Figure Blog

5 Tips Menekan Biaya Penyimpanan Stok Barang dengan Efektif!

9 Jan 2023

Meningginya permintaan berarti meningginya jumlah persediaan atau stok barang yang usaha kamu punya.

Kondisi ini bisa berujung pada meningginya biaya penyimpanan stok barang di gudang kamu.

Lantas, apa itu biaya penyimpanan? Dan bagaimana kamu bisa tetap menyimpan barang dengan biaya yang rendah?

Apa itu Biaya Penyimpanan?

Biaya penyimpanan atau carrying cost adalah seluruh biaya yang dikerahkan oleh suatu usaha untuk menyimpan persediaan atau stok barang yang dijualnya.

Biaya penyimpanan akan terus mengalami peningkatan apabila produk yang disimpan bertambah dan ada produk yang disimpan dalam waktu yang lama dan nggak terjual.

Alhasil, nggak mengherankan bila biaya penyimpanan bisa menjadi masalah apabila kamu nggak memantaunya dengan teliti dan tepat.

Mengapa Penyimpanan Stok Barang Ada Biayanya Sendiri?

Menyimpan suatu barang memang terlihat simpel. Kamu cukup menaruhnya di gudang sampai barang tersebut keluar gudang untuk berpindah tangan ke tangan pelanggan.

Namun, di balik itu semua, ada biaya tenaga kerja, biaya sewa, hingga biaya perawatan gudang yang memungkinkan barang tersebut untuk tetap tersimpan dengan baik.

Nggak hanya itu, terdapat juga biaya risiko yang terjadi apabila stok barang yang kamu simpan mengalami kerusakan, pencurian, atau kadaluarsa.

Inilah mengapa menyimpan stok barang di gudang memiliki biayanya tersendiri, dan biaya tersebut dinamakan biaya penyimpanan alias carrying cost.

Staf Gudang Menyimpan Stok Barang

Sumber: Freepik

5 Tips Mengurangi Biaya Penyimpanan Stok Barang dengan Efektif

1. Hindari Overstocking

Biang keladi dari tingginya biaya penyimpanan stok barang di usaha kamu adalah menumpuknya jumlah barang secara berlebihan.

Jangan mudah tergiur potongan harga yang lebih besar dengan jumlah pembelian yang lebih banyak.

Sekilas, hal tersebut memang menarik. Namun, apa jadinya jika barang-barang yang sudah kamu beli itu justru hanya berdiam di gudang saja tanpa berkontribusi ke penjualan kamu?

2. Kurangi Dead Stock

Overstocking bisa berujung menjadi dead stock, yaitu barang-barang yang nggak terjual dan tetap tersimpan di gudang kamu dalam waktu yang lama.

Kalau kamu memang terlanjur memiliki banyak dead stock, maka segeralah kurangi persediaanna dari gudang kamu.

Salah satu cara terbaik untuk menguranginya adalah dengan menjualnya secara grosir dengan potongan harga. Di samping itu, kamu bisa membuat bundling yang menyertakan produk tersebut dengan produk best seller dari usahamu.

3. Manfaatkan Sistem yang Tepat

Salah satu penyebab terbesar dari biaya penyimpanan yang membengkak adalah pengelolaan yang buruk dari stok barang di gudang kamu. Pengelolaan ini dapat berarti kesalahan dalam kuantitas barang yang dipesan hingga prediksi demand yang meleset.

Agar kamu dapat mengetahui jumlah barang yang perlu kamu pesan dan memahami demand yang berpotensi hadir di masa depan, kamu membutuhkan aplikasi atau sistem manajemen stok barang yang tepat dan terperinci.

4. Melakukan Upgrade Gudang

Bila memungkinkan, ada baiknya kamu upgrade gudang yang kamu punya.

Hal ini bukan berarti menambah kapasitas gudang atau memperbesar gudang. Upgrade gudang berarti menambah peralatan yang memadai untuk mengelola stok barang dengan lebih efisien dan efektif.

Di sisi lain, upgrade gudang juga berarti memperbaiki layout dan menggunakan rak-rak yang dirancang khusus untuk menyimpan stok barang dengan rapi sehingga memudahkan pekerjaan staf yang berada di gudang.

5. Jangan Lupa Diskusi dengan Pemasok

Berdiskusi dengan pemasok bisa menjadi jalan keluar untuk menekan biaya penyimpanan yang tinggi.

Mengapa begitu?

Ketika kamu menerima barang dari pemasok, selalu ada potensi kerusakan atau kekurangan dari barang atau kemasan barang yang kamu terima. Kondisi ini sudah seharusnya menjadi tanggung jawab pemasok, bukan tanggung jawab kamu.

Demi menghindari kondisi ini terjadi dan malah kamu yang tetap menyimpan stok barang tersebut, disarankan kamu berdiskusi dengan pemasok dan membuat kesepakatan legal di mana apabila kondisi tersebut terjadi, barang-barang yang rusak dikembalikan kepada pemasok dan nggak kamu simpan.

Dengan begitu, kamu bisa menghindari jumlah barang yang berlebihan sekaligus menekan biaya penyimpanan stok barang.

Contact Us