Figure Blog

Beban Operasional Usaha: Pembahasan Lengkap soal Pengelompokkan dan Manajemennya

8 Jun 2023

Salah satu biaya yang akan kamu temukan dalam laporan keuangan adalah biaya operasional.

Biaya operasional adalah kunci buat memahami kesehatan keuangan usahamu sampai memahami pendapatanmu.

Dalam pembahasan kali ini, kita akan melihat lebih dalam mengenai biaya operasional usaha, pengelompokkan dan cara mengelolanya, sampai bedanya dengan beban operasional.

Apa itu Biaya Operasional Usaha?

Biaya operasional usaha adalah biaya yang terjadi atau dikeluarkan untuk mengelola kegiatan operasional harian.

Beberapa contoh sederhana dari biaya operasional usaha antara lain biaya gaji, peralatan, perlengkapan, sampai pajak.

Di laporan laba rugi, biaya operasional bisa kamu temukan setelah kamu menghitung pendapatan kotor usahamu.

Biaya operasional adalah faktor yang sangat menentukan besar kecilnya pendapatan usahamu. Semakin kecil biaya operasional kamu, pendapatan dan margin keuntungan kamu akan semakin tinggi. Namun, bila biaya operasional terlalu kecil, operasional kamu akan berjalan nggak maksimal.

3 Jenis Biaya Operasional Usaha

1. Biaya Tetap 

Biaya tetap adalah biaya yang angka atau nominalnya tidak akan berubah terlepas tinggi rendahnya jumlah produk yang kamu hasilkan. Artinya, sifatnya konstan dan akan terus begitu.

Meski begitu, biaya tetap nggak bertahan selamanya. Biasanya, biaya tetap akan berubah ketika ada kesepakatan antara kedua belah pihak yang berkaitan. Misalnya, ketika ada kesepakatan untuk menaikkan biaya sewa ruko dengan pemilik ruko atau menaikkan gaji pegawai.

Selain biaya sewa dan gaji, contoh lain dari biaya tetap antara lain biaya asuransi, pajak, sampai depresiasi.

2. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang angkanya yang sering mengalami perubahan. Hal ini dipengaruhi oleh tinggi rendahnya jumlah produk kamu.

Contoh sederhananya: Ketika kamu memperoleh pesanan yang banyak untuk usahamu, kamu tentu perlu menambah jumlah packaging. Hal ini kemudian akan memengaruhi tingginya biaya packaging yang perlu kamu keluarkan.

Selain packaging, contoh lain biaya variabel yaitu biaya bahan baku, komisi, sampai distribusi.

3. Biaya Semi Variabel

Biaya terakhir adalah biaya semi variabel. Biaya ini disebut semi variabel karena bisa berubah sesuai dengan tingkat produksi, namun juga tidak akan mengalami perubahan apabila produksi sedang diberhentikan sementara.

Contoh dari biaya semi variabel antara lain biaya upah tenaga kerja yang lembur, biaya listrik (Bila tingkat produksi meningkat), sampai biaya komisi.

Rumus Menghitung Biaya Operasional Usaha

Untuk menghitung biaya operasional usaha, kamu perlu menggunakan rumus berikut:

Biaya Operasional = COGS + Beban Operasional

Pertama, ketahui dulu caranya menghitung COGS atau Cost of Goods Sold, yakni dengan menggunakan rumus berikut:

COGS = Persediaan Awal + Pembelian - Persediaan Akhir

Selanjutnya, kamu perlu menghitung beban operasional dengan rumus berikut:

Beban Operasional = Keuntungan - Pendapatan Operasional - COGS

Biaya dan Beban Operasional Berbeda?

Setelah melihat rumus di atas, kamu bisa saja kebingungan karena ada biaya operasional dan beban operasional di satu rumus yang sama.

Faktanya, biaya dan beban operasional itu adalah dua hal yang berbeda.

Biaya operasional merupakan aspek dalam usaha yang dianggap sebagai bagian dari investasi dan digunakan untuk mendatangkan keuntungan di masa depan. Sementara itu, beban operasional dikeluarkan untuk suatu usaha meraih pendapatan.

5 Cara Mudah Menekan Biaya Operasional Usaha

1. Pertimbangkan Paperless

Menghabiskan pengeluaran usahamu untuk membeli kertas, faktur, dan perlengkapan serupa lainnya hanya akan membebani usahamu ke depannya, terlebih lagi di masa kini banyak sistem yang memungkinkan kamu untuk paperless.

Untuk itu, cobalah untuk mengurangi penggunaan kertas dalam operasional sampai transaksi usaha dan kamu akan rasakan perubahannya dalam keuangan kamu.

2. Gunakan Sistem Gratis

Di luar sana, tersedia begitu banyak aplikasi atau tools yang freemium dan bisa kamu gunakan secara gratis. Ketersediaan aplikasi tersebut membantu kamu mengelola operasional usaha tanpa harus mengeluarkan sepeser.

Kembali lagi, kamu tinggal menyesuaikan dengan kebutuhanmu. Kalau kebutuhan usahamu bisa dibantu dengan fitur-fitur yang tersedia di versi gratis aplikasi yang kamu gunakan, tidak ada masalah. Namun, kalau kamu butuh menggunakan versi premium, kamu bisa membayar lebih untuk versi berbayarnya.

3. Utamakan Efisiensi dan Efektivitas

Sudah saatnya kamu tinggalkan cara-cara lama, jadul, atau konvensional yang bisa menghambat usahamu di era modern ini.

Kini, kamu perlu mengutamakan penggunaan tools dan teknologi yang bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional kamu. Semakin efisien dan efektif operasional kamu, biaya dan beban yang dikeluarkan pun semakin sedikit.

4. Coba Gunakan Freelancer

Apabila ada pekerjaan atau kegiatan operasional yang memang nggak rutin dilakukan setiap hari, atau bahkan hanya dilakukan setiap beberapa minggu sekali, kamu bisa coba mencari freelancer untuk mengerjakannya.

Dengan freelancer, kamu nggak perlu terikat untuk rutin membayar biaya asuransi sampai gaji bulanan. Hal ini akan lebih efektif dan efisien apabila harus mencari pegawai tetap untuk pekerjaan tersebut.

5. Jangan Terlambat Bayar Utang

Keterlambatan membayar utang adalah bencana.

Bukan hanya kepercayaan dan relasi bisnis dengan usahamu jadi rusak, kamu pun berpotensi dikenakan denda, sehingga membuat pembayaran utangmu jadi lebih tinggi. Hal ini akan membebani keuanganmu karena bikin pengeluaranmu lebih tinggi.

Contact Us