Menjadi solopreneur berarti mengerjakan setiap hal dalam bisnis kamu sendirian, termasuk soal marketing.
Memang terkesan berat ya, Stockers. Namun jangan patah arang dulu!
Kami punya beberapa tips marketing khusus untuk kamu yang baru memulai perjalanan kamu sebagai solopreneur. Proses marketing bisnis yang kamu jalani sendiri dijamin jadi lebih ringan dan terarah!
Mengelola dan memiliki bisnis sendirian atau menjadi solopreneur memang memberikanmu kebebasan dalam melakukan apa yang kamu mau tentang bisnis kamu.
Tapi, ada beberapa batasan tersendiri berupa modal, waktu, dan tenaga yang bikin kamu harus pintar-pintar dalam berencana dan mengeksekusinya.
Untuk itu, kamu harus merancang dan memiliki tujuan marketing yang nggak terlalu muluk-muluk atau tinggi. Sesuaikan dulu dengan sumber daya dan kemampuan yang kamu punya.
Sesekali punya tujuan yang ambisius itu boleh, namun jangan sampai selalu fokus pada hal tersebut karena kembali lagi, kamu harus mengetahui batasan sumber daya dan kemampuan yang kamu punya.
Memilih media sosial untuk melakukan marketing memang menjadi keputusan yang paling banyak diambil ketika seseorang menjalani bisnisnya, terutama ketika menjadi solopreneur.
Meski begitu, membuat dan berbagi konten di media sosial tetap bisa menjadi hal yang melelahkan, terlebih lagi saat menjadi solopreneur, kamu perlu mengelola berbagai hal dan keperluan bisnis lainnya.
Untuk mengakali hal ini agar jadi lebih mudah, kamu bisa menggunakan sistem penjadwalan konten yang bisa memudahkanmu menjadwalkan kapan konten tertentu bisa dibagikan di media sosial pilihanmu.
Alhasil, kamu pun jadi lebih mudah fokus pada aktivitas lain sembari menunggu kontenmu muncul di waktu publish yang terjadwalkan.
Salah satu wajah digital terdepan dari suatu bisnis adalah situs resmi.
Ketika ingin mengetahui identitas bisnismu dan apa yang kamu tawarkan, orang-orang nggak akan hanya berhenti di media sosial kamu saja. Mereka akan lanjut mencari tahu bisnismu lewat situs resmi yang kamu punya.
Menariknya, sekarang ini, kamu nggak harus paham coding untuk bikin situs resmi di Internet. Ada begitu banyak aplikasi website atau landing page builder yang bikin kamu jadi lebih mudah merancang situs bisnis yang sesuai dengan keinginan kamu.
Sebagai seorang solopreneur, tentunya kamu melalui berbagai rintangan, tantangan, dan perjuangan yang menjadi bagian dari perjalananmu.
Nah, Stockers, hal-hal yang kamu lalui tersebut bisa kamu bagikan sebagai cerita dan kisah yang menginspirasi buat orang-orang, termasuk para pelanggan kamu.
Kisah yang kamu ceritakan bisa menjadi magnet buat orang-orang agar lebih mudah terkoneksi dengan bisnis kamu dan membuat mereka lebih tertarik lagi.
Sumber: Freepik
Mengelola bisnis sendirian memberikan kamu kesempatan untuk lebih dekat dengan pelanggan. Dari sini, kamu bisa membangun koneksi dan hubungan yang positif dengan para pelanggan kamu.
Semakin baik dan positif hubungan yang kamu bangun, semakin tinggi kecenderungan pelanggan untuk menceritakan hal-hal baik mengenai bisnis kamu ke orang lain yang belum tahu soal bisnis kamu. Word of mouth jadi lebih mudah dilakukan.
Di sisi lain, siapa tahu dengan rutin berinteraksi dengan pelanggan, kamu bisa menemukan peluang-peluang bisnis lain yang bisa membawa bisnis kamu jadi lebih maju dan berkembang.
Ketika kamu menjadi solopreneur, besar kemungkinan bahwa orang-orang akan melihat usaha kamu sebagai gambaran dari kepribadian kamu secara individu.
Artinya, personal branding pun menjadi nggak terelakkan.
Karena hal ini, agar orang-orang bisa memandang usaha kamu secara lebih positif dan baik, maka kamu juga perlu menunjukkan kepribadian dan perilaku yang positif lewat berbagai hal, mulai dari konten, cara pelayanan, hingga bagaimana kamu menangani komplain pelanggan.
Apa yang kamu lakukan dan bagaimana kamu melakukan dan menyampaikannya kepada pelanggan akan membentuk persepsi dan pandangan pelanggan soal brand kamu.
Dan pada akhirnya, ketika kamu menjalani marketing untuk bisnis kamu sendirian, kamu harus mencoba berbagai hal sampai kamu menemukan metode dan saluran marketing yang benar-benar works untuk bisnis kamu.
Kamu boleh meminta saran dan masukkan orang lain soal metode marketing untuk bisnis kamu. Namun, satu hal yang perlu kamu ingat: Gunakan yang benar-benar bekerja untuk bisnis dan bidang bisnis yang kamu masuki.
Apa yang works untuk bisnis orang lain belum tentu works untuk bisnis kamu ya, Stockers!