Masih Memakai Barcode untuk Inventory Control? Begini 5 Tips Melakukannya!

Kehadiran QR code kini hadir menjadi salah satu pesaing ketat dari barcode produk.

Dengan segala kemudahan dan kepraktisannya, beberapa orang memilih untuk menggunakan QR code dalam mengelola persediaan barang di gudang mereka.

Meski begitu, beberapa orang masih memilih untuk bertahan dengan barcode produk.

Kalau kamu salah satunya, beberapa tips berikut ini bisa membantu kamu mengelola persediaan barang dan memastikan inventory control yang lebih akurat dan mudah dengan barcode produk!

5 Tips Melakukan Inventory Control dengan Barcode Produk!

1. Pakai Barcode dan Peralatan Berkualitas Baik

Pastikan terlebih dahulu bahwa barcode yang kamu pakai adalah barcode yang punya kualitas baik. Artinya, barcode produk tersebut harus bisa di-scan dengan mudah dan akurat.

Di sisi lain, kamu juga perlu memiliki peralatan berkualitas baik untuk menunjang penggunaan barcode produk kamu. Peralatan-peralatan tersebut meliputi label hingga printer untuk barcode dan barcode scanner.

2. Gunakan Sistem Inventori yang Tepat

Setelah memastikan bahwa kamu memiliki barcode dan peralatan penunjang barcode yang memadai, saatnya kamu memiliki sistem inventori atau pengelolaan persediaan yang tepat.

Kehadiran sistem inventori yang tepat, terlebih lagi yang memudahkan kamu untuk mengelola dan melakukan kustomisasi barcode seperti Onstock, akan membantu kamu untuk mengelola barcode kamu dengan baik.

Kamu jadi bisa input data penjualan dan menemukan informasi dan rekam jejak produk kamu.

Sumber: Freepik

3. Utamakan Otomatisasi

Memanfaatkan sistem yang otomatis memungkinkan kamu mengelola setiap produk dan barcode produk secara lebih cepat dan akurat. Pastikan sistem yang kamu gunakan memungkinkan otomatisasi agar kamu bisa mengelola semuanya tanpa repot.

4. Berikan Pelatihan yang Sesuai

Meskipun barcode produk adalah alat yang sederhana untuk membantumu inventory control, namun para pegawai kamu yang mengurus persediaan di gudang perlu memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik untuk menanganinya.

Untuk itu, jangan lupa memberikan pelatihan yang sesuai terkait caranya melakukan barcode scanning, mencetak barcode, hingga mengelola data di barcode produk kamu.

5. Ambil Keputusan dengan Data

Melalui barcode produk, kamu bisa mengetahui tren penjualan atau transaksi hingga jumlah persediaan yang tersisa dari suatu produk.

Dengan informasi ini, kamu akan lebih mudah mengambil keputusan terkait restocking dan produk apa saja yang harus di-restock.