Figure Blog

5 Tips Jitu Menembus Ceruk Pasar yang Baru (Meski Belum Ada Calon Pelanggan)

7 Feb 2024

Menjalani sebuah usaha adalah soal mengeksplorasi dan mengambil risiko, dan salah satu bentuk perwujudan dari pernyataan ini adalah dengan mencoba memasuki ceruk pasar baru.

Langkah ini memang terdengar berisiko. Kamu bisa berpotensi gagal atau justru merugi besar bila melakukannya tanpa perhitungan dan strategi yang tepat.

Untuk itu, kalau kamu benar-benar ingin memasuki ceruk pasar yang baru, coba beberapa tips ini!

5 Tips Jitu Memasuki Ceruk Pasar yang Baru tanpa Calon Pelanggan

1. Cari Tahu Pain Points Pelanggan

Pain points, atau sederhananya kebutuhan dan keinginan pelanggan, adalah titik yang penting untuk mengawali perjalananmu dalam menembus ceruk pasar yang baru.

Kamu mesti mulai mengenali pain points pelanggan dengan melakukan market research yang insentif dan menyeluruh. Dengan market research, kamu berpeluang menemukan jenis pelanggan yang bisa kamu layani beserta kebiasaan, demografi, sampai kemampuan ekonomi mereka.

Selanjutnya, kamu bisa mulai menyesuaikan fitur produkmu agar cocok dengan apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Berikan juga ruang untuk kustomisasi bila pelanggan barumu menginginkan hal tersebut.

2. Ciptakan Pembeda

Nilai pembeda alias unique selling proposition dan unique value proposition harus kamu mulai ciptakan ketika kamu mulai memasuki ceruk pasar yang baru. Kedua elemen ini dimaksudkan untuk membuat usahamu tampil beda dan khas di antara para kompetitor lainnya.

Kamu harus memastikan bahwa pembeda yang kamu ciptakan bukanlah sekadar gimmick agar terlihat beda saja, tetapi pembeda yang juga bisa memberikan nilai tambah bagi kehidupan pelangganmu dan menjawab permasalahan mereka.

3. Bangun Koneksi

Memasuki sebuah ceruk pasar yang kamu tidak kamu pahami sebelumnya sama seperti masuk kerja di hari pertama. Kamu tentu belum kenal siapa-siapa dan belum bisa bekerja dengan maksimal.

Kondisi ini mengharuskan kamu untuk membangun koneksi dan relasi demi agar kamu bisa menancapkan dan memperkuat brand kamu di dalam pasar tersebut.

Kamu bisa mulai dengan mencari-cari distributor yang kamu rasa cocok untuk kamu ajak kerja sama. Mengapa dimulai dengan distributor? Karena distributor memegang kunci dalam menjaga rantai pasokanmu tetap kokoh dan kuat.

Selanjutnya, ajaklah kompetitormu untuk berkolaborasi. Dengan memandang kompetitormu sebagai kolaborator, kamu bisa menjaga persaingan tetap sehat dan membantu usahamu tetap bisa eksis di pasar tersebut.

4. Tunjukkan Otoritasmu

Kalau usahamu punya keahlian dalam bentuk sertifikasi atau approval resmi dari pihak atau badan tertentu, kamu bisa dengan mudah menunjukkan otoritasmu.

Sertifikasi atau approval ini bukan hanya memberikanmu kekuatan yang unik untuk menjalankan usaha di bidang tersebut, tetapi juga membuat usahamu lebih mudah dipercaya oleh pelanggan karena pelanggan tentunya menginginkan usaha yang bisa memberikan produk atau jasa yang terjamin. 

5. Berikan Free Trial

Usaha baru di sebuah pasar yang baru bisa menimbulkan 2 reaksi: Rasa penasaran atau keraguan.

Bila ada lebih banyak pelanggan yang ragu dengan usahamu, kamu bisa mencoba program free trial atau free sample sebagai langkah awal menggaet pelanggan baru.

Program ini mempermudah pelanggan yang mulai tertarik dengan usahamu untuk merasakan produk atau jasamu secara cuma-cuma. Risikonya sangat minim sekali karena pelanggan tidak perlu mengeluarkan apa-apa untuk mengenali produkmu lebih dekat.

Kalau pelangganmu pada akhirnya tertarik dengan produkmu melalui free sample, kamu bisa memperoleh keuntungan lebih karena pelanggan tersebut bisa membangun relasi yang lebih loyal dengan usahamu hingga bahkan merekomendasikan produkmu ke orang lain.

Kesimpulan

Ceruk pasar yang baru adalah peluang pasar yang baru. Oleh karenanya, jangan pernah takut memasuki ceruk pasar baru.

Meski membutuhkan proses dan waktu yang panjang, kamu akan bisa memulai perjalananmu di ceruk pasar yang baru bila kamu menerapkan beberapa tips di atas.

Contact Us