Figure Blog

Mari Kenali Jenis-jenis Pengeluaran dalam Bisnis!

12 Jul 2021

Ada hitam, ada putih. Ada baik, ada buruk. Ada pendapatan, ada juga pengeluaran.

 

Di dalam bisnis, mustahil tentunya kalau kamu membangun sebuah bisnis atau perusahaan tanpa pengeluaran sama sekali. Selalu ada biaya yang kamu keluarkan ketika kamu membangun bisnis dengan jenis dan ukuran apapun.

 

Kalau bicara pengeluaran, salah satu pemahaman penting yang perlu dimiliki dalam berbisnis adalah pemahaman terkait setiap pengeluaran atau biaya yang terjadi dan jenis-jenis pengeluaran. Ketika kita salah memahami jenis pengeluaran saat mengelola atau melakukan pencatatan keuangan, akibatnya tentu saja akan fatal dan memengaruhi keseluruhan keuangan perusahaan.

 

 

Kalau begitu, ada berapa banyak jenis pengeluaran atau biaya yang terjadi di dalam bisnis?

 

1. Biaya Tetap

Biaya tetap, atau yang banyak dikenal sebagai fixed cost, adalah salah satu jenis biaya yang tidak akan berubah tidak akan meskipun terjadi perubahan jumlah produksi. Sesuai namanya, biaya tetap tergolong stabil karena tidak terpengaruh aktivitas produksi dari produk bisnis. Biaya tetap biasanya berubah karena kondisi jangka panjang. Beberapa contoh dari biaya tetap antara lain biaya gaji pegawai dan biaya pajak.

 

2. Biaya Variabel

Biaya variabel, atau dikenal sebagai variabble cost, adalah salah satu jenis biaya yang selalu mengalami perubahan setiap kali terjadi perubahan pada jumlah produksi suatu produk. Artinya, biaya ini sifatnya fluktuatif karena akan berubah apabila jumlah produksi bertambah atau berkurang. Beberapa contoh dari biaya variabel adalah biaya bahan baku dan biaya pemasaran.

 

3. Biaya Semi-variabel

Biaya semi-variabe, atau mixed cost, adalah sebuah jenis biaya yang memiliki unsur biaya tetap dan variabel di dalamnya. Unsur biaya tetap di sini adalah biaya minimum untuk melakukan kegiatan produksi, sementara unsur biaya variabel di sini adalah biaya yang berubah akibat perubahan jumlah produksi. Contoh dari biaya semi-variabel adalah biaya listrik, air, dan telepon.

 

4. Biaya Langsung

Biaya langsung atau direct cost adalah biaya yang dibebankan secara langsung untuk kegiatan dalam bisnis atau memang harus dipenuhi saat itu juga. Biaya langsung biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan kegiatan operasional atau produksi produk di dalam perusahaan. Contoh dari biaya ini adalah biaya bahan baku dan gaji pegawai.

 

5. Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung atau indirect cost merupakan biaya tidak berkaitan secara langsung dengan kegiatan produksi di dalam perusahaan. Biasanya, biaya ini berkaitan dengan perusahaan secara lebih menyeluruh, dan bukan pada kegiatan produksinya. Beberapa contoh dari biaya tidak langsung antara lain biaya tidak terduga (Emergency Cost), biaya sewa, dan biaya asuransi perusahaan.

 

6. Biaya Operasional

Biaya operasional atau operational cost pada dasarnya merupakan biaya yang berkaitan pada kegiatan bisnis sehari-hari dari perusahaan, tetapi tidak berkaitan terhadap satu produk tertentu. Biaya operasional contohnya antara lain biaya sewa dan biaya peralatan pabrik.

 

7. Biaya Peluang

Biaya peluang atau yang disebut sebagai opportunity cost, merupakan biaya yang dikeluarkan saat kamu ingin berinvestasi terhadap suatu hal tertentu dan mengabaikan pilihan lainnya. Biaya ini yang seringkali kita temui ketika kita menghadapi dua pilihan atau lebih dalam mengambil keputusan berbisnis.

 

8. Biaya Hangus

Biaya hangus, yang dikenal dengan sebutan sunk cost, adalah biaya tidak bisa dikembalikan apapun hasil yang muncul. Biaya ini umumnya akan muncul ketika kamu mengeluarkan uang untuk sesuatu yang berujung nihil atau bangkrut, misalkan dalam proses investasi.

 

Nah, itu tadi adalah beberapa jenis biaya yang bisa kamu pahami di dalam bisnis. Dengan memahami setiap jenis biaya atau pengeluaran dengan baik, kamu akan bisa melakukan pengelompokan dengan tepat sehingga kesalahan input dalam laporan keuangan bisa kamu minimalisir. Kamu jadi nggak perlu lagi pusing jika terjadi kesalahan dalam input biaya di laporan keuangan.

 

Kamu juga bisa memakai software akuntansi untuk membantumu menginput dan mengelola setiap pengeluaran dan pendapatan bisnismu, seperti Onstock. Di Onstock, ada fitur pencatatan pengeluaran dan pendapatan yang bikin kamu nggak perlu repot catat semuanya dengan manual. Nggak akan ada lagi deh yang namanya bingung catat-mencatat!

Contact Us