Loyalty program adalah cara pemasaran klasik yang bisa membantumu menggaet pelanggan baru sekaligus mempertahankan pelanggan setia.
Tapi, kalau loyalty program kamu terasa kurang efektif dalam menggaet dan mempertahankan pelanggan, berarti ada yang salah dengan loyalty program yang kamu buat.
Lewat pembahasan kali ini, kamu akan menemukan 3 alasan umum yang bikin loyalty program kurang efektif dan bagaimana membuatnya jadi lebih baik ke depannya.
Inti dari loyalty program adalah reward atau insentif yang ditawarkan untuk para pelangganmu yang tergabung di dalam program tersebut.
Sebagai seseorang yang setia sama usahamu, seorang pelanggan setia ingin agar loyalitasnya diberikan sesuatu yang setimpal dalam bentuk insentif yang menarik.
Sayangnya, kalaiu insentif tersebut kurang menarik di mata pelanggan atau pilihannya terbatas, jangan heran kalau pelanggan malah tidak akan mengikuti loyalty program yang sudah kamu buat.
Kamu bisa membuat insentifnya lebih bervariasi untuk jenis pelanggan yang berbeda. Insentif untuk first time buyer dengan insentif untuk pelanggan yang rutin membeli setiap hari atau setiap minggu jelas harus berbeda.
Selain itu, kamu bisa terapkan sistem feedback khusus untuk mencari tahu insentif seperti apa lagi yang diinginkan oleh para pelanggan setiamu di masa depan.
Selain reward yang pantas dan sesuai, harga produk pun mesti tepat dengan persepsi pelanggan akan value produkmu. Loyalty program akan kurang efektif kalau produkmu harganya melebihi produk lain yang serupa dengan harga lebih murah namun berkualitas sama dengan produkmu.
Jika dari harga produk saja sudah bikin pelanggan kurang tertarik, maka bagaimana kamu bisa menarik mereka untuk menggunakan loyalty program milikmu?
Oleh karenanya, cobalah untuk mencari tahu tingkat harga yang rela pelanggan bayarkan untuk membeli produkmu. Jangan hanya bersaing dengan melakukan perang harga karena terkadang harga bukan masalah siapa yang termurah.
Yang terpenting, harga yang kamu berikan untuk produkmu sesuai dengan persepsi dan ekspektasi pelanggan dan sesuai dengan value dan keuntungan yang produkmu berikan.
Katakan kamu sudah punya harga produk yang masuk akal dengan reward yang menarik untuk loyalty program kamu. Tapi, kalau kamu merancangnya dengan sistem yang rumit dan seolah mempersulit pelanggan, pelanggan jelas enggan terlibat di loyalty program kamu.
Sistem yang merepotkan bisa berupa banyak hal: Informasi pendaftaran yang bertele-tele, aturan yang membingungkan, sampai berbagai syarat ini dan itu yang bikin pelanggan frustrasi untuk mengikuti loyalty program kamu.
Pangkas sistem loyalty program yang rumit itu. Pastikan sistemnya sederhana sehingga pelanggan lebih mudah meraih reward yang tersedia. Ini diperlukan agar pelangganmu tetap bertahan jadi pelanggan setia.
Loyalty program butuh monitoring yang rutin setiap harinya. Kamu harus mencari tahu apa yang perlu dievaluasi dan yang perlu dipertahankan selama prosesnya.
Membiarkan loyalty program berjalan sendiri tanpa memperhatikan berbagai kondisi dan aspek yang ada hanya akan bikin loyalty program kamu seolah pajangan saja tanpa ada kontribusi yang nyata untuk usahamu.