Figure Blog

Offensive Marketing: Strategi Pemasaran Terbaik untuk Saingi Pemimpin Pasar!

24 Jul 2023

Ketika kamu memulai usaha di bidang tertentu, selalu ada saja satu usaha yang menjadi pemimpin pasar alias market leader di sana. Usaha seperti ini adalah usaha yang punya pangsa pasar banyak karena berbagai faktor, baik karena produk atau layanannya.

Biarpun kondisinya begitu, kamu tidak perlu minder. Ada satu strategi pemasaran yang bisa kamu coba untuk memudahkanmu menyaingi, atau bahkan, menggeser posisi usaha tersebut dari market leader.

Buat Produk Tandingan dengan Offensive Marketing!

Sesuai dengan namanya, strategi pemasaran yang satu ini mengutamakan bagaimana kamu bisa menyerang kompetitor yang sedang jadi market leader atau pemimpin pasar.

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meraih penjualan dan pangsa pasar yang lebih besar.

Konteks menyerang di sini bukan berarti kamu menjelek-jelekkan produk kompetitor secara eksplisit atau menyebarkan kebencian mengenai produk tersebut.

Menyerang di sini bisa berarti menerapkan berbagai strategi untuk membuat produkmu lebih menarik dan layak dibeli dibandingkan produk dari kompetitor.

Beberapa Jenis Offensive Marketing

1. Frontal Attack

Frontal attack adalah jenis offensive marketing di mana suatu usaha akan menciptakan usaha atau produk yang serupa dengan produk dari market leader.

Kemiripannya bukan hanya dalam produknya saja, tetapi juga kualitas, harga, sampai jalur distribusi produknya.

Contoh terbaik dari frontal attack adalah bagaimana Mixue melahirkan berbagai kompetitor yang serupa dengannya yang menyajikan produk yang sebelas dua belas dengan Mixue.

2. Direct Attack

Direct attack adalah strategi di mana suatu usaha membuat produk yang lebih unggul dibandingkan produk dari market leader.

Keunggulan ini bisa berupa lebih murah, lebih berkualitas, lebih tahan lama, lebih cepat dikirim, sampai tersedia di lebih banyak marketplace.

3. Flank Attack

Flank attack dilakukan dengan menyerang titik lemah dari produk kompetitor atau market leader sampai memasuki daerah di mana produk dari market leader kurang berhasil.

Dengan mempelajari kelemahan produk dari market leader dan mengapa produk tersebut gagal di daerah tertentu, kamu bisa memasuki daerah tersebut dan menyediakan produk yang sesuai dengan pasar di sana.

4. End Run Attack

Strategi ini mirip dengan flank attack. Bedanya, dengan menggunakan strategi ini, maka kamu akan menargetkan daerah atau lokasi yang market leader cenderung hindari atau enggan masuki.

Artinya, karena market leader tidak memasuki daerah tertentu, kamu bisa segera mengisinya dan membuat produk yang cocok untuk daerah tersebut.

Seorang Wanita Menulis Strategi Pemasaran dan Usahanya

Sumber: Freepik

Apa Saja yang Dibutuhkan untuk Offensive Marketing yang Sukses?

1. Riset dan Pengembangan Produk yang Mendalam

Kunci pertama dalam melancarkan offensive marketing yang berhasil adalah penerapan research & development yang kuat.

Untuk melakukannya, kamu perlu menginvestasikan sejumlah biaya yang tidak sedikit dan mengetahui produk dan fitur seperti apa yang harus dikembangkan dari produk tersebut.

Di samping itu, kamu perlu merancang planning yang tepat untuk melakukan riset dan pengembangan produk yang baik ke depannya.

Semakin detail dan mendalam rencana dan riset yang kamu lakukan, semakin baik dan unggul pula produk yang akan kamu hasilkan.

2. Pemanfaatan Teknologi

Agar hasil riset dan proses pengembangan produk bisa didukung dan berjalan maksimal, kamu pun memerlukan teknologi yang tepat dan terkini.

Pasalnya, perkembangan teknologi akan membuat persaingan semakin ketat dan setiap usaha akan berlomba-lomba menciptakan dan mengkreasikan produk dengan tools terkini.

Misalnya, kalau kamu biasanya membuat bill of materials (Daftar bahan produksi) secara manual, maka kamu akan ketinggal dengan usaha lain yang membuat bill of materials dengan software atau aplikasi khusus.

3. Properti Intelektual

Salah satu kesalahan dari berbagai usaha, termasuk yang menjadi market leader, adalah minimnya kesadaran untuk membuat dan mendaftarkan properti intelektualnya. Properti intelektual di sini berarti merek dagang sampai rahasia dagang.

Karena minimnya kesadaran tersebut, brand dari market leader berpotensi ditiru dan didaftarkan lebih dulu oleh brand lainnya. Alhasil, brand yang menjadi market leader akan kesulitan bersaing dan mulai kehilangan reputasinya di pasar.

Oleh karenanya, kalau kamu mau menguatkan posisi usahamu di pasar sekaligus memperoleh pangsa pasar yang lebih baik, pastikan brand kamu punya merek dagang yang sudah terdaftar.

Kesimpulan

Offensive marketing memberikan kamu jawaban untuk menyerang market leader dengan cara yang lebih jitu, ampuh, dan strategis tanpa harus merusak citra brand kamu.

Meskipun begitu, kamu harus menyiapkan modal yang cukup, baik waktu, tenaga, sampai dengan biaya untuk mengembangkan usaha dan produk yang benar-benar mampu menyaingi market leader di bidang usaha yang kamu tekuni.

Contact Us