Figure Blog

Dynamic Pricing: Strategi Penetapan Harga Fleksibel untuk Maksimalkan Keuntungan Usahamu!

31 Jan 2023

Dalam menetapkan harga suatu produk, mempertimbangkan kondisi eksternal yang memengaruhi jadi salah satu hal yang nggak boleh dilewatkan.

Agar kamu bisa lebih mudah melakukannya, kamu perlu memilih strategi penetapan harga yang tepat.

Dalam  gunakan dynamic pricing sebagai strategi penetapan harga usaha kamu!

Mengenal Strategi Dynamic Pricing

Strategi penetapan harga dynamic pricing, sesuai namanya, merupakan suatu strategi penetapan harga yang tergolong fleksibel.

Fleksibilitas strategi ini disebabkan karena strategi ini menyesuaikan harga sesuai dengan kondisi eksternal yang memengaruhi.

Kondisi eksternal tersebut dapat berupa pergeseran minat dan permintaan konsumen, gejolak ekonomi, hingga momen-momen tertentu seperti hari besar.

Strategi penetapan harga ini bisa dibilang umum diterapkan di banyak bidang usaha, termasuk ritel.

Keuntungan dan Kekurangan Dynamic Pricing

Dynamic pricing memiliki beberapa keuntungan, yakni:

1. Menambah Keuntungan

Ketika kamu menetapkan harga yang lebih tinggi dari biasanya, kamu akan lebih mudah memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.

Alhasil, keuntungan usahamu juga meningkat!

2. Mudah Memahami Pasar

Lewat penetapan harga yang dinamis, kamu akan memahami pelanggan kamu dengan lebih mudah.

Kamu jadi tahu mana pelanggan yang rela mengeluarkan uang lebih untuk suatu produk dan mana yang lebih memilih untuk membeli produk yang lebih terjangkau. Kamu juga bisa tahu seberapa sering mereka berbelanja dan memahami permintaan mereka.

Namun, dynamic pricing juga nggak lepas dari beberapa kekurangan:

1. Potensi Kompetisi yang Tinggi

Ketika kamu rutin melakukan perubahan harga, kamu bisa terjun ke dalam persaingan harga dengan kompetitor lain.

Kondisi ini akan semakin memanas apabila kamu berada di pasar atau bidang usaha yang punya persaingan yang cukup ketat. 

2. Menghabiskan Cukup Banyak Waktu

Dalam menentukan harga terbaru dari produk yang kamu jual, kamu butuh lebih banyak waktu untuk melakukannya.

Pasalnya, kamu perlu menganalisa permintaan pasar dan data penjualan lebih lanjut untuk dapat menentukan harga yang tepat ke depannya.

Beberapa Jenis Penerapan Dynamic Pricing

1. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan

Permintaan pelanggan adalah salah satu kondisi eksternal yang paling umum menjadi penentu dynamic pricing.

Ketika suatu produk perlahan menjadi populer dan mencapai puncak permintaan, kamu bisa perlahan menaikkan harga sampai pada batas tertingginya.

Di kondisi ini, pelanggan umumnya akan rela bayar lebih untuk membeli produk tersebut.

2. Penetapan Harga Berdasarkan Momen Khusus

Selain permintaan pasar, dynamic pricing dipengaruhi oleh momen khusus seperti hari-hari besar atau hari spesial.

Misalnya, seperti kemarin ketika hari raya Imlek atau Tahun Baru Cina, produk-produk yang berkenaan dengan perayaan Imlek seperti dekorasi Imlek hingga angpau, harganya akan perlahan naik. Barulah harganya akan turun ketika perayaan Imlek sudah beberapa hari berlalu.

3. Penetapan Harga Berdasarkan Riwayat Pembelian

Riwayat pembelian yang dilakukan pelanggan bisa menunjukkan perilaku pelanggan dalam membeli suatu produk. Data ini bisa kamu gunakan untuk menjual produk dengan harga yang sesuai dengan perilaku dan kekuatan ekonomi mereka.

Bila seorang pelanggan rutin membeli produk dengan harga di atas rata-rata, kamu bisa menawarkan konten pemasaran atau penawaran produk dengan harga serupa.

Namun, bila seorang pelanggan rutin membeli produk kamu dengan potongan harga atau diskon, kamu bisa memberikan penawaran berupa potongan harga, diskon, hingga bundle seperti buy one get one.

Contact Us