Figure Blog

Model Bisnis Direct to Consumer dan Wholesale alias Grosir, Pilih yang Mana?

15 Jun 2022

Dalam menjual produk kamu, ada dua cara yang paling umum dipakai dalam: direct to consumer dan wholesale atau yang dikenal dengan sistem grosir. Terkadang, dilema terjadi ketika kamu harus memilih ingin menggunakan satu di antara keduanya. Bagaimana perbandingan di antara keduanya? Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Mari simak pembahasan kali ini biar kamu nggak bingung saat ingin memakai yang mana!

Mengenal Direct to Consumer & Wholesale

Direct to consumer adalah salah satu metode penjualan di mana sebuah bisnis menjual atau menjajakan produknya secara langsung ke pelanggan di marketplacee-commerce, toko ritel atau swalayan, hingga di situs resminya sendiri. Direct to consumer juga dikenal dengan istilah B2C atau business to consumer. Dengan menjual secara langsung produk mereka di toko fisik maupun online store, sebuah bisnis nggak membutuhkan pihak ketiga untuk menjual produk mereka.

Berbeda dengan direct to consumerwholesale alias sistem grosir menekankan pada bagaimana sebuah bisnis menjual produk-produknya melalui pihak ketiga. Produk-produk yang dijual pun dalam bentuk grosir atau bulk. Untuk menjalankan sistem wholesale atau grosir, ada beberapa jenis wholesale yang bisa dijalani. Ada merchant wholesaler (Merchant yang membeli produk secara besar-besaran), agen, distributor resmi produk, dan produsen itu sendiri. Dalam sistem wholesale atau grosir, harga individual produk jadi jauh lebih murah bila dibandingkan harga penjualan satu produk yang direct to consumer.

Kelebihan & Kekurangan Direct to Consumer

Direct to consumer memiliki beberapa kelebihan. Direct to consumer membantu bisnis kamu untuk membangun relasi yang lebih dekat dan intim dengan para pembeli produk kamu. Alhasil, kamu pun cukup mudah untuk membangun loyalitas pelanggan dan memiliki pelanggan tetap. Selain itu, bila bisnis kamu menerapkan direct to consumer melalui e-commerce atau situs resmi, maka kamu bisa mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk menjual produk kamu secara fisik di toko ritel maupun swalayan. Kamu jadi bisa lebih hemat biaya, mulai dari biaya sewa dan biaya tenaga kerja. Menariknya lagi, dengan memilih menjual produk dengan metode direct to consumer, kamu bisa memperoleh masukkan dan feedback dari para pembeli kamu, entah secara langsung atau melalui media sosial.

Namun, direct to consumer juga nggak lepas dari kekurangan. Karena kamu menjual produk secara langsung, maka biasanya pembeli hanya akan membeli produk kamu dalam jumlah kecil. Kamu pun harus memikirkan sistem pengiriman dan logistik untuk produk kamu. Artinya, kamu juga harus bersiap untuk menerima produk retur jika ada produk yang rusak atau kurang memuaskan untuk pelanggan. Terakhir, kamu pun harus mengeluarkan biaya khusus untuk pemasaran produk kamu, yang mana biayanya juga bisa cukup mahal.

Kelebihan & Kekurangan Wholesale

Metode wholesale atau grosir adalah metode penjualan lebih mudah diprediksi karena kamu cukup menjadwalkan penjualan atau distribusi produk secara grosir ke pihak ketiga. Penjualan pun dilakukan secara rutin sesuai jadwal yang telah ditentukan. Hal ini membantu kamu untuk mengetahui waktu yang pas dalam melakukan produksi. Di samping itu, metode wholesale membantu kamu untuk meraih pangsa pasar yang luas, terlebih jika kamu mendistribusikan produk kamu ke bisnis ritel yang besar atau sudah punya nama. Kamu jadi nggak perlu capek-capek untuk meraih pelanggan secara perlahan.

Sayangnya, memilih menjual produk secara wholesale berarti kamu akan memperoleh keuntungan yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan penjualan secara direct to consumer. Hal ini dikarenakan harga satuan produk grosir yang lebih murah bila dibandingkan harga satuan saat menjual produk secara direct to consumer. Selain itu, kamu harus mengeluarkan biaya yang lebih bila ingin wholesaling. Hal ini disebabkan karena kamu menambah middleman atau pihak ketiga dalam proses distribusi dan penjualan produk kamu. Kamu pun harus perlahan membangun relasi dan koneksi dengan berbagai pemain ritel untuk melakukan wholesaling, yang mana hal ini sangat memakan waktu.

Gimana, stockers? Mana yang kamu rasa cocok untuk diterapkan di bisnis kamu? Setiap metode tentu punya kelebihan dan kekurangannya. Semuanya kembali lagi ke kamu untuk menentukan metode yang terbaik untuk bisnis kamu.

Contact Us