Menjalani usaha bisa memberikan kebebasan tersendiri bagi kamu sebagai pemiliknya. Kamu sendiri juga bisa mengatur waktu dan effort kamu dalam bekerja dan mengelola usaha kamu.
Meski begitu, kelelahan bekerja akan jadi sesuatu yang umum kamu alami sebagai pemilik usaha.
Namun, bila kamu mengalami kelelahan bekerja akibat terlalu banyak kolaborasi dan berinteraksi dengan rekan kerja hingga staf kamu, maka kamu mengalami kondisi yang disebut collaboration overload.
Collaboration overload adalah satu istilah untuk menggambarkan kondisi seseorang yang mengalami kelelahan dalam berkolaborasi atau mengerjakan suatu pekerjaan bersama dengan rekan kerja lainnya.
Kondisi ini biasanya menyebabkan seseorang jadi mengabaikan hingga lelah dalam mengerjakan tugasnya sendiri.
Penyebab dari kondisi ini, tentu saja, adalah pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan aktivitas yang mengutamakan kolaborasi, seperti membalas email, melakukan meeting tanpa henti, hingga melakukan brainstroming dan problem solving bersama.
Kelelahan bekerja mampu mendorong menurunnya fokus seseorang dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya.
Seseorang jadi lebih mudah terdistraksi atau terpancing perhatiannya oleh hal-hal kecil hingga seringkali terlihat kebingungan atau nggak mampu mengerjakan sesuatu secara optimal dan maksimal.
Di samping fokus yang perlahan menurun, collaboration overload juga sangat berdampak pada bagaimana seseorang berpikir, mencari jawaban untuk suatu masalah, hingga mengambil keputusan.
Seseorang yang mengalami collaboration overload akan kesulitan mengambil keputusan, menemukan jawaban untuk masalah yang dihadapi, hingga nggak bisa berpikir dengan jernih dan cepat.
Nggak hanya dari fokus dan proses kognitif dalam bekerja, collaboration overload juga bisa berdampak pada aspek sosial dan psikologis dari tiap orang yang mengalaminya.
Bila terjadi di tempat usaha, collaboration overload sangat berpotensi memicu konflik di antara rekan kerja, berputar-putar dalam masalah, hingga hilangnya rasa percaya di antara satu sama lain.
Sumber: Freepik
Sebisa mungkin jangan ganggu seseorang dalam melakukan pekerjaannya hanya untuk membantu masalah dan pekerjaanmu.
Berikan waktu fokus untuk setiap staf kamu di tempat usaha untuk fokus pada pekerjaan dan tanggung jawab utamanya terlebih dahulu. Ketika mereka punya waktu luang atau sedang lowong, baru kamu dapat memintanya untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan tertentu.
Waktu fokus tersebut bisa ditentukan terlebih dahulu sehingga kamu atau staf lain nggak mengganggu satu sama lain selama periode fokus tersebut.
Mengurangi meeting bukan berarti meeting itu nggak penting.
Namun, hal yang perlu kamu lakukan adalah mengurangi frekuensi meeting hanya untuk membicarakan sesuatu yang nggak penting.
Dalam konteks ini, sesuatu yang nggak penting berarti sesuatu yang sejatinya hanya bisa dibicarakan dalam waktu sebentar saja.
Untuk itu, fokuslah melakukan meeting untuk membahas topik atau masalah yang benar-benar krusial atau yang benar-benar mendesak.
Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas akan membantu kamu dan para staf kamu untuk memahami pekerjaan setiap rekan kerja dengan lebih mudah.
Dengan begitu, kolaborasi bisa dilakukan dengan lebih efektif dan tepat karena kamu bisa memilih orang yang tepat dan sesuai untuk kolaborasi yang ingin dilakukan.
Ketika sedang fokus dalam memecahkan suatu masalah dalam usaha atau mengerjakan sesuatu, jangan pernah melibatkan terlalu banyak orang di dalamnya.
Selain itu, tentukan dulu setiap langkah dalam suatu pekerjaan atau masalah dengan rinci.
Misalnya, ketika kamu ingin menyambut pelanggan, maka pilihlah staf yang tepat, jumlah staf yang dibutuhkan, hingga standar prosedur dan proses menyambut mereka dengan baik, entah itu dengan gestur, pilihan kata, hingga cara menyambutnya.