Satu produk bisa menghasilkan pandangan dan persepsi yang berbeda dalam diri setiap orang.
Inilah yang dikenal dengan perceived value.
Sejatinya, hal ini menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam mendorong seseorang untuk membeli suatu produk.
Lantas, bagaimana membuat perceived value dari suatu produk jadi lebih baik sehingga mampu meningkatkan penjualan produk kamu?
Perceived value adalah nilai dari suatu produk yang timbul berkat persepsi atau pandangan seorang pelanggan terkait dengan produkmu.
Perceived value lahir berkat apa yang pelanggan rasakan dan alami dari suatu produk dan bagaimana produk tersebut bisa memenuhi ekspektasi dan kebutuhannya serta apakah semua hal tersebut ia rasa sesuai dengan harga produknya.
Bila disederhanakan, perceived value pada dasarnya adalah perbedaan antara benefit produk yang dirasakan pelanggan dengan biaya yang perlu dikeluarkan pelanggan untuk memperoleh produk tersebut.
Meningkatkan perceived value dari produkmu bisa berangkat dari cara sesederhana merombak dan meningkatkan desain produkmu.
Desain produk yang cantik berpengaruh besar tentang positif atau negatifnya pandangan dan impresi pelanggan tentang produkmu.
Tapi, pertanyaannya: Seperti apa sih desain produk yang cantik itu?
Umumnya, desain produk yang cantik adalah yang eye-catching dan punya kekhasan yang bisa stand out dari beragam produk lainnya.
Selain itu, desain produk yang cantik juga mampu menunjukkan identitas dan ciri khas bisnismu serta bagaimana kelebihan dan fungsi produkmu.
Unique Value Proposition adalah satu hal yang bisa mengubah segalanya.
Ketika kamu punya unique value proposition bagi produkmu, berapapun jumlahnya, maka kamu bisa dengan mudahnya membuat produkmu stand out dan punya nilai tambah lebih.
Namun, pastikan unique value proposition juga nggak hanya beda, tapi juga bisa meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan dan tetap menjawab kebutuhan pelanggan.
Keunikan dan ciri khas memang sesuatu yang menarik dan bisa bikin perceived value produkmu melonjak.
Namun, jangan sampai mengesampingkan kualitas dari produkmu.
Entah itu fitur utama, fitur pendukung, hingga fitur unik dari produkmu, pastikan semuanya punya kualitas yang sama baiknya dan benar-benar dapat bekerja untuk pelanggan kamu.
Ketika kamu bisa menggabungkan desain produk, unique value proposition, hingga kualitas produkmu, maka kamu akan dengan mudahnya dapat meningkatkan penjualan berkat meningkatnya perceived value produkmu.
Katakanlah kamu mempromosikan bahwa produkmu berkualitas, punya ciri khas, cantik, dan bisa menjawab kebutuhan pelanggan.
Namun, kalau produkmu belum dikomentari orang-orang, maka kamu akan kesulitan untuk menunjukkan bahwa produkmu benar-benar punya perceived value yang baik.
Untuk itu, agar perceived value produkmu semakin meningkat, cobalah untuk mengumpulkan lebih banyak testimoni dari pengguna produkmu. Tampilkan beberapa testimoni yang menurut kamu paling menggambarkan produk dan bisnismu.
Faktanya, 88% pelanggan menjadikan testimoni atau ulasan pelanggan lainnya sebagai acuan mereka dalam membeli produk secara online. Selain itu, 83% pelanggan merasa bahwa website dengan testimoni pelanggan jadi lebih terpercaya.
Oleh karenanya, menunjukkan testimoni pelanggan akan membantu orang-orang untuk lebih percaya dengan kualitas dan value produk kamu sekaligus meyakinkan mereka untuk membelinya.
Sumber: Freepik.com
Menawarkan promo untuk semua orang bukanlah strategi yang baik.
Ada baiknya bagi kamu untuk lebih fokus pada target pasar tertentu saja. Untuk itu, kamu perlu menggunakan targeted promotion.
Targeted promotion adalah salah satu jenis promosi yang lebih fokus atau menargetkan pada kelompok pembeli atau pasar tertentu saja.
Menggunakan targeted promotion akan memungkinkan kamu untuk fokus pada target pasar yang ingin kamu raih saja. Promo yang kamu sediakan pun akan lebih mungkin berhasil karena fokus pada orang-orang yang ingin kamu penuhi kebutuhannya.
Dengan juga menyasar pada target pasar tertentu, produk kamu akan lebih mudah diterima dan bisa dipahami value-nya serta meningkatkan penjualan produkmu.
Ketika berbicara perceived value produk, maka kamu perlu berbicara tentang customer service dari bisnismu.
Pasalnya, suatu produk nggak akan bisa benar-benar menjadi sebuah produk apabila kamu nggak memiliki customer service yang prima.
Dengan memberikan customer service yang prima dan menjawab kebutuhan pelanggan terkait produk yang mereka beli, value bisnis dan produk kamu akan meningkat. Nggak hanya itu, pandangan pelanggan kepada bisnismu pun akan makin positif dan bikin mereka makin loyal denganmu.
Perceived value selalu punya kaitan yang erat dengan harga yang kamu tetapkan untuk produk kamu.
Dalam hal ini, kamu bisa menerapkan teknik pricing yang disebut sebagai charm pricing.
Melalui teknik pricing ini, alih-alih menetapkan harga bulat, seperti Rp20.000 atau Rp150.000, kamu dapat menetapkan harga uang nggak dibulatkan, seperti Rp19.999 atau Rp149.999 (Atau juga Rp149.900).
Teknik ini bisa bekerja dengan efektif. Sebabnya, pelanggan merasa bahwa mereka membayar lebih murah bila dibandingkan dengan harga bulat atau harga real. Mereka juga akan merasa bahwa mereka telah menghemat uang dengan membayar untuk harga tersebut.