Figure Blog

Mengenali Holding Cost dalam Menyimpan Persediaan Barang di Gudangmu

22 Apr 2024

Merasa gudangmu selalu penuh kapan saja? Hati-hati ya, Stockers. Hal ini bisa memengaruhi bukan hanya penjualanmu saja, tetapi juga pengeluaranmu.

Meski persediaan barang di gudangmu tidak bergerak sama sekali, bukan berarti kamu tidak mengeluarkan biaya apa-apa. Kamu tetap perlu mengeluarkan biaya yang dikenal sebagai holding cost.

Di artikel ini, kamu akan belajar sekilas mengenai holding cost dan bagaimana yang bisa kamu lakukan untuk bisa mengurangi jenis biaya ini dalam usahamu.

Apa itu Holding Cost?

Holding cost adalah jenis biaya yang berkaitan dengan penyimpanan berbagai persediaan barang yang belum terjual di gudangmu.

Biaya ini meliputi berbagai biaya dari faktor-faktor seperti pergudangan, asuransi, depresiasi nilai, sampai kondisi persediaan barang yang kamu simpan.

Berapa Biasanya Besaran Holding Cost dalam Suatu Usaha?

Besaran atau persentase holding cost dalam suatu usaha tentu akan berbeda-beda bergantung jenis usahanya. Namun, secara umum, besaran holding cost dalam sebuah usaha mencapai 20 - 30% dari total nilai persediaan barang.

Di samping dari jenis usahanya, besaran holding cost akan bergantung pada faktor lain, seperti ukuran produk yang disimpan, ukuran gudang, jumlah produk yang ada sampai tingkat inventory turnover.

Cara Menghitung Holding Cost

Untuk menghitung holding cost, kamu akan memerlukan rumus berikut ini:

Holding CostTotal Inventory Costs / Total Inventory Value x 100

Total inventory cost terdiri dari berbagai biaya, mulai dari biaya bahan baku (Bila persediaan barang diproduksi sendiri), biaya asuransi, space gudang, biaya gaji pegawai, biaya peluang, biaya depresiasi, sampai biaya risiko (Kerusakan produk, tindak kriminal)

3 Tips Mudah Mengurangi Holding Cost

1. Tekan Jumlah Dead Stock

Dead stock sering jadi penyebab meningginya biaya penyimpanan gudang. Kamu harus sebisa mungkin mengurangi jumlah persediaan mati ini sehingga ada ruang kosong yang bisa disediakan untuk persediaan barang baru.

Kamu bisa mengubah dead stock menjadi bagian dari bundling penjualan atau menyertakannya sebagai bagian dari program buy one get one dalam program penjualanmu.

2. Memperbaiki Tingkat Turnover

Inventory turnover yang lambat menyebabkan space gudangmu sulit jadi lebih lega. Hal ini bisa disebabkan karena jumlah produk yang kurang laku terlalu menumpuk.

Untuk mempercepat tingkat inventory turnover, kamu bisa menambah jumlah persediaan barang yang punya turnover tinggi. Di sisi lain, kamu juga bisa membeli persediaan barang dalam jumlah sedikit sehingga jumlah barang yang tidak terjual tidak terlalu menumpuk di gudang.

3. Atur Space Gudang

Aspek lain yang bisa membantumu mengurangi holding cost adalah layout dan ruang gudangmu. Kedua aspek ini perlu manajemen dan penataan yang detail dan optimal sehingga bisa memberikan ruang yang lebih luas untuk menampung dan menyimpan persediaan barang.

Gunakan tools berupa rak vertikal untuk menyimpan barang lebih efektif. Bila memungkinkan, gunakan sedikit modal usahamu untuk memperluas space gudang yang ada.

Kesimpulan

Walau tidak terlihat secara kasat mata, kamu mesti selalu pasang mata dengan adanya holding cost di dalam gudangmu.

Usahakan sebisa mungkin kurangi tingkat persediaan di gudangmu dengan berbagai cara di atas sehingga holding cost kamu tetap terjaga dan tidak banyak memengaruhi keuangan usahamu.

Contact Us