Figure Blog

Konsinyasi: Panduan Menjual Produk dengan Mudah dengan Sistem Titip Jual

7 Mar 2024

Menjual produk identik dengan dua cara menjual, yakni menjualnya secara online atau menjualnya di toko fisikmu sendiri. Tapi, pernahkah kamu dengar soal sistem consignment?

Sistem ini menawarkan pendekatan yang menarik untuk menjual produkmu karena kamu tidak perlu memiliki toko baik secara fisik maupun online. Lebih lengkapnya, yuk simak pembahasan berikut ini!

Apa itu Sistem Konsinyasi?

Sistem konsinyasi (Consignment) adalah sebuah sistem usaha di mana pemilik produk atau produsen menitipkan produknya di sebuah toko atau usaha untuk dijual pemilik toko atau usaha tersebut. Sederhananya, sistem ini disebut sistem titip jual.

Sistem ini mungkin terdengar mirip dengan dengan dropshipping. Namun, di dalam dropshipping, pemilik produk tidak memiliki inventori atau persediaan barang di tangan atau di gudang karena akan langsung dikirim kepada pembeli.

Cara Kerja Sistem Konsinyasi

Cara kerja dari konsinyasi adalah pemilik produk atau produsen menawarkan produknya kepada sebuah toko atau usaha. Bila pemilik toko atau usaha tertarik, maka kedua belah pihak bisa membuat perjanjian kerja sama terkait proses konsinyasi yang dilakukan.

Di dalam perjanjian tersebut, kedua belah pihak bisa menyepakati berapa besar fee atau pendapatan yang akan diterima pemilik toko. Fee tersebut bisa berupa flat rate fee atau sekian persen dari hasil penjualan produk yang dititipkan.

Beragam Keuntungan Sistem Konsinyasi

1. Keuntungan untuk Consignor

Salah satu hal paling menyenangkan dari menjadi consignor adalah kamu tidak perlu mengurus toko secara fisik atau online. Hal ini membuat kamu tidak repot dalam mengurus katalog atau merapikan persediaan barangmu secara fisik maupun online.

Di sisi lain, kamu bisa memasarkan produkmu dengan mudah. Cukup dengan memanfaatkan ketersediaan produkmu di pihak consignee, kamu tidak perlu membuang banyak uang untuk memasarkan produkmu.

2. Keuntungan untuk Consignee

Keuntungan yang paling terasa bagi consignee saat bekerja sama dalam sistem konsinyasi adalah kemudahan dalam mengelola persediaan barang. Karena produk yang dititipkan adalah milik pihak produsen luar, maka produk yang tidak terjual dalam waktu tertentu akan dikembalikan ke consignor.

Selain itu, pemilik usaha bisa memperoleh pendapatan tambahan atau sampingan cukup dengan menjual produk yang dititipkan ke usahanya. Ini bisa jadi peluang yang menarik untuk dimanfaatkan, terlebih dengan risikonya yang rendah.

Beragam Kekurangan Sistem Konsinyasi

1. Kekurangan untuk Consignor

Karena menitipkan produk ke consignee, produsen biasanya kesulitan untuk menjalin relasi yang dekat dengan pelanggan. Efeknya, produsen jadi sulit mengumpulkan feedback dari pelanggan yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas produknya. Produsen juga sulit melakukan quality control secara rutin.

Hal lain yang mungkin memberatkan sebuah produsen atau pemilik produk dalam melakukan konsinyasi adalah keterlambatan pembayaran yang bisa terjadi. Hasil penjualan biasanya akan diberikan ketika periode penjualan berakhir, sehingga kondisi ini mungkin menghambat arus kas dari produsen.

2. Kekurangan untuk Consignee

Kendali atas produk yang akan dijual adalah sesuatu yang tidak dimiliki consignee. Pasalnya, produk yang dijual tentunya bukan dari produk yang dimiliki usaha tersebut, namun produk yang dibuat dan dititipkan oleh produsen.

Ini lalu berdampak pada pengelolaan persediaan barang yang dimiliki consigneeConsignee harus mengatur persediaan dan tata letak barang, terlebih lagi jika pemilik usaha memiliki produknya sendiri.

Kesimpulan

Konsinyasi menjadi sistem penjualan yang menarik untuk dicoba bagi kamu yang masih ingin merintis usaha atau produkmu sendiri. Kamu bisa berjualan tanpa harus membuka toko fisik atau online. Cukup titipkan produk ke consignee dan atur kerja sama terkait fee atau pendapatan.

Meski begitu, kamu mesti mempertimbangkan terkait pengembangan produkmu ke depannya. Dengan melakukan consignment, kamu mungkin akan kesulitan mengembangkan produkmu karena kamu tidak berinteraksi langsung dengan pembelimu yang mungkin bisa memberikan masukan dan kritik.

Untuk itu, ketika akan menerapkan sistem consignment, coba dulu pertimbangkan segala kelebihan dan kekurangannya serta apakah sistem ini cocok untuk usahamu!

Contact Us