Figure Blog

Customer Co-creation: Jadikan Pelanggan Sebagai Sumber Inovasi Usahamu!

21 Nov 2023

Melakukan inovasi secara kontinu memang dibutuhkan oleh suatu usaha agar bisa tetap bersaing di tengah ketatnya kompetisi.

Lalu, apa jadinya kalau usahamu sudah mulai kesulitan menghasilkan inovasi atau mentok?

Kamu tidak perlu khawatir karena kamu bisa menjadikan pelangganmu sebagai pusat untuk inovasi yang kamu lakukan. Caranya? Terapkan customer co-creation

Mengenal Konsep Customer Co-creation

Customer co-creation adalah konsep yang diterapkan sebuah usaha dalam proses pengembangan produknya, di mana usaha tersebut melibatkan pelanggan dalam proses tersebut untuk membangun produknya bersama-sama.

Proses ini umumnya berjalan bersamaan, di mana pelanggan akan secara aktif memberikan masukan dan opini untuk pengembangan produkmu dan perusahaan akan mencoba mengembangkan produk bersamaan masukan yang diberikan.

Semua proses ini kemudian melebur jadi satu, di mana batas kerja sama antara pelanggan dan usaha tidak terlihat.

User-centered Design vs Customer Co-creation

Salah satu konsep yang mirip sekali dengan customer co-creation adalah user-centered design. Meski terasa mirip, kamu mesti memahami satu perbedaan kontras di antara dua konsep ini.

Di dalam penerapan user-centered design, pelanggan tetap bisa memberikan masukan dan saran untuk pengembangan produk. Hanya saja, perusahaan menjadi penengah di antara pelanggan dengan tim riset dan pengembangan produk. Artinya, pelanggan hanya mampu memberikan suaranya saja.

Sementara itu, dalam customer co-creation, pelanggan adalah nyawa dari pengembangan produk. Usaha akan melibatkan pelanggan dalam proses pengembangan produknya secara langsung, bukan hanya menampung suara mereka.

Jadi, bisa disimpulkan kalau dalam co-creation, pelanggan memiliki peran yang lebih aktif daripada hanya sekadar bersuara atau memberi masukan saja.

3 Bentuk Penerapan Customer Co-creation yang Paling Populer

1. Crowdsourcing

Ketika mengalami sebuah masalah atau mentok dalam menghasilkan ide, crowdsourcing adalah metode yang cukup umum diterapkan.

Penerapannya sendiri tergolong sederhana: Usahamu bisa mengadakan kompetisi atau sejenis sayembara berhadiah untuk menampung ide dan solusi dari berbagai pelangganmu. 

Kamu bisa mengajak para pelangganmu bukan hanya memberikan ide atau solusi saja, tetapi juga menjelaskan ide atau solusi tersebut dan memberikan penjabarannya secara detail.

Nantinya, ide atau solusi yang dirasa paling baik dan bisa diwujudkan bisa dipilih sebagai pemenang.

2. User Generated Content

Dalam konteks co-creationuser generated content memungkinkan pelanggan untuk berkreasi sendiri. Mereka bisa menciptakan produk atau solusi tertentu dengan kreativitas mereka sendiri.

Untuk menerapkan ini, kamu perlu menyediakan wadah khusus sebagai tempat menampung kreasi mereka dan memungkinkan mereka saling bertukar pandangan dan pikiran satu sama lain mengenai setiap produk yang ada.

3. Mass Customization

Mass customization mungkin mirip dengan user generated content, namun dalam penerapan yang satu ini, kamu bisa menetapkan aturan atau kerangka khusus untuk setiap kreasi atau produk yang akan diciptakan oleh pelanggan.

Pelanggan memang dapat berkreasi sesuka mereka, namun mereka perlu membuat produknya sesuai dengan kerangka yang tersedia dan tidak keluar dari batas-batas yang ditetapkan oleh usaha tersebut.

Bagaimana Menjalankan Co-creation dengan Baik?

1. Temukan Pelanggan yang Tepat

Tidak semua pelanggan ingin memberikan pendapat dan opininya. Oleh karena itu, cobalah untuk cari pelanggan yang ingin berpartisipasi aktif dalam co-creation.

Mereka bukan saja pelanggan yang loyal dengan usahamu, tetapi yang siap dan ingin aktif dalam memberikan solusi demi pengembangan produk terbaik dalam usahamu ke depannya.

2. Menyediakan Wadah yang Baik

Ketika ada sekelompok orang yang aktif untuk berdiskusi namun minim ruang yang tepat, diskusi tentunya tidak akan berjalan baik dan maksimal. Sebagai pemilik usaha yang ingin mendorong co-creation, kamu perlu merancang atau menyediakan wadah yang baik dan nyaman.

Kamu bisa mengadakan focus group yang bisa dihadiri langsung oleh para pelangganmu. Kalau kamu menginginkan co-creation secara online, kamu bisa menyediakan ruang digital berupa grup WhatsApp atau Discord untuk diskusi dan presentasi.

3. Bangun Diskusi yang Aktif

Seperti apa diskusi yang aktif?

Diskusi yang aktif tidak melulu soal bertanya, merespon, lalu mendengarkan setiap opini yang ada. Diskusi yang aktif juga memerlukan tools yang tepat sehingga setiap orang bisa mengeluarkan dan menjabarkan setiap ide dan solusi dengan maksimal.

Kamu bisa menyediakan aplikasi dengan fitur kolaborasi, chatroom, sampai alat presentasi untuk membantu mereka menjelaskan ide mereka dengan maksimal.

Kesimpulan

Ketika kamu sudah buntu akan ide atau solusi, kamu tidak benar-benar kehabisan sumber daya untuk inovasi.

Kehadiran pelangganmu begitu berharga untuk tetap menyalakan api inovasi di dalam usahamu. Bersama para pelanggan setiamu, kamu tetap bisa menciptakan produk-produk yang tepat dan solusi yang mampu menjawab permasalahan mereka sehari-hari.

Contact Us