaha bisa menjual produk dengan sistem omnichannel. Artinya, pelanggan bisa membeli secara online ataupun offline dengan lebih mudah.
Packaging bukanlah sekadar elemen kecil dalam menjual produkmu di online store. Packaging bisa jadi penentu puas atau tidaknya pelanggan terhadap produk dan usahamu.
Produkmu mungkin boleh berkualitas, namun jika packaging yang digunakan ringkih atau disusun dengan buruk untuk mengemas produknya, pelanggan tentu jadi khawatir melakukan pembelian selanjutnya. Sebabnya, mereka takut pembelian selanjutnya akan membuat produk yang mereka beli rusak hanya karena packaging kamu ringkih atau kurang rapi.
Di sisi lain, packaging juga memberikan pengalaman belanja yang berbeda. Packaging yang unik dan interaktif memberikan kesempatan buat pelanggan untuk berinteraksi dan mengenal usahamu dengan lebih dekat
Mitos tidak akan bisa kamu hindari ketika memulai usaha online kamu di eCommerce. Sudah sebaiknya kamu selalu siap dalam menghadapi berbagai pandangan yang belum tentu benar ini agar kamu bisa mengelola usaha online kamu dengan lebih baik dan tidak terjebak dalam pandangan yang bisa menghambat usahamu.