Figure Blog

Operating Model: Apa itu dan Perbedaannya dengan Business Model

20 Oct 2023

Business model merupakan salah satu rancangan atau dokumen yang paling populer dan efektif untuk membantumu memberi gambaran mengenai usahamu.

Namun, business model tidak bisa berjalan sendirian. Kalau kamu punya deskripsi yang jelas mengenai usahamu tanpa gambaran yang sama jelasnya soal prosedur dan cara kerjanya, kamu akan kesulitan untuk memahami usahamu sendiri.

Oleh karena itu, setelah membuat business model, jangan lupa juga untuk langsung membuat operating model!

Apa itu Operating Model?

Operating model adalah sebuah rancangan yang menggambarkan atau menjelaskan proses kerja atau operasional dari sebuah usaha.

Di dalam operating model, umumnya terdapat informasi mengenai peralatan kerja yang digunakan, prosedur dan standar kerja, tenaga kerja, sampai bagaimana produk atau jasa diberikan kepada pelanggan.

Sama seperti business modeloperating model juga dibuat dalam satu halaman atau tampilan visual khusus sehingga bisa dicermati dan dipelajari dengan mudah dan cepat.

Apa Perbedaannya dengan Business Model?

Satu perbedaan dari business model dengan operating model adalah konten yang tersaji di dalam modelnya.

Di dalam business model, informasi yang tersedia adalah yang berkaitan dengan penjelasan singkat mengenai usaha tersebut dan informasi tentang berbagai cara dan metode yang digunakan untuk melayani pelanggan sekaligus memperoleh profit.

Sementara itu, operating model lebih menjelaskan semua aspek yang berkaitan dengan proses dan standar operasional dalam sebuah usaha sehingga ia dapat beroperasi setiap harinya agar kemudian bisa memperoleh profit.

5 Elemen yang Ada dalam Operating Model

1. Prioritas Usaha

Prioritas usaha adalah semua goals dan tujuan usaha yang ingin kamu capai yang memiliki deadline atau yang keberhasilannya bisa diukur dengan satuan waktu.

Di dalam prioritas usaha, kamu bisa menambahkan informasi mengenai siapa target pasar kamu dan di daerah mana kamu ingin meraih sukses dalam penjualan.

Misalnya, kamu bisa merancang prioritas usaha seperti meraih penjualan sebesar Rp15,000,000 untuk bulan pertama di cabang usaha yang baru.

2. Tenaga Kerja

Informasi selanjutnya adalah tentang seluruh tenaga kerja yang kamu miliki di dalam usahamu.

Tenaga kerja ini bukan hanya meliputi tenaga kerjamu secara individu, tetapi juga peran dan tanggung jawab mereka sampai departemen atau divisi di dalam usahamu.

3. Struktur Usaha

Struktur usaha atau mungkin bisa disebut struktur organisasi menggambarkan seluruh departemen yang ada di dalam usahamu dengan informasi yang lebih lengkap seperti garis tanggung jawab dan otoritas antardivisi.

4. Proses Kerja

Proses kerja, sesuai namanya, menjelaskan seperti apa setiap tugas dan pekerjaan dalam usahamu dilakukan. Selain itu, elemen ini juga menjelaskan seperti apa sistem yang dipakai untuk melakukan pekerjaan tersebut.

5. Teknologi dan Peralatan

Elemen terakhir adalah berkaitan dengan tools atau teknologi yang dipakai. Tools atau teknologi meliputi sistem komputer, website, aplikasi, hingga peralatan fisik seperti peralatan gudang.

Kesimpulan

Pembahasan singkat kali ini sudah membawamu mengenal operating model sebagai bagian dari rancangan kerja dalam usahamu.

Dengan memiliki operating model dan business model secara bersamaan, kamu bisa memahami usahamu semakin jelas dan, kalau sewaktu-waktu dibutuhkan, bisa menggunakan kedua rancangan tersebut untuk disajikan kepada investor yang tertarik. 

Contact Us