Setiap bidang dan lapangan bisnis selalu punya pesaing. Sekecil apapun pasar yang kamu masuki, selalu ada satu atau dua bisnis yang sudah ‘bermain’ di pasar tersebut terlebih dahulu. Hal itu nggak bisa kamu pungkiri lagi. Oleh karenanya, salah satu persiapan paling baik sebelum mulai berbisnis adalah melakukan analisa kompetitor.
Tapi, gimana sih baiknya kamu melakukan analisa kompetitor? Apakah cuma sekadar cari tahu kelebihan dan kekurangan mereka?
Mari kita membayangkan satu skenario di mana kamu ingin memulai bisnis restoran mie. Untuk memulainya, kamu perlu mengawali dengan identifikasi. Identifikasi di sini berarti kamu mencari tahu terlebih dahulu restoran mie apa saja di lokasi tempat bisnis kamu mau dibangun. Pelajari kondisi bisnis mereka, cari tahu yang mana yang termasuk pemain besar dan bukan.
Ada beberapa faktor yang perlu dianalisa dalam tahap ini, di antaranya :
Produk dan Kualitas
Apa yang unggul dari mie racikan para kompetitor kamu? Apa yang kurang? Apakah tekstur mienya kurang baik, atau rasanya yang biasa saja? Atau justru ada salah satu dari mereka yang punya rasa yang khas dibandingkan yang lain? Lalu, bagaimana kondimen dan tambahan-tambahan lainnya? Apakah menu yang ditawarkan hanya mie atau bervariasi? Pertanyaan-pertanyaan ini bisa membantu kamu cari tahu kualitas mereka.
Lokasi
Secara umum, lokasi yang baik adalah yang strategis, mudah terlihat, dan bisa dijangkau banyak orang dengan cepat dan mudah. Meski begitu, nggak menutup kemungkinan kalau lokasi yang tersembunyi bisa jadi nilai jual yang menarik buat restoran mie kamu.
Fasilitas
Pelajari apa saja yang mereka sediakan di restoran mie mereka. Apakah kebanyakan hanya punya fasilitas dasar saja, atau ada yang memiliki fasilitas yang unik dari yang lain?
Marketing
Untuk mempelajari marketing kompetitor, cukup buka media sosial mereka. Lihat bagaimana mereka melakukan pemasaran dan penawaran apa saja yang mereka berikan. Jika ada yang tak punya media sosial sama sekali, lihat secara langsung cara pemasarannya, karena bisa jadi mereka melakukan pemasaran secara konvensional atau bahkan secara mulut ke mulut.
Sales
Penjualan tak selalu lewat toko fisik, tapi juga bisa melalui berbagai metode. Ada restoran mie yang menyediakan sistem delivery sendiri, ada yang masuk ke berbagai platform online, dan ada yang menggunakan keduanya.
Ada 3 jenis kompetisi atau cakupan bisnis yang bisa kamu jangkau :
Primary Competition
Kalau kamu pilih jenis kompetisi ini, artinya kamu menyasar target pasar yang sama dengan kompetitor kamu. Produk kamu pun akan serupa dan nggak berbeda jauh dari kompetitor.
Secondary Competition
Jenis cakupan bisnis ini bikin kamu menyasar target pasar yang lain, meskipun kamu juga masih menyasar sebagian target pasar kompetitor kamu.
Tertiary Competition
Tertiary competition berarti kamu menyasar pasar yang sama dengan kompetitor kamu, tapi produk yang kamu tawarkan sangat berbeda bila dibandingkan kompetitor. Misalkan, kamu menawarkan yamin bila dibandingkan kompetitor kamu yang menawarkan bakmi ayam biasa.
Setelah semua selesai dilakukan,cari celah yang bisa kamu manfaatkan untuk bersaing dengan kompetitor kamu. Jika mereka lemah dalam satu aspek, kamu harus perkuat aspek tersebut di bisnis kamu. Miliki sesuatu yang tidak mereka miliki. Tawarkan perbedaan yang bukan hanya untuk gimmick atau keren-kerenan semata.
Nyatanya, bikin bisnis nggak hanya modal ide keren yang beda dari yang lain. Pastikan setiap aspek yang kamu punya juga beda dan mampu lebih unggul dari kompetitor, mulai dari pemasaran, penjualan, hingga produk dan fasilitas yang ditawarkan.