Memulai sebuah usaha mengharuskan kamu untuk memasuki sebuah pasar, dan setiap pasar akan memiliki karakteristiknya masing-masing.
Ada ciri yang bisa mendukung kamu untuk memulai usaha di pasar tersebut, namun ada pula ciri yang berpotensi menghambat usahamu ketika kamu masuk ke dalam pasar itu. Ciri yang bersifat menghambat inilah yang disebut sebagai barriers to entry.
Kali ini, kita akan mengenal lebih jauh mengenai konsep tersebut dan sepenting apa konsep ini untuk usahamu.
Barriers to entry adalah istilah untuk menggambarkan berbagai elemen atau faktor yang bisa menghambat sebuah usaha untuk memasuki atau berhasil di pasar tertentu dan bersaing dengan usaha lain yang serupa di dalamnya.
Ketika akan memulai usaha di sebuah pasar tertentu, pemilik usaha mesti mengenal dan mengetahui berbagai barriers tersebut sehingga usahanya dapat masuk ke dalam pasar yang dipilih dan bersaing dengan para kompetitornya.
Untuk menemukan barriers to entry dari sebuah pasar, diperlukan riset yang luas dan mendalam terkait ciri dan karakteristik dari pasar yang akan dimasuki.
Natural barriers adalah berbagai hambatan yang muncul dengan sendirinya dan merupakan ciri khas dari pasar tersebut.
Natural barriers umumnya meliputi economis of scale (Berkaitan dengan efisiensi biaya produksi), start-up cost, dan network effect (Basis pengguna dari sebuah produk di dalam pasar).
Artifical barriers merujuk ke berbagai hambatan yang muncul sebagai akibat dari aktivitas atau tindakan yang diambil berbagai usaha di dalam sebuah pasar.
Artifical barriers akan berkaitan dengan penetapan harga, loyalitas pelanggan, branding dan iklan, dan switching cost (Biaya yang dikeluarkan pelanggan untuk berpindah brand).
Sesuai namanya, government barriers adalah berbagai faktor penghambat yang muncul dari kebijakan pemerintah. Hambatan ini umumnya berkaitan dengan produk hukum, undang-undang, dan pembatasan atau pelonggaran yang diberikan pemerintah.
Setiap pasar memiliki barriers to entry yang berbeda-beda. Sebagai pemilik usaha, kamu harus melakukan riset yang kuat agar dapat memahami barriers to entry dari tiap pasar.
Setelahnya, kamu bisa memilih pasar yang paling tepat dan potensial untuk usahamu berdasarkan ketat atau tidaknya barriers to entry yang pasar tersebut miliki.
Selalu ada peluang yang bisa kamu manfaatkan ketika kamu menemukan sebuah pasar dengan beberapa barriers to entry. Hal ini pengecualian jika kamu menemukan pasar yang sudah dimonopoli, di mana peluang yang ada tergolong sangat minim atau hampir tidak ada.
Ketika kamu bisa menemukan dan memanfaatkan opportunity gap untuk pasar yang barriers to entry-nya belum terlalu ketat atau banyak, usahamu bisa saja membangun basis konsumen yang kuat dan sulit digoyahkan.
Barriers to entry adalah konsep dalam dunia usaha yang terasa rumit di permukaan namun mudah dipahami ketika kamu mempelajarinya lebih mendalam.
Semakin dini dan baik kamu memahami konsep barriers to entry, semakin kecil peluangmu untuk masuk ke pasar yang salah atau terlalu kompetitif.