Dalam membangun dan menjalankan usaha, adalah sebuah kewajiban bagi kamu untuk memilih metode budgeting yang tepat.
Dengan metode budgeting yang sesuai dengan kebutuhan dan usaha kamu, maka kamu bisa memastikan bahwa usaha kamu akan tetap lancar dan mampu berjalan sesuai dengan harapan.
Salah satu metode yang bisa kamu pilih tersebut adalah incremental budgeting, yang mana metode budgeting ini merupakan salah satu yang populer di dunia usaha.
Meski begitu, untuk kamu yang mengelola UMKM kamu dan mempertimbangkan pakai metode ini, apakah metode ini cocok untuk kamu terapkan?
Incremental budgeting adalah metode budgeting di mana bujet usaha yang terkini akan diubah secara kecil-kecilan untuk periode selanjutnya yang akan dimulai. Alhasil, pada incremental budgeting, dasar penyesuaian bujetnya adalah bujet terkini yang dimiliki perusahaan.
Misalnya usaha kamu memiliki bujet dari tahun 2022. Dengan menerapkan incremental budgeting, kamu akan mengubah beberapa hal minor di dalam bujet kamu dan kemudian bujet yang telah diubah tersebut akan menjadi bujet untuk tahun 2023.
Meski begitu, kamu juga bisa mengubah bujet yang kamu punya setiap kuartal (3 bulan sekali) atau sebulan sekali.
Berikut ini adalah beberapa keuntungan dari incremental budgeting:
Incremental budgeting adalah metode budgeting yang benar-benar mudah dan simpel untuk diterapkan.
Kamu hanya butuh data bujet di periode sebelumnya yang ingin kamu ubah dan menerapkan beberapa perubahan yang kamu rasa cocok untuk bujet di periode yang terbaru.
Selain itu, kamu nggak butuh punya pengalaman atau keahlian khusus terkait budgeting.
Incremental budgeting memungkinkan kamu untuk memiliki bujet usaha yang lebih konsisten.
Pasalnya, kamu hanya perlu melakukan perubahan kecil dari bujet yang kamu miliki di periode sebelumnya. Alhasil, bujet kamu nggak akan terlalu banyak berubah dan punya dasar bujet yang telah disesuaikan.
Meski begitu, metode budgeting yang simpel untuk dijalani ini juga punya beberapa kekurangan:
Meski cenderung konsisten dan membuat bujet usaha cenderung lebih stabil, incremental budgeting sayangnya dikenal sebagai metode yang kurang fleksibel atau luwes dalam penerapannya.
Hal ini disebabkan karena metode ini cenderung mengabaikan berbagai faktor eksternal dalam dunia usaha, seperti faktor ekonomi hingga kebijakan pemerintah.
Akibatnya, metode budgeting kurang mampu mengakomodasi kebutuhan usaha apabila terdampak perubahan ekonomi hingga regulasi.
Di samping minimnya keluwesan, incremental budgeting berpotensi membuat pengeluaran usaha kamu jadi lebih besar.
Mengapa begitu? Umumnya, ketika melakukan penyesuaian bujet, ada beberapa divisi atau bagian usaha yang bisa memperoleh bujet yang lebih besar. Hal ini akan berujung pada pengeluaran yang lebih besar pada beberapa bagian usaha.
Dan yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah: Apakah memang metode budgeting ini cocok buat kamu yang punya dan mengelola UMKM?
Bila dilihat dari beberapa aspek di atas, metode budgeting ini tergolong mudah diterapkan dan nggak ribet. Kalau usaha yang kamu kelola memang tergolong sedang dalam masa stabil (Dalam konteks keuangan dan penjualan), maka baiknya kamu menggunakan metode incremental budgeting.
Namun, kalau usaha kamu sedang dalam pengembangan dan rilis produk baru hingga mengalami banyak gejolak dan perubahan dalam berbagai aspeknya, metode incremental budgeting ini nggak akan cocok untuk usaha kamu.
Jadi kesimpulannya, apabila kamu mau menggunakan metode incremental budgeting, pastikan usaha yang sedang kamu kelola memang memiliki kondisi yang sudah stabil atau jauh dari kata bergejolak atau berubah secara kontinu.