Figure Blog

5 Tips Mengurangi atau Mencegah Backorder dalam Usahamu

27 Oct 2023

Ketika kamu mengalami kondisi out of stock untuk beberapa persediaan barangmu, salah satu metode terbaik untuk memastikan pelanggan tetap melakukan pembelian adalah dengan menerapkan backorder.

Metode backorder sejatinya cukup sederhana: Walau persediaan barang kosong, pelanggan tetap bisa melakukan pemesanan. Pengiriman barangnya nanti akan dilakukan sesaat setelah produk baru tiba di tokomu.

Meski backorder bisa menjadi alternatif ketika produkmu sedang out of stock, tapi sebaiknya kamu mengurangi tingkat backorder atau bahkan mencegah terjadinya backorder terjadi dalam operasional usahamu. Semakin sering backorder terjadi, kepuasan pelanggan berpotensi semakin turun karena mereka harus menunggu pesanan mereka tiba lebih lama.

Lalu, apa saja yang bisa kamu lakukan agar kamu bisa menekan atau bahkan mencegah backorder terjadi di usahamu?

5 Tips Mengurangi atau Mencegah Backordering dalam Usahamu

1. Buat Dugaan yang Terencana

Masa depan memang tidak bisa diprediksi. Tapi, kamu bisa membuat dugaan atas tingkat permintaan yang akan muncul di masa depan.

Cara terbaik agar dugaan kamu bisa lebih akurat atau setidaknya tidak meleset terlalu jauh adalah dengan mengandalkan data penjualan historis. Kamu bisa mempelajari kapan permintaan akan naik dan turun.

Dengan data historis yang lengkap, kamu akan bisa restock sesuai dengan tingkat permintaan yang berpotensi muncul di masa depan sehingga pada akhirnya kamu tidak kewalahan menangani permintaan pelanggan yang membuatmu berujung menerapkan backorder

2. Tingkatkan Space Gudang

Salah satu penyebab out of stock terjadi begitu cepat adalah minimnya ruang di dalam gudangmu. Efeknya, kamu tidak bisa menampun jumlah persediaan barang lebih besar sehingga permintaan barang sering habis dalam waktu cepat.

Untuk itu, bila kamu masih punya sedikit modal, kamu bisa menginvestasikannya untuk space gudang yang lebih besar agar kamu bisa menampung persediaan lebih banyak dan memenuhi permintaan pelanggan dengan lebih baik lagi.

3. Komunikasi yang Jelas dengan Pemasok

Sebagai pemilik usaha, kamu tentunya ingin kalau persediaan barang tiba tepat waktu dan jumlahnya sesuai dengan pesananmu.

Untuk memastikan persediaan barang yang kamu pesan tepat waktu dan tiba sesuai pesanan, komunikasi yang konsisten dan jelas mesti dijaga dengan baik. Tanyakan dengan jelas tanggal pengiriman, konfirmasi kembali jumlah pesananmu, minta skenario yang jelas bila ada keterlambatan.

Bila pemasok kurang responsif atau bekerja asal-asalan, mungkin kamu perlu beralih ke poin ke-4.

4. Miliki Pemasok Cadangan

Pemasok cadangan menjadi kunci apabila kamu kesulitan berkomunikasi atau memiliki masalah dengan pemasok utamamu. Kehadiran pemasok cadangan bisa menjawab kebutuhanmu dengan segera apabila pemasok utamamu sedang mengalami kendala.

Carilah lebih dari 1 pemasok cadangan dengan kualitas yang tidak terlampau berbeda dengan pemasok utama. Hal ini dimaksudkan agar kamu tetap bisa menyediakan produk yang kualitasnya konsisten buat pelanggan.

5. Rutin Perbarui Informasi Persediaan di Gudang

Backorder bisa juga disebabkan dari keteledoran atau ketidaktelitian kamu dalam mengelola persediaan di gudang. Salah satu bentuknya adalah ketika kamu tidak aktif dalam memperbarui informasi persediaan di gudang.

Bayangkan kalau persediaan di gudang sebenarnya habis namun tercatat masih tersedia. Ini bisa menimbulkan kepanikan dan yang pasti kamu akan kewalahan dalam menangani lonjakan permintaan dan backorder.

Kesimpulan

5 tips di atas sangat praktis diterapkan kalau kamu memang ingin menekan angka backorder atau bahkan mencegahnya terjadi di dalam usahamu. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga pelanggan tetap puas dan pengalaman belanja jadi tidak terganggu. 

Contact Us