Dalam menjalankan bisnis, kamu tentunya sudah pernah mendengar atau bahkan mungkin sudah nggak asing dengan istilah cash flow.
Komponen cash flow tergolong begitu penting dalam menjalankan bisnis, terutama untuk mengetahui kondisi bisnis dengan lebih baik.
Namun, ada satu komponen lagi yang baiknya kamu hitung dan ketahui lagi agar kamu bisa lebih mengenal dan memahami kesehatan bisnis kamu dengan lebih baik dan mendalam. Komponen tersebut, serupa dengan cash flow, disebut sebagai free cash flow.
Free Cash Flow adalah suatu istilah untuk menggambarkan kas yang mampu dihasilkan oleh bisnis setelah menghitung segala pengeluaran yang ada.
Sederhananya, free cash flow adalah kas yang tersisa milik suatu bisnis setelah membayar seluruh pengeluaran bisnis, mulai dari pajak, operasional, hingga gaji pegawai.
Free cash flow merupakan komponen yang penting dalam keuangan bisnis karena memungkinkan kamu untuk memahami kondisi bisnis kamu dengan lebih baik dan jelas dan mengmabil keputusan untuk membawa bisnismu ke arah yang lebih tepat.
Meski namanya serupa, namun ada satu hal yang membedakan free cash flow dengan cash flow.
Free cash flow lebih merujuk kepada kas yang tersisa dari bisnis kamu setelah kamu membayar semua pengeluaran kamu. Sementara itu, cash flow hanya menghitung seluruh uang kas yang berhasil diperoleh bisnis kamu tanpa memperhitungkan semua pengeluaran yang ada.
Dari perbedaan ini, kita dapat melihat bahwa free cash flow sifatnya lebih detail dan menyeluruh karena, nggak seperti cash flow biasa, free cash flow ikut menghitung dan mempertimbangkan pengeluaran bisnis kamu ke dalamnya.
Sumber: Freepik.com
Free cash flow, dengan sifatnya yang sangat spesifik, memungkinkan kamu untuk memahami kondisi keuangan dan bisnis kamu secara menyeluruh. Dengan beragam komponen keuangan yang tercatat di dalam laporan free cash flow, kamu jadi lebih mudah memahami berbagai perubahan yang terjadi dalam bisnis kamu dan memahami situasi yang berpotensi menjadi masalah bagi kelangsungan bisnis kamu.
Sayangnya, free cash flow bukan tanpa kekurangan. Karena sifatnya yang detail dan spesifik, free cash flow harus dipantau dan dihitung setiap beberapa periode sekali. Pasalnya, jika kamu hanya menghitungnya dalam kurun waktu tahunan, perubahan di dalamnya bisa sangat drastis dan bervariasi. Alhasil, kamu perlu mengeluarkan waktu dan usaha yang lebih besar untuk menghitungnya.
Untuk menghitung free cash flow, kamu bisa menggunakan 3 cara berikut:
Jika kamu menggunakan arus kas operasional untuk menghitung free cash flow, kamu cukup menguranginya dengan seluruh pengeluaran bisnis kamu saja.
Cara ini bisa dibilang sebagai cara yang paling sederhana dan cepat untuk menghitung free cash flow dari bisnis kamu.
Untuk mendapatkan hasil free cash flow dengan menggunakan hasil penjualan atau sales revenue, kamu perlu menggunakan rumus ini
Hasil penjualan - (Biaya operasional + pajak) - Modal operasional
Cara terakhir untuk memperoleh free cash flow adalah dengan menggunakan keuntungan bersih dari operasional. Caranya adalah dengan mengurangi keuntungan bersih operasional setelah pajak dengan modal operasional bersih.
Secara gamblang, free cash flow memang menunjukkan uang kas yang benar-benar tersisa setelah bisnis kamu membayar semua pengeluaran yang ada.
Padahal, jika ditelaah lebih lanjut, ketika free cash flow mengalami peningkatan, artinya terdapat peningkatan pendapatan dalam bisnis kamu. Hal ini disebabkan banyak hal, mulai dari biaya atau pengeluaran yang menurun, peningkatan revenue, suntikan dana, hingga utang yang mulai berkurang.
Sebaliknya, apabila free cash flow mulai menurun atau semakin rendah, artinya hal tersebut menandakan bahwa bisnis kamu nggak bisa meraih pendapatan yang lebih tinggi lagi. Hal ini akan memaksa kamu untuk berutang. Namun, menambah utang, asalkan sifatnya produktif dan berpotensi untuk menumbuhkan bisnis kamu di masa depan, adalah sesuatu yang bisa dikatakan positif.