Membangun bisnis sendirian memang bukan perkara yang enteng. Kamu harus memulai dan mengelola banyak hal sendirian. Hal-hal seperti keuangan, manajemen, logistik, hingga komunikasi dengan pelanggan dan pemasok kamu harus kamu kelola dengan cermat. Kamu pun butuh waktu untuk mulai berkembang dan pelan-pelan merekrut pegawai.
Hal-hal di atas pastinya bakal lebih ringan bila kamu memiliki satu atau dua rekan bisnis. Namun, memilih rekan bisnis juga bukan perkara yang enteng
Bagaimanapun kemampuan dan tingkat ekonomi rekan bisnis, jika ia nggak memiliki visi yang satu dan sama, maka akan sulit untuk mengembangkan bisnis secara bersama-sama. Hal ini semakin diperparah jika orang tersebut nggak memiliki komitmen yang cukup kuat untuk berjalan bersama-sama, sesulit apapun kondisi bisnisnya.
Oleh karenanya, visi yang sama dan komitmen yang kuat dibutuhkan agar kamu bisa mengembangkan bisnis kamu secara jangka panjang dan mewujudkan berbagai tujuan bisnis bersama-sama
Kunci dari memilih rekan bisnis yang baik adalah seorang individu yang bukan seorang yes man alias seringkali setuju-setuju dengan pemikiran kamu dan bukan juga seorang individu yang juga terlalu sering berseberangan dengan kamu. Orang dengan pemikiran yang obyektif adalah orang yang punya modal baik untuk jadi rekan bisnis. Artinya, ia akan menilai sesuatu, termasuk pendapat kamu, berdasarkan kelogisan, pengalaman, dan keahlian yang ia miliki, bukan berdasarkan suka atau nggaknya dia dengan kamu atau berdasarkan keinginan pribadi semata.
Sebelum kamu mendahulukan keahlian dan kapabilitas orang yang akan kamu pilih sebagai rekan bisnis kamu, selalu utamakan perilaku dan kepribadian dari orang yang akan kamu pilih sebagai rekan bisnis kamu. Sebaik-baiknya keahlian maupun pengalaman orang yang akan kamu pilih sebagai rekan bisnis kamu, bila kepribadian dan perilakunya cenderung negatif, seperti terlalu menonjolkan diri sendiri, punya kemampuan emosional yang kurang baik, dan berperilaku nggak etis. Jadi, selalu dahulukan untuk memilih calon rekan bisnis dengan perilaku yang positif, seperti punya inisiatif, mau berkembang, nggak egois, meski ia sendiri masih belum terlalu pengalaman.
Namun, kalau berhasil mendapatkan orang dengan perilaku positif dengan beragam keahlian, itu akan jadi nilai tambah buat kamu!
Terkadang, beberapa orang memilih rekan bisnisnya berdasarkan kedekatan dengan teman-temannya atau bahkan sahabatnya. Namun, satu hal yang perlu untuk selalu kamu ingatkan kepada diri kamu sendiri adalah teman dekat kamu belum tentu merupakan rekan bisnis yang baik. Sangat sedikit sekali bisnis yang mampu berkembang dan berhasil di bawah komando pemilik atau pendiri yang sama-sama merupakan teman atau sahabat.
Nyatanya, nggak sedikit pula yang pada akhirnya bertentangan dengan teman dekat yang menjadi rekan bisnisnya dan pada akhirnya hubungannya menjadi kurang baik setelah menjalankan bisnis bersama-sama karena satu dan sekian hal buruk. Meski kamu merasa kamu kenal teman dekat atau sahabat kamu luar dalam, tetap saja kamu harus selektif dan banyak mempertimbangkan berbagai hal dan aspek lainnya.
Kalau kamu memang merasa benar-benar membutuhkan seseorang di samping kamu sebagai rekan bisnis, kamu harus bersiap untuk proses yang panjang dalam memilih orang yang benar-benar tepat buat kamu. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan, banyak pula yang perlu dibicarakan. Keterburu-buruan hanya akan memperburuk semuanya.