Figure Blog

Attraction Marketing: Semua yang Perlu Kamu Tahu untuk Menarik Perhatian Pelanggan

4 Dec 2023

Secara konsep, marketing atau pemasaran memang ditujukan untuk menarik perhatian orang-orang untuk membeli sebuah produk.

Namun, menarik perhatian bukan sekadar merancang sales pitching saja untuk mendorong orang membeli produkmu. Terkadang, kamu harus fokus pada produkmu agar lebih menarik.

Untuk melakukannya, kamu butuh metode pemasaran yang disebut attraction marketing. Seperti apa cara kerjanya dan bagaimana menerapkannya?

Apa itu Attraction Marketing?

Attraction marketing, sesuai dengan namanya, merujuk kepada metode pemasaran yang digunakan untuk menarik minat dan perhatian orang-orang dengan fokus pada keunggulan produk tersebut dan bagaimana produk tersebut bisa menjawab masalah yang dimiliki pelanggan.

Melalui attraction marketing, penawaran hanya fokus pada informasi yang menarik dan berharga yang dibutuhkan pelanggan untuk masalah yang dialaminya.

Metode ini bisa dikatakan cukup banyak digunakan oleh berbagai jenis usaha, baik kecil maupun besar, karena usaha tersebut tidak membutuhkan effort besar dalam melakukan hard selling.

Prinsip Dasar dari Attraction Marketing

Dasar dari attraction marketing adalah 'menawarkan' produk kepada pelanggan tanpa memberikan penawaran secara langsung.

Penawaran ini dilakukan dengan, misalnya, penampilan produk yang sedang digunakan oleh influencer atau iklan produk yang menunjukkan bagaimana produk tersebut bisa menjawab kebutuhan seseorang dengan cara semenarik mungkin.

Dari sini, tumbuh keinginan atau permintaan di dalam diri pelanggan untuk membeli produk tersebut dengan sendirinya. 

Beberapa Tips dalam Menerapkan Attraction Marketing

1. Bangun Personality

Sebuah brand perlu membangun karakter atau personality yang membedakan brand tersebut dari para kompetitornya. Ketika brand tersebut sudah punya personality yang khas dan konsisten, maka brand tersebut akan dengan mudah menargetkan pelanggan yang ingin disasarnya.

Misalkan, ketika Starbucks mengemas produknya dengan harga premium dan layanan yang tinggi, Starbucks pun bisa dibilang membentuk identitas dirinya sebagai brand kelas atas yang menargetkan orang-orang menengah kelas atas.

2. Fokus pada Value Produk

Di samping tampilan fisik produk yang mungkin menarik perhatian mata, aspek nonfisik produk juga terbilang krusial dan bahkan jadi penentu apakah produk tersebut akan dibeli atau tidak. Aspek nonfisik itu tentu saja disebut sebagai value atau nilai produk.

Daripada fokus pada tampilan fisik produk atau hanya keren-kerenan saja, baiknya selalu fokus pada apa yang bisa diberikan produk tersebut untuk pelangganmu.

Pelanggan ingin masalah mereka diselesaikan, persoalan mereka dijawab, dan kehidupan mereka dipermudah. Oleh karenanya, gali terus kelebihan produkmu dan bagaimana kelebihannya bisa menawarkan kehidupan yang lebih berkualitas buat pelangganmu.

3. Berikan Pengalaman Sebagai Nilai Tambah

Oke, katakanlah kamu sudah menemukan berbagai kelebihan dan keunikan dari produkmu yang bisa menjawab masalah dan keluhan pelanggan. Namun, bila pengemasannya kurang menarik, pelanggan tentu tidak akan tertarik sama sekali.

Pengemasan di sini konteksnya bukan hanya fisik ya, Stockers, tetapi pengemasan yang dimaksud adalah pengalaman yang diberikan, baik dari iklan atau penggunaan produk itu sendiri.

Orang-orang sudah bosan dengan cara beriklan yang itu-itu saja. Untuk itu, diperlukan penyajian produk yang unik, interaktif, sekaligus memberi pengalaman yang tidak terlupakan buat pelanggan.

4. Pilih Sales Channel yang Tepat

Produkmu sudah digali dan pengalaman yang diberikan sudah dirancang dengan baik. Kamu tinggal memilih sales channel yang tepat untuk menjual produkmu.

Sekarang begini: Kalau kamu sudah punya keduanya dan kamu salah memilih sales channel, jangan harap kamu akan dengan mudah menarik perhatian banyak orang.

Pelajari dulu target pasarmu, barulah kamu bisa memilih sales channel yang tepat. Niscaya, produkmu bisa dengan mudah menarik perhatian target pasarmu bila sales channel yang dipilih sesuai.

5. Buat Cerita yang Emosional

Orang-orang suka dipermainkan emosi dan perasaannya. Dengan kenyataan ini, kamu perlu membangun cerita yang menyentuh, menginspirasi, atau bahkan menguras emosi.

Ketika kamu mampu 'menangkap' emosi yang pelanggan rasakan, kamu sudah bisa mengajak mereka untuk mengenal dan mempelajari lebih dekat produk yang kamu tawarkan.

Kesimpulan

Attraction marketing akan membuat proses pemasaranmu jadi lebih mudah. Dengan menempatkan fokus pada nilai produk, pengalaman, dan di mana kamu akan menjualnya, kamu akan lebih membangun permintaan dan menarik perhatian pelangganmu.

Contact Us