Figure Blog

Ingin Berhenti Usaha atau Eksplor Usaha Lain? Coba Rancang Exit Strategy!

14 Dec 2023

Walau kamu baru saja memulai atau menjalani usahamu, kamu tetap perlu memikirkan rencana yang lebih dari sekadar pengembangan atau ekspansi usahamu - Kamu perlu mempertimbangkan rencana ketika kamu memutuskan berhenti berbisnis atau ingin mencoba usaha lain.

Rencana tersebut dikenal sebagai exit strategy. Tapi, apakah exit strategy hanya tentang menghentikan operasional usahamu saja? Dan bagaimana kamu bisa membuatnya dengan matang?

Mengenal Exit Strategy untuk Pemilik Usaha

Exit strategy adalah sebuah rencana yang perlu kamu kembangkan untuk memastikan perpindahan atau penyerahan kepemilikan usaha berjalan dengan lancar. 

Exit strategy umumnya diterapkan dengan menjual usaha yang kamu miliki ke pihak lain atau menyelesaikan rencana akuisisi atau merger dengan usaha lain.

Kenapa Kamu Butuh Exit Strategy?

1. Kejadian Luar Biasa

Terkadang, ada beberapa hal atau peristiwa yang membuat kamu mau tidak mau menjual atau melepas usahamu, seperti ketika kamu mengalami sakit mendadak, kehilangan beberapa pegawai kunci, sampai kondisi luar biasa baik dari internal maupun eksternal.

Memiliki exit strategy akan membantumu untuk mencegah usahamu merugi bila akhirnya kamu memutuskan untuk melepasnya ketika hal-hal ini terjadi.

2. Memudahkan Suksesi Usaha

Kamu tidak selamanya akan mengawasi dan memegang usahamu sebagai pemilik usaha. Kamu mungkin akan memutuskan untuk rehat atau pensiun dari dunia usaha.

Saat ini terjadi, kamu tentu perlu merencanakan suksesi atau melimpahkan tanggungjawabmu sebagai pemilik usaha kepada orang lain, seperti anak atau anggota keluargamu.

Exit strategy yang direncanakan dengan baik akan mempermudah suksesi usaha sembari mengurangi risiko konflik yang mungkin akan terjadi dengan orang yang menjadi suksesor.

3. Investasi Lebih Terencana

Exit strategy adalah soal kematangan rencana. Ketika kamu memiliki exit strategy yang jelas dan detail, kamu tidak perlu lagi mengambil keputusan secara terburu-buru atau dalam tekanan emosional.

Bila kamu mengambil keputusan untuk melepas usahamu secara mendadak dan dalam kondisi emosional yang berantakan, bisa-bisa kamu melepas usahamu dengan nilai atau nominal yang di bawah seharusnya, membuat investasimu jadi berantakan.

Langkah-langkah Menyiapkan Exit Strategy

1. Rapikan Keuangan dan Pembukuan

Ketika kamu ingin menjual atau melepas usahamu dan sudah ada calon pembeli yang tertarik, pastikan kamu memiliki catatan keuangan dan pembukuan yang rapi dan detail.

Jika belum, segeralah minta stafmu untuk merapikan semua catatan keuangan dan pembukuan sehingga pembeli bisa mengetahui bagaimana arus kas dan potensi usahamu. Bila perlu, mintalah bantuan jasa akuntan profesional untuk mengurus hal ini agar lebih mudah.

2. Buat Prosedur Usaha Lebih Detail

Buatlah sebuah panduan atau buku SOP yang menjabarkan dengan jelas bagaimana usahamu beroperasi. Jelaskan setiap job description dan bagaimana proses kerja dari tiap divisi di dalam usahamu.

Dengan buku SOP yang detail dan tercatat jelas, calon pembeli akan terkesan dengan usahamu dan, kalau mereka memutuskan untuk membeli dan meneruskan usahamu, mereka bisa menjalankannya lebih mudah karena adanya panduan kerja yang lengkap.

3. Cari Tahu Daya Tarik Usahamu

Harus ada sesuatu yang bikin usahamu menarik bagi para calon pembeli. Keunikan itu bukan hanya dari segi produk atau jasanya saja, melainkan banyak hal.

Misalnya, apakah potensi usahamu besar di masa depan? Apakah pangsa pasarmu masih bisa diperluas? Apakah usahamu sudah punya pelanggan tetap?

Dengan mencari hal-hal potensial selain produk atau jasamu, calon pembeli bisa mempertimbangkan untuk membeli usahamu dan valuasinya pun bisa meningkat drastis, membuatmu bisa memperoleh nilai investasi yang tinggi.

4. Konsultasikan dengan Ahli

Kalau kamu kesulitan mencantumkan nominal atau valuasi untuk usahamu, kamu bisa berdiskusi dengan seorang ahli usaha atau keuangan.

Mereka bisa memberikanmu gambaran yang akurat mengenai valuasi yang tepat untuk usahamu sehingga kamu bisa mencantumkan nilai yang sesuai (Tidak terlalu mahal, tapi juga tidak terlalu murah) dengan potensi dan gambaran keuangan usahamu.

5. Buat Penawaran yang Menarik

Untuk mulai menawarkan usahamu, cobalah rancang sales pitch yang menarik. Bangun daya tarik dari cerita dan visi misi usahamu serta progress usahamu sejauh ini.

Sales pitch tidak perlu terlalu panjang. Buatlah secara ringkas namun padat sehingga kamu tetap bisa menarik perhatian calon pembeli tanpa harus tampil membosankan.

Kesimpulan

Tidak ada hal yang abadi, termasuk soal mengelola dan memegang kendali usaha. Pada akhirnya, kamu mesti melepas usahamu, baik kepada orang lain maupun kepada anggota keluargamu.

Yang jelas, kamu harus memiliki exit strategy yang matang dan kuat sehingga suksesi atau proses pelepasan usahamu bisa memberi nilai investasi yang baik untukmu dan mempermudah pemilik usaha yang baru untuk menjalankan usaha tersebut dengan lancar.

Contact Us