Figure Blog

Iron Triangle: 3 Aspek Usaha yang Membatasi Pengembangan Produk dan Usahamu

8 Jan 2024

Keunikan memang menjadi nyawa dari produk yang dirilis di era modern. Setiap usaha berlomba-lomba jadi beda demi menarik perhatian para konsumen.

Menjadi beda itu baik, namun tidak semua pelaku usaha ingat bahwa mereka juga harus menjadi lebih baik dari kompetitor mereka dan harus mampu memberikan kualitas produk yang terbaik.

Untuk mencapai ini, dibutuhkan pemahaman akan beberapa konsep tertentu dalam pengembangan produk. Salah satunya adalah konsep iron triangle yang sebenarnya tidak kamu sadari sering kamu temui, terutama ketika pengembangan produk.

Apa itu Konsep Iron Triangle?

Iron triangle adalah konsep manajemen proyek atau produk yang meng-highlight 3 aspek yang saling berkaitan dan memengaruhi dalam proses pengembangan sebuah produk.

3 aspek yang saling berkaitan tersebut adalah scope (Jangkauan), time (Waktu), dan cost (Biaya). Ketiga aspek inilah yang akan menentukan kualitas produk dan juga bisa membatasi proses pengembangan produk kamu.

3 Aspek dalam Iron Triangle

1. Scope

Scope atau jangkauan proyek merujuk kepada seberapa banyak dan besar fitur dan fungsi yang bisa kamu kerjakan dan kembangkan dengan batasan biaya dan waktu yang tersedia.

Dalam proses mengembangkan produkmu, kamu mesti bercermin pada waktu dan biaya yang kamu miliki. Apabila biaya dan waktumu cukup terbatas, artinya kamu tidak bisa mengembangkan terlalu banyak fitur.

Oleh karenanya, jangan sampai kamu terlalu fokus mengembangkan produkmu secara idealis meski dibatasi oleh biaya dan waktu yang terbatas. Jangkauan produkmu harus realistis sesuai dengan sumber daya yang kamu miliki.

2. Time

Time atau waktu tentu saja berarti berapa lama waktu yang kamu miliki atau bisa kamu alokasikan untuk mengembangkan produk barumu. 

Waktu pengembangan produk akan ditentukan oleh tingkat kerumitan produk, fitur-fitur yang dimiliki, ketersediaan sumber daya, sampai dengan tantangan yang berpotensi dihadapi saat proses pengembangan produk.

3. Cost

Cost atau biaya adalah sumber daya yang dimiliki, baik secara finansial maupun bahan baku, yang diperlukan untuk membuat dan mengembangkan produkmu.

Cost akan meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya peralatan sampai dengan perlengkapan yang dibutuhkan. Semua biaya ini perlu di-track sedetail mungkin sehingga tidak ada kecolongan atau terjadi overbudget dalam keuanganmu.

Kenapa Iron Triangle Menantang?

Apa yang membuat iron triangle menjadi tantangan tersendiri dalam proses pengembangan produk adalah bagaimana pelaku usaha bisa menyeimbangkan ketiga aspek yang ada di dalam konsep ini. Umumnya, pelaku usaha hanya bisa mencapai 2 dari 3 aspek yang ada di dalam konsep ini.

Sebuah produk bisa saja dibuat dengan fitur banyak dan dalam waktu cepat, namun akan menguras biaya yang besar (Fast and good).

Ada juga produk yang bisa dibuat secara cepat dan hemat biaya, namun fitur dan kualitasnya terbatas (Fast and cheap).

Selain itu, ada pula produk yang fiturnya beragam dan hemat biaya pengembangan, namun perlu dikembangkan dengan durasi yang lama (Good and cheap).

Sebuah produk bisa dianggap punya kualitas mumpuni apabila ketiga aspek ini bisa diraih dengan seimbang, namun tantangannya adalah menyeimbangkannya.

3 Tips Sukses Mengembangkan Produk Berdasarkan Iron Triangle

1. Merancang Prioritas dan Tujuan yang Jelas

Dalam merancang dan mengembangkan produk baru, kamu dan tim tentu harus mengetahui apa tujuan dari produk baru tersebut. Pemahaman akan tujuan produk akan memudahkanmu mengetahui fitur dan kualitas apa saja yang perlu dikembangkan.

Dari sini, kamu dan tim akan lebih mudah merancang prioritas pengembangan atau memiliih apa yang harus dikembangkan terlebih dahulu secara fokus dengan menyesuaikan dengan sumber daya, waktu, dan jangkauan tadi.

2. Terapkan Manajemen Risiko

Setiap proses pengembangan produk memiliki risikonya sendiri. Risiko bisa meliputi apapun, mulai dari kelebihan biaya, ketidaksiapan bahan baku, sampai dengan tenaga kerja.

Oleh karenanya, dibutuhkan manajemen risiko yang memungkinkan kamu dan tim untuk memperhitungkan segala langkah dan keputusan yang ingin diambil dalam mengembangkan produk tersebut.

Selain itu, manajemen risiko juga memungkinkan kamu untuk tetap menjalankan sebuah keputusan atau tindakan dengan diiringi langkah pencegahan yang tepat sehingga risiko tersebut terjadi dengan dampak yang tidak masif.

3. Lakukan Monitoring, Evaluasi, dan Penyesuaian

Meski kamu sudah memiliki rencana pengembangan produk sejak awal, kamu harus bisa fleksibel dalam menghadapi setiap situasi dan kondisi.

Alhasil, kamu tidak boleh tinggal diam dan membiarkan rencana tersebut berjalan sendiri. Kamu perlu melakukan pengawasan yang ketat, menilai kembali progress dari rencana yang terjadi, sampai dengan melakukan penyesuaian sumber daya untuk dialokasikan.

Kesimpulan

Meski jarang diketahui oleh banyak pelaku usaha, konsep iron triangle sebenarnya banyak ditemukan sehari-hari, terutama ketika sebuah produk baru sedang dikembangkan.

Dengan mengetahui konsep ini lebih jauh, kamu bisa mengembangkan produk dengan lebih terencana lagi dan bisa mencari keseimbangan yang diperlukan untuk sebuah produk baru.

Contact Us