Menciptakan ide dan solusi yang tepat dan inovatif untuk pelangganmu membutuhkan sistem dan cara yang tepat pula.
Di luar sana memang tersedia berbagai metode untuk berkreasi dan berinovasi, tapi kamu harus tahu metode yang satu ini: Design thinking.
Walau awalnya tidak ditujukan untuk dunia usaha, metode ini nyatanya efektif untuk menciptakan solusi bagi berbagai usaha dan banyak dipakai untuk industri dan bisnis.
Design thinking adalah sebuah metode terdiri atas sekumpulan langkah praktis dan strategis yang sejatinya banyak diterapkan oleh desainer dalam merancang sebuah desain.
Menariknya, lama-kelamaan, metode design thinking mulai banyak diterapkan untuk dunia usaha untuk mendorong inovasi dan kreativitas dalam menciptakan produk.
Di samping itu, metode design thinking juga banyak diterapkan untuk menganalisa masalah dan problem-solving.
Empathize adalah langkah pertama dalam design thinking di mana kamu perlu menempatkan dirimu sepenuhnya dalam perspektif seorang pelanggan Aktivitas ini ditujukan untuk mencari tahu apa yang pelanggan butuh, ingin, dan rasakan mengenai suatu kondisi atau masalah.
Dalam melakukan empathizing, selalu singkirkan segala asumsi, pemikiran, dan bias pribadi yang kamu miliki. Dengan begini, kamu bisa memahami kebutuhan dan keinginan pelangganmu dengan lebih jernih dan jelas.
Setelah mengetahui apa saja masalah pelanggan dan apa yang mereka butuh, ingin, dan rasakan, selanjutnya kamu perlu menyatakan semuanya dengan jelas.
Tentukan dulu masalah utama dari pelangganmu yang perlu segera diselesaikan. Masalah ini umumnya disebut sebagai problem statement. Dari sini, kamu bisa mulai melanjutkan tahap selanjutnya.
Masalah utama yang sudah kamu tetapkan kemudian perlu kamu berikan solusinya. Dalam tahap ideate, kamu dan tim kamu mesti mulai melihat masalah pelanggan dengan cara dan sudut pandang yang variatif.
Selanjutnya, lakukan brainstorming untuk menciptakan berbagai macam ide potensial yang diharapkan bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Semua ide yang telah dituangkan perlu dieksplor dan dipelajari potensinya karena tentunya nggak semua ide bisa cocok untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Kemudian, kamu dan tim kamu perlu menyaring dan memilih mana ide yang paling baik untuk masalah tersebut. Ide yang dipilih ini kemudian yang perlu kamu kembangkan prototype.
Dalam tahap ini, kamu perlu merancang dan membangun prototype produk atau jasa berdasarkan ide yang sudah dipilih oleh kamu dan tim kamu. Prototype adalah bentuk awal dari produkmu yang masih sangat basic dan sederhana.
Sesuai namanya, di tahapan terakhir ini kamu perlu menguji produk prototype yang telah kamu buat. Pengujian ini melibatkan beberapa calon konsumen yang bisa memberikan masukan dan saran untuk pengembangan dan penyempurnaan produkmu ke depannya.
Dari berbagai saran dan masukan yang telah kamu terima, kamu bisa memperbaiki dan mengembangkan prototype tersebut. Proses ini akan terus kamu lakukan berulang-ulang sampai pada akhirnya produkmu sudah kamu rasa final dan bisa kamu rilis di pasaran.
Karenea melibatkan pelanggan dan calon pelangganmu dalam pengembangan produknya, kamu bisa memahami apa yang pelanggan pikirkan dan rasakan.
Dengan begitu, kamu tidak perlu berandai-andai atau menduga-duga sendiri tentang pandangan dan perasaan mereka mengenai masalah yang mereka rasakan.
Design thinking akan sangat membantu dalam mendongkrak peluang suatu usaha dalam menciptakan inovasi dan kreasi. Hal ini akan menghindarkan usaha dari kecenderungan untuk tidak mengambil risiko.
Semakin sering kamu melakukan design thinking, maka usahamu akan semakin berani dalam mengambil risiko untuk berkreasi dan menciptakan solusi yang inovatif untuk para pelangganmu.
Pada akhirnya, design thinking selalu berkaitan erat dengan produk yang diciptakan. Melalui design thinking, produk yang kamu buat akan berpotensi untuk cocok dan relatable dengan apa yang pelangganmu rasakan dan butuhkan.
Kesesuaian inipun akan akan menjamin produkmu bisa berhasil di pasaran dan bukan saja meningkatkan keuntungan usaha, tetapi juga kesetiaan pelanggan terhadap usahamu.
Metode design thinking adalah metode yang mesti kamu terapkan kalau kamu ingin mengembangkan budaya kerja yang fokus pada inovasi dan solusi untuk pelanggan.
Meski di atas kertas terlihat mudah, metode ini membutuhkan proses yang berulang-ulang sampai pada akhirnya kamu bisa menciptakan produk yang benar-benar pas untuk pelangganmu.