Barang yang rusak atau hilang memang terkadang jadi sumber masalah dalam bisnis. Kamu sebagai pemilik bisnis pun bisa-bisa kepikiran atau jadi pusing akibat kedua kondisi tersebut.
Namun, sudah sebaiknya kamu nggak memikirkan barang yang memang sudah rusak ataupun hilang terus-terusan. Jangan sampai hal itu justru menghambat bisnis kamu ke depannya. Untuk itu, kamu perlu melakukan inventory write-off.
Apa kamu pernah menghapuskan nilai dari beberapa persediaan barang di gudang kamu karena berbagai alasan, seperti rusak, kadaluarsa, hilang, atau terjadi tindak kriminal seperti pencurian atau perampokan? Aktivitas yang kamu lakukan tersebut sejatinya punya istilah yang disebut sebagai inventory write-off. Aktivitas ini menjadi bagian yang penting ketika berbagai peristiwa buruk yang tadi disebutkan terjadi dan menimpa beberapa persediaan barang yang ada di gudang kamu.
Kehadiran persediaan barang yang kehilangan nilainya karena rusak, hilang, hingga mengalami tindak pencurian sudah pasti menjadi beban untuk perusahaan. Oleh karenanya, dengan menghapus nilai barang yang mengalami berbagai kondisi di atas, kamu bisa melakukan evaluasi rutin dan mendetil terkait nilai setiap persediaan barang kamu di gudang.
Setiap hal di dunia selalu mengandung risik, terlebih lagi ketika kamu membuka bisnis. Ketika berbisnis, risiko-risiko yang paling umum terjadi terkait persediaan barang adalah barang rusak karena berbagai alasan, barang kadaluarsa, hilang tanpa alasan, hingga terjadinya tindak kriminal yang mengakibatkan persediaan barang kamu hilang.
Melalui proses inventory write-off, kamu dapat memahami risiko bisnis dengan lebih mudah dan jelas. Alhasil, kamu dapat mencari berbagai cara dan rencana untuk mencegah dan menangani berbagai peristiwa nggak mengenakkan yang berpotensi untuk terjadi pada persediaan barang kamu.
Melakukan inventory write-off adalah suatu cara yang bisa bikin proses pembukuan dan akuntansi kamu tambah akurat dan mudah. Kamu bisa memperoleh hasil pembukuan dan akuntansi yang jelas dan transparan.
Pertama-tama, mulailah memeriksa seberapa besar kerusakan yang terjadi pada persediaan barang di gudang kamu. Apakah barang kamu kadaluarsa? Terjadi malfungsi? Kebanjiran? Tindak kriminal? Tentukan hal tersebut terlebih dahulu.
Setelahnya, kamu bisa mulai menghitung berapa nilai kerusakan yang diakibatkan oleh berbagai peristiwa dan kondisi yang telah kamu cari tahu tadi. Untuk menghitungnya, cukup kalikan cost per unit dengan jumlah barang yang mengalami kerusakan.
Setelah proses penghitungan selesai, kamu bisa mulai memasukkan seluruh nilai dari persediaan barang yang rusak tersebut ke dalam akun beban inventori. Hal ini harus dibarengi dengan pengurangan terhadap nilai inventori atau persediaan barang yang ada di gudangmu.
Selanjutnya, kamu bisa mulai menambahkan nilai COGS alias cost of goods sold ke bagian debit dan mengurangi beban inventori atau persediaan barang di bagian kredit.
Kalau proses pembukuan dan akuntansi bisnis kamu sudah selesai berurusan dengan inventory write-off, mulailah memikirkan berbagai solusi dan cara terbaik untuk mencegah, menghindari, dan menangani berbagai penyebab kerusakan atau hilangnya persediaan barang di gudang kamu. Selalu cari tahu terlebih dahulu akar masalahnya dan kemudian cari tahu beragam solusi yang bisa menjawab permasalahan yang menyebabkan persediaan barang kamu rusak atau hilang.