Figure Blog

Inflection Point: Apa Itu, Efeknya untuk Usahamu, dan Bagaimana Menemukannya

27 Jun 2023

Perubahan adalah salah satu hal yang paling pasti dalam menjalani usaha.

Perubahan-perubahan kecil, meski sering terjadi, umumnya nggak banyak mencuri perhatian. Namun, perubahan-perubahan besar, yang umumnya disebut inflection point, adalah jenis perubahan yang akan "mengguncang" usaha kamu, baik secara positif maupun negatif.

Lantas, apai itu inflection point? Apa yang harus dilakukan agar kamu bisa memahami dan menghadapi inflection point selama menjalani usahamu?

Apa yang Dimaksud Inflection Point?

Inflection point adalah istilah dalam dunia usaha yang dicetuskan oleh co-founder Intel, Andy Grove. Ia menggunakan istilah ini untuk menggambarkan momen atau waktu penting di mana kamu perlu memberikan perubahan-perubahan untuk memastikan usaha kamu berkembang dan tetap berjalan.

Inflection point biasanya merupakan momen atau peristiwa yang berskala besar, seperti perubahan struktur usaha, perubahan kepemimpinan, pandemi, krisis ekonomi, sampai dengan tingkat persaingan yang lebih tinggi.

Intinya, kehadiran inflection point akan mendorong kamu untuk menerapkan perubahan-perubahan drastis di dalam usaha kamu sehingga usaha kamu bisa tetap beradaptasi dan terus melaju.

Penyebab Munculnya Inflection Point

Inflection point hadir karena dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal sendiri merujuk kepada setiap aktivitas dan keputusan yang dilakukan dan diambil oleh perusahaan namun justru punya dampak besar yang mengharuskan perusahaan untuk mengubah strukturnya, kepemimpinannya, sampai dengan cara kerjanya.

Sementara itu, faktor eksternal sendiri merujuk kepada setiap peristiwa berskala besar yang umumnya tidak terduga seperti pandemi, krisis ekonomi global, bencana alam, sampa kehadiran teknologi terbaru sampai perubahan kebijakan politik.

Bagaimana Menemukan Inflection Point?

Menemukan inflection point tampak seperti sebuah tantangan. Pasalnya, kamu perlu menemukannya sebelum peristiwanya terjadi.

Namun, sebenarnya yang perlu kamu lakukan adalah dengan memasang mata dan telinga baik-baik atas setiap peristiwa dan tren yang terjadi.

Jangan sampai kamu sebagai pemilik usaha abai atas setiap peristiwa yang terjadi setiap harinya karena kamu merasa usaha kamu sudah matang dan nggak mudah digoyahkan.

Jangan juga pernah merasa nyaman dengan kondisi usahamu yang baik dan pencapaian yang telah kamu raih.

Jangan juga meremehkan kondisi yang ternyata berpotensi jadi besar dan berdampak dahsyat (Seperti pandemi, misalnya) buat usahamu.

Apabila justru kamu begitu, maka kamu akan sulit untuk peka dengan lingkungan sekitar dan semakin sulit menemukan dan mengantisipasi inflection point yang akan datang.

Inflection Point Sudah Ditemukan, Apa Selanjutnya?

Kalau kamu sudah berhasil menemukan inflection point, langkah pertama adalah secepat mungkin bergerak dan mengambil tindakan. Ini diperlukan agar kamu bisa memiliki waktu untuk berencana.

Selanjutnya, kamu perlu memutuskan apa saja yang perlu dilakukan untuk menghadapi inflection point yang akan datang dan mencari tahu langkah-langkah untuk beradaptasi dengan kondisi yang akan terjadi.

Mari kita buat skenario seperti pandemi yang akan datang. Ketika ada pandemi yang sudah merebak di beberapa negara dan belum memasuki Indonesia, kamu berencana dan terus mempersiapkan usahamu bila sewaktu-waktu pandemi tersebut datang.

Selanjutnya, kamu bisa merancang skenario memilih cara yang paling tepat dan paling memungkinkan usahamu tetap berjalan lancar ketika pandemi tersebut tiba.

Kesimpulan

Jeli menemukan dan menghadapi inflection point akan memudahkan kamu mempertahankan kelangsungan usahamu di tengah-tengah perubahan drastis, baik secara internal maupun eksternal.

Untuk itu, selalu pasang mata dan telinga agar kamu dapat menemukan inflection point yang akan datang, mengantisipasinya, dan merancang skenario terbaik untuk mengelola usahamu saat inflection point terjadi.

Contact Us