Percaya nggak kalau kamu bisa menjual produk tanpa harus "menjual"?
Nyatanya, ada satu teknik penjualan yang bisa bikin kamu menjual produk lebih mudah tanpa harus terlihat berjualan dan membuat pelanggan lebih tertarik membeli produkmu tanpa ada kesan terpaksa.
Saatnya kenalan dengan covert selling!
Covert selling bisa dianggap sebagai teknik penjualan yang cukup unik.
Pasalnya, covert selling adalah teknik penjualan yang bisa menarik pelanggan untuk membeli produk kamu tanpa membuat mereka terpaksa untuk melakukan pembelian.
Dengan kata lain, covert selling adalah teknik penjualan yang cenderung serupa dengan soft selling yang nggak gila-gilaan dalam memasarkan dan menjual produk kepada pasar.
Saatnya kamu menggeser perspektif dulu untuk sementara waktu ke perspektif pelanggan.
Ketika kamu lagi jalan-jalan di mall dan tiba-tiba ditawarkan seorang sales tentang suatu produk dan diajak untuk membelinya, apa yang akan kamu lakukan?
Sebagian besar dari reaksi kamu pasti buru-buru menghindar dan menolak. Hal tersebut bisa diakibatkan karena memang kamu nggak menyukai produk tersebut atau kamu nggak suka dipaksa.
Ketika kamu dipaksa membeli sesuatu, hal ini akan bikin kamu nggak nyaman, kan?
Itulah yang terjadi di dalam diri seseorang ketika kamu melakukan hal yang sama kepada mereka.
Namun, ada satu hal yang perlu kamu tahu: Seorang pelanggan memang nggak suka dipaksa untuk membeli suatu produk. Namun, mereka jelas suka membeli.
Berangkat dari prinsip tersebut, teknik penjualan covert selling bisa membantu kamu.
Fokus dari covert selling adalah melakukan penjualan tanpa terkesan memaksa orang untuk membeli.
Dengan fokus tersebut, kamu bisa menggunakan covert selling untuk masuk ke dalam pikiran dan perasaan seorang pelanggan dan membuat mereka mengingat produkmu dengan mudah.
Sumber: Freepik.com
Alih-alih menjabarkan seluruh fitur dan spesifikasi dari produk yang kamu jual, ada baiknya untuk menggunakan cerita atau storytelling yang menarik yang bisa kamu hubungkan dengan produk kamu.
Cerita yang dibangun pun harus mengandung beragam elemen menarik. Kamu bisa menyelipkan clickbait, headline yang mengundang curiosity atau rasa penasaran, dan dibangun dengan struktur yang menarik. Kamu pun juga bisa menyelipkan kejutan di ending cerita yang kamu bangun.
Selain itu, agar lebih mudah dipercaya, testimoni yang nyata dari pelanggan juga bisa kamu masukkan untuk mendukung konten cerita yang kamu bangun.
Humor adalah salah satu "senjata" yang efektif untuk menarik pelanggan dan memasarkan suatu produk kepada para calon pelangganmu.
Dalam The Happiness Report yang dirilis oleh Oracle, terungkap bahwa 72% orang akan memilih sebuah brand yang menggunakan humor bila dibandingkan dengan para pesaingnya.
Dengan menyelipkan humor di dalam konten pemasaran dan penjualan kamu, maka orang-orang akan lebih mudah memahami dan menerima konten dan bisnis kamu. Selain itu, humor membantu menciptakan emosi positif di dalam diri orang-orang yang membacanya dan membantu word of mouth yang lebih baik.
Namun, jangan sampai penggunaannya berlebihan dan menyinggung unsur-unsur tertentu, seperti agama hingga politik ya!
Melakukan penjualan nggak harus gila-gilaan dan menumpahkan semua informasi tentang produk kamu langsung kepada calon pelanggan.
Dengan covert selling, kamu bisa berbagi informasi mengenai produk kamu dengan lebih mulus dan efektif. Pelanggan nggak akan merasa terpaksa, kamu pun bisa menjual dengan lebih mudah!