Melakukan manajemen persediaan di gudang bukan hanya melakukan restock, melakukan transfer persediaan, hingga mengelola invoice.
Kamu perlu memahami hal-hal mendasar yang membentuk manajemen persediaan yang baik.
Salah satunya? Memahami jumlah persediaan barang optimal yang ada di gudang kamu.
Yang menjadi pertanyaan: Berapa banyak jumlah persediaan barang yang optimal yang perlu ada di gudang kamu?
Pembahasan kali ini akan membantu kamu memahami hal tersebut!
Memiliki jumlah persediaan barang yang optimal juga akan mengoptimalkan manajemen persediaan yang kamu lakukan.
Kamu jadi bisa merencanakan pembeliaan persediaan ke depannya, memahami permintaan pelanggan di masa depan, hingga mengetahui kapan harus restock dan berapa banyak yang harus kamu restock.
Dengan kata lain, kamu bisa mengelola persediaan barang masuk dan keluar dengan lebih mudah.
Jumlah persediaan barang yang optimal membantu kamu untuk nggak mengeluarkan uang untuk membeli persediaan secara berlebihan. Di sisi lain, kamu bisa menjual barang tersebut dengan baik dan nggak membuatnya berlama-lama di gudang.
Kondisi ini akan membantu arus kas usaha kamu mengalir dengan konstan dan nggak menyebabkan arus kas tersebut jadi memburuk.
Dengan memiliki jumlah persediaan barang yang optimal, kamu tetap dapat memastikan biaya penyimpanan yang kamu keluarkan nggak membengkak. Biaya-biaya seperti biaya risiko hingga asuransi terkait kerusakan barang bisa tetap ditekan ke tingkat yang seminimal mungkin
Di sisi lain, kamu pun nggak perlu merugi lebih banyak akibat banyaknya dead stock yang berdiam lama di gudang kamu.
Sumber: Freepik
Setiap usaha akan memiliki angka yang berbeda-beda terkait jumlah persediaan barang yang optimal. Namun, umumnya, untuk menghitung persediaan barang yang optimal, kamu perlu menghitung terlebih dahulu beberapa aspek berikut ini:
Faktor pertama yang perlu kamu hitung adalah lead time.
Lead time pada dasarnya merupakan waktu yang dibutuhkan untuk persediaan barang atau bahan baku yang kamu pesan tiba di gudang kamu sesaat setelah kamu melakukan pemesanan.
Untuk menghitungnya, rumus yang bisa digunakan adalah rumus berikut ini:
Lead Time: Delivery Date - Order Date
Delivery date merujuk kepada tanggal saat kamu menerima barang yang kamu pesan, sementara order date adalah tanggal saat kamu melakukan pemesanan barang tersebut.
Safety stock, seperti sebelumnya pernah kami bahas, merujuk kepada persediaan barang cadangan yang membantu kamu mengantisipasi lonjakan permintaan bila sewaktu-waktu pesediaan utama habis.
Untuk menghitung jumlah saftey stock yang perlu kamu miliki, kamu bisa menggunakan rumus ini:
Safety Stock: Jumlah Produk Terjual per Hari x Waktu Penyediaan Safety Stock
Agar kamu bisa mengetahui jumlah safety stock yang perlu kamu miliki, kamu perlu tahu berapa banyak penjualan produk tertentu dalam satu hari dan kemudian kamu kalikan dengan berapa lama kamu ingin memiliki safety stock tersebut untuk mengantisipasi permintaan pelanggan.
Weeks of supply menggambarkan berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk menjual persediaan barang kamu sesuai dengan tren atau kondisi permintaan yang sedang terjadi.
Untuk menghitung weeks of supply dengan tepat, kamu perlu menggunakan rumus ini:
Weeks of Supply: Persediaan Barang yang Tersedia / Jumlah Barang yang Terjual Rata-rata Setiap Minggu
Terkait weeks of supply, kamu perlu ingat bahwa idealnya, weeks of supply harus lebih lama dari lead time usaha kamu. Hal ini guna memastikan kamu punya waktu untuk melakukan restock dan nggak memiliki persediaan barang secara berlebihan.
Prediksi memang nggak selamanya tepat dan akurat.
Namun, dengan data yang cukup dan metode yang tepat, kamu bisa membuat prediksi yang baik mengenai permintaan pelanggan kamu dalam beberapa waktu ke depan.
Agar kamu punya data yang cukup dan akurat untuk menduga permintaan pelanggan, kamu bisa pakai Onstock yang punya laporan persediaan dan penjualan yang detail. Kamu pun jadi bisa membuat dugaan akan permintaan pelanggan dengan lebih baik ke depannya.
Dengan hasil prediksi akan permintaan pelanggan, digabungkan dengan berbagai hasil perhitungan mengenai berbagai faktor tadi, kamu akan memperoleh jumlah persediaan barang yang optimal untuk usaha kamu.
Diharapkan, dengan memiliki jumlah persediaan barang yang optimal, kamu akan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan secara konsisten dan mendongkrak keuntungan usaha dengan lebih baik.