Figure Blog

7 Etika Bermedia Sosial yang Krusial Saat Melakukan Social Media Marketing untuk Bisnismu!

24 Oct 2022

Kalau ada satu hal dalam melakukan social media marketing yang harus kamu tahu lebih dulu, hal tersebut adalah etika bermedia sosial.

Hal inilah yang harus jadi pegangan kamu dan kamu pelajari sebaik mungkin sebelum mulai menjalankan social media marketing untuk bisnismu.

Namun, ada apa saja etika bermedia sosial yang perlu kamu pegang teguh saat memulai dan melakukan social media marketing?

Pahami 7 Etika Bermedia Sosial dalam Social Media Marketing!

1. Fokus Pada Transparansi

Salah satu etika bermedia sosial dalam social media marketing adalah selalu fokus dan berpegang teguh pada transparansi, kejujuran, dan kenyataan.

Apabila kamu melakukan kesalahan atau ada banyak komplain yang masuk ke dalam bisnis kamu, maka ada baiknya untuk menjelaskan atau melakukan klarifikasi sejernih dan setransparan mungkin. Jelaskan kondisi yang terjadi dan setiap kronologinya dengan detail.

Jangan bisa-bisanya membengkokkan fakta atau kenyataan yang terjadi. Kalau kamu memiliki data, pastikan gunakan data yang benar-benar valid dan bisa dipercaya.

2. Perhatikan Bahasa

Dalam menjalankan social media marketing, bahasa adalah salah satu faktor yang membentuk brand image atau citra positif dari bisnis kamu.

Namun, itu juga jadi salah satu faktor yang perlu kamu perhatikan sebagai bagian dari etika bermedia sosial.

Bagaimanapun brand image yang ingin kamu bangun dan ciptakan di mata pelanggan, selalu fokuslah untuk gunakan bahasa dan diksi atau pilihan kata yang tetap mencerminkan brand image kamu.

Namun, jangan lupakan juga sopan santun dalam berkomunikasi dan berbahasa di media sosial.

3. Jangan Membuat Klaim Berlebihan

Membuat klaim berlebihan atau puffery adalah sesuatu yang sebaiknya kamu hindari ketika melakukan social media marketing.

Teknik ini bukanlah teknik pemasaran yang etis untuk dijalani dalam social media marketing.

Pasalnya, dengan memberikan klaim atau janji yang berlebihan, kamu berpotensi untuk membuat pelanggan salah sangka. Mereka bisa-bisa menangkap bahwa informasi yang kamu berikan itu nggak valid dan nggak benar-benar bisa dipercaya.

Kalau kamu ingin memberikan klaim super atau menawarkan janji-janji tersebut, pastikan kamu bisa mendukungnya dengan fakta atau data dan memastikan kamu memiliki kemampuan untuk mewujudkannya.

4. Jaga Privasi

Bicara social media marketing, artinya kita juga berbicara mengenai pengelolaan privasi.

Sebagai faktor yang begitu sensitif dalam social media marketing, sesederhana nggak melanggar kebijakan privasi media sosial di tiap platform yang kamu masuki sejatinya harus jadi standar yang perlu kamu jalani bagi bisnis kamu.

Ingat, jangan menggunakan data pelanggan sesukamu. Jangan undang pelanggan untuk berbagi informasi pribadi yang sensitif lewat konten media sosial seperti meme atau mini game. Hal sesederhana nama bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang nggak bertanggungjawab.

Social Media Marketing untuk Bisnis

Sumber: Freepik.com

5. Hindari Ranah atau Topik Sensitif

Menghindari ranah atau topik yang sensitif, seperti topik politik, budaya, hingga agama adalah etika bermedia sosial yang harus kamu pegang teguh sepanjang waktu.

Terlebih lagi, media sosial adalah platform yang juga dipenuhi oleh beragam isu dan topik yang begitu sensitif dan bisa memecah banyak orang.

Ketika kamu membagikan informasi tertentu terkait dengan kubu politik tertentu, isu agama, atau sedikit menyinggung isu sensitif lainnya, maka dampaknya bisa berkepanjangan untuk bisnis kamu. Orang-orang akan berpikir bisnismu memiliki keberpihakan pada pihak atau kelompok tertentu.

Oleh karenanya, selalu berhati-hati dalam berbagi informasi dan jangan pernah menyentuh beragam topik sensitif ketika melakukan social media marketing. Tetaplah netral dan fokus memberikan value yang berguna untuk pembaca atau followers kamu.

6. Pahami Buruknya Fearmongering

Rasa takut adalah bagian yang nggak bisa hilang dari diri manusia. Hal inilah yang dimanfaatkan banyak bisnis dalam menjalankan social media marketing mereka.

Namun, memanfaatkan rasa takut secara berlebihan dalam social media marketing bukanlah sesuatu yang pantas dilakukan. Inilah aktivitas yang sering disebut sebagai fearmongering.

Memanfaatkan rasa takut secara berlebihan dalam melakukan social media marketing berpotensi bikin pelanggan memiliki persepsi atau pandangan negatif soal bisnis kamu. Bisa-bisa, citra bisnis kamu rusak atau orang akan banyak menghindari bisnis kamu karena kamu hanya menjual rasa takut.

7. Selalu Utamakan Value

Kita pada akhirnya sampai pada etika bermedia sosial yang terakhir, dan juga yang harus konsisten kamu jalani: Fokus pada value konten.

Konten dengan value adalah konten yang benar-benar mampu menjawab kebutuhan pembaca, mendidik, dan juga mampu memberikan hiburan untuk tetap menarik pelanggan.

Kalau kamu memang ingin melakukan reshare atau repost konten dari sumber lain, pastikan bahwa konten tersebut bisa dipercaya dan punya data yang mendukung

Kesimpulan

Agar social media marketing yang kamu lancarkan bisa benar-benar efektif dan sukses, kamu nggak hanya butuh rencana dan eksekusi yang tepat.

Kamu juga butuh memegang teguh dan menjalankan beragam etika yang tepat dalam bermedia sosial agar nggak melampaui batas-batas yang telah ditetapkan oleh tiap platform media sosial dan bisnis kamu bisa benar-benar diterima oleh masyarakat.

Contact Us