Dalam kesehatan fisik, kita mengenal istilah "Di dalam badan yang sehat, terdapat jiwa yang kuat." Hal ini juga bisa diterapkan dalam dunia usaha, di mana dalam usaha yang sehat, terdapat gudang yang kuat.
Meski usaha yang sehat ditentukan oleh kesehatan keuangannya, kesehatan gudang dan persediaannya juga sangat menentukan kesehatan usahamu, terlebih lagi jika usahamu adalah eCommerce.
Apa yang sebenarnya dimaksud dengan "gudang yang sehat"? Bagaimana mengetahui kesehatan gudang dan meningkatkan kualitasnya? Kamu akan banyak belajar soal hal tersebut di artikel kali ini!
Inventory health menggambarkan kondisi tersedianya persediaan barang di gudang yang tidak berlebihan dan tidak kekurangan namun tetap dapat bisa memenuhi kebutuhan pelanggan selama periode waktu tertentu.
Inventory health menunjukkan seberapa baik dan efisien sebuah usaha dalam mengelola persediaan barang dagangannya sehingga bisa tetap optimal dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Ciri umum dari gudang atau usaha yang kondisi persediaan barangnya sehat antara lain tidak mengalami overstocking atau understocking, space gudang terpakai secara optimal, inventory turnover yang tidak terlalu cepat atau lambat, dan mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Inventory turnover ratio menggambarkan seberapa sering sebuah produk terjual dan digantikan dengan produk baru di gudangmu.
Untuk mengukur rasio ini, kamu cukup membagi COGS dengan rata-rata nilai persediaan barang yang kamu punya.
Days sales of inventory adalah istilah yang menggambarkan berapa hari rata-rata yang dibutuhkan untuk sebuah produk terjual ke pelangganmu.
Untuk menghitung days sales of inventory, kamu bisa membagi jumlah hari dalam periode penjualan tertentu dengan rasio inventory turnover yang sudah kamu hitung sebelumnya.
Indikator terakhir dikenal dengan istilah lead time. Indikator ini menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk seorang pelanggan menerima pesanannya sejak pertama kali mereka memesannya kepada usahamu.
Lead time bisa diukur dalam bentuk hari dengan menghitung berapa hari yang dibutuhkan sejak pertama kali pelanggan memesan produkmu sampai produknya tiba di tangan pelanggan dan struk pesanan muncul.
Data adalah barang mewah yang harus dimanfaatkan kemewahannya, terlebih lagi dalam mengelola usaha dan gudangmu.
Contoh sederhananya, dengan memanfaatkan data penjualan secara historis, kamu bisa memprediksi tingkat permintaan di masa depan. Selain itu, kamu juga bisa merencanakan jenis promosi dan memantau tren produk yang ada.
Reorder point menjadi elemen yang krusial dalam memesan kembali persediaan barang yang hampir habis. Reorder point jadi titik di mana kamu harus memesan persediaan barang sebelum benar-benar habis.
Namun, jangan sampai kamu memasang reorder point yang terlalu rendah. Pastikan reorder point kamu menyisakan sejumlah produk sehingga ketika produk baru tiba, produk yang tersisa masih bisa memenuhi kebutuhan pelanggan.
Audit persediaan barang secara berkala menjadi keharusan karena membawa banyak kemudahan untuk usahamu.
Rutinitas audit ini akan membantumu mengetahui kualitas setiap produk yang kamu miliki. Di sisi lain, kamu bisa memantau jumlah persediaan barangmu dan memastikan jumlahnya sesuai dengan catatan yang ada sehingga catatan persediaan lebih akurat.
Dampaknya, manajemen persediaan barang dijamin akan semakin efektif dan efisien karena kondisi dan kuantitasnya terkendali.
Semua metode yang telah disebutkan tadi akan sia-sia kalau kamu melakukannya tanpa ditemani software manajemen persediaan barang yang mumpuni dan sifatnya real time.
Kehadiran software yang mumpuni seperti Onstock akan sangat mempermudah manajemen gudangmu. Kamu bisa dengan mudah mengatur reminder untuk barang yang low stock, memantau jumlah persediaan barang secara real time, sampai melihat data penjualan secara historis.
Sebuah usaha yang sehat bukan hanya ditentukan oleh keuangan yang sehat, tetapi juga kondisi gudang yang sehat pula.
Oleh karenanya, perlu peran aktif kamu dan staf gudangmu dan implementasi beberapa cara di atas untuk memastikan gudangmu tetap optimal persediaannya agar kamu tidak kewalahan memenuhi pesanan pelanggan dan mengelola setiap persediaan yang ada.