Membangun dan mengembangkan bisnis bersama pasangan, dalam hal ini yang sudah masuk ke dalam jenjang pernikahan, adalah sesuatu yang unik.
Namun, hal ini nggak bisa diterapkan untuk semua orang.
Pasalnya, membangun dan mengembangkan bisnis bersama pasangan punya segudang efek yang harus kamu terima dan jalani serta berpotensi jadi lebih sulit bila dibandingkan berbisnis sendiri.
Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangan membangun dan mengembangkan bisnis bersama pasangan? Jika kamu ingin melakukannya, apa saja yang perlu kamu perhatikan dan lakukan?
Ketika kamu memutuskan membangun & mengembangkan bisnis bersama pasangan, maka kamu akan menjalin relasi yang saling mendukung satu sama lain.
Seiring berjalannya waktu, kamu akan memiliki pasangan sebagai teman diskusi, teman curhat, hingga teman konsultasi untuk saling mencari jalan terbaik dalam mengembangkan bisnis kalian.
Karena bisnis kamu dijalankan bersama dengan pasangan, artinya kamu selalu memiliki orang di sampingmu untuk menanggung naik turunnya bisnis bersama-sama.
Kamu dan pasangan bisa saling bergantung dan bekerja sama dalam melalui susah senangnya perjalanan bisnis kalian.
Membangun dan mengembangkan bisnis bersama pasangan selalu menyimpan potensi bercampurnya kepentingan antara bisnis dan rumah tangga kalian.
Kalian berdua mungkin akan membawa urusan bisnis ke dalam kehidupan rumah tangga, dan begitu juga sebaliknya. Kalian juga mungkin akan berdebat soal salah satu urusan tersebut dan mencampuradukkan keduanya.
Kondisi ini membuat bisnis dan rumah tangga kalian jadi nggak stabil, terhambat, dan bukan nggak mungkin, berakhir di tengah jalan.
Sejatinya, memiliki bisnis bersama pasangan adalah cara yang menarik untuk menambah pemasukan rumah tangga.
Namun, jika bisnismu nggak terencana dengan baik dan jelas, terlebih lagi jika salah satu dari kalian nggak memiliki penghasilan tetap, maka keuangan rumah tangga kalian akan fluktuatif dan jadi kurang aman.
Sumber: Freepik.com
Meski kamu adalah pasangan suami istri, menyatukan tujuan dan visi tetaplah jadi satu hal yang harus dilakukan di awal langkah kalian membangun dan mengembangkan bisnis bersama.
Kalian mungkin saja memiliki tujuan dan visi yang sama dalam menjalankan hidup berumah tangga, namun hal tersebut nggak berarti tujuan dan visi dalam bisnis kalian bersama akan sama juga.
Oleh sebab itu, mulailah diskusikan dan tetapkan tujuan dan visi yang ingin kalian capai. Apakah kalian hanya ingin bisnis rumahan sederhana? Apakah kalian ingin punya bisnis yang ukurannya kecil hingga menengah? Atau kalian ingin bisnis kalian jadi salah satu pemain utama di pasaran?
Ajak diskusi pasangan tentang hal tersebut dan tetapkanlah tujuan dan visi yang sama.
Sebagai pasangan sekaligus pemilik bisnis, tetapkan dulu peran kamu dan pasangan dan setiap tugas kalian dengan jelas.
Kejelasan dalam tugas dan tanggung jawab akan membantu kalian saling mendukung satu sama lain dalam menjalankan bisnis dan memungkinkan kalian untuk menilai hasil kerja dan pencapaian masing-masing.
Ketika memutuskan berbisnis bersama, maka kamu dan pasangan akan selalu bertemu dan bekerja bersama setiap harinya selama berjam-jam di samping waktu kalian pribadi di rumah.
Kondisi tersebut tentu akan membuat kejenuhan jadi salah satu hal yang melanda.
Karena itu, kamu dan pasangan harus membuat ruang sendiri bagi diri masing-masing.
Sediakan waktu untuk hobi dan minat kalian sendiri-sendiri. Di samping itu, jangan lupa luangkan waktu juga untuk kegiatan dan aktivitas bersama. Buatlah variasi dalam bekerja dan kehidupan rumah tangga kalian.
Niscaya, kalian akan bisa menciptakan ruang khusus untuk menyegarkan diri dan juga ruang khusus bersama-sama.
3 hal yang perlu kamu lakukan secara konsisten ketika menjalani bisnis bersama pasangan: Komunikasi, kejujuran, dan komitmen, atau sebut saja 3K.
Ketiga hal ini, bila selalu ada dalam proses kalian menjalani bisnis setiap harinya bersama pasangan, maka dijamin bisnis kalian akan terus melaju tanpa halang rintangan yang berarti.
Dengan menjaga 3 hal tersebut, kamu bisa mengetahui masalah bisnis yang terjadi, apa tantangan yang sedang dialami pasangan, hingga bagaimana keteguhan pasangan dalam menghadapi setiap kondisi dalam bisnis kalian.