Figure Blog

Pakai Cara Ini, Nentuin Harga Jadi Lebih Mudah!

23 Jul 2021

Bayangkan. Kamu sudah selesai membuat produk atau jasa yang kamu impikan untuk bisnis kamu. Semua fitur dan keunikannya sudah kamu buat dan uji dengan sempurna. Semuanya terasa begitu sempurna, sampai tiba-tiba muncul satu pertanyaan : Mau dikenakan berapa ya harganya?

 

Pertanyaan ini bisa dikatakan agak sedikit memusingkan. Ketika kamu memasang harga yang tinggi, tentu kamu akan dicap kemahalan, overpriced, apalagi harga produkmu dianggap customer tidak sesuai harganya. Ketika kamu memasang harga yang rendah, keuntungannya belum tentu menutupi biaya produksi dan aspek-aspek lainnya dan bisa saja bisnis kamu malah buntung.

 

 

Lalu, bagaimana baiknya untuk memberikan harga yang sesuai dengan kualitas produkmu? Untuk kamu yang sedang pusing soal pemberian harga untuk produkmu, yuk lanjut membaca!

 

1. Competitive Pricing

Metode yang pertama disebut sebagai competitive pricing. Pada metode yang satu ini, kamu bisa menetapkan harga produkmu tidak jauh berbeda dengan produk kompetitor. Kamu bisa memberikan harga yang sedikit lebih mahal jika memang kamu rasa ada fitur atau keunikan lain produkmu miliki dibandingkan kompetitor. Jadi, kamu cukup menggunakan harga kompetitor sebagai acuan dalam memberikan harga untuk produkmu.

 

2. Cost-plus Pricing

Metode kedua ini adalah yang paling umum digunakan untuk memberikan harga produk. Kamu perlu menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membuat sebuah produk, lalu kamu tetapkan persentase keuntungan yang ingin kamu dapatkan, dan itulah harga yang kamu tetapkan untuk produkmu. Selama kamu dapat menghitung persentase keuntungan dan biaya yang dikeluarkan dengan tepat, kamu akan bisa memperoleh keuntungan dengan konsisten.

 

3. Demand Pricing

Seluruh produk yang ada di pasar selalu berkenaan dengan permintaan, dan itu pula yang menentukan harga produk. Oleh karenanya, metode yang satu ini membuat kamu harus mengetahui berapa harga yang laku di pasaran untuk produk tertentu. Kamu tinggal menentukan kapan harga harus naik dan turun sesuai dengan permintaan dari customer.

 

4. Psychological Pricing

Setiap kali kamu ke mall atau supermarket, selalu saja ada barang yang harganya bisa dikatakan nanggung atau tidak bulat. Nah, inilah yang disebut psychological pricing. Dengan menetapkan harga yang tidak bulat untuk produk tertentu, hal ini dapat menciptakan persepsi bahwa produk ini lebih murah dibandingkan produk lain atau produk yang sama di tempat lain.

 

5. Penetration Pricing

Untuk kamu yang ingin memasuki pasar dan menggaet basis customer yang banyak, metode ini tepat untuk bisnismu. Pada dasarnya, kamu perlu mencantumkan harga yang lebih murah dibandingkan para kompetitor saat meluncurkan produkmu. Hal ini punya 2 tujuan : Menggoda calon customer untuk terus membeli produkmu dan mencegah kompetitor baru masuk ke dalam persaingan. Seiring waktu, ketika basis customer sudah kuat, kamu bisa menaikkan harga dengan perlahan.

 

6. Price Skimming

Nah, berbeda dengan penetration pricing, metode yang satu ini cocok buat kamu yang memang ingin segera untung besar. Dengan metode ini, kamu menetapkan harga yang tinggi saat pertama kali memasuki pasar untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi serta bisa menutupi modal yang telah dikeluarkan. Setelah beberapa saat, kamu bisa menyesuaikan harga produkmu jadi lebih murah sesuai dengan selera pasar. Namun, kamu perlu tahu bahwa metode ini hanya bisa bekerja kalau bisnismu adalah bisnis yang memiliki keunikan dan daya saing yang kuat.

 

Menetapkan harga buat produk memang susah-susah gampang. Kamu perlu pahami produk dan bisnismu dulu secara menyeluruh agar kamu tidak salah menetapkan harga. Kalau sudah mengerti luar dalam bisnismu, kamu tinggal memilih metode mana yang kamu rasa tepat untuk bisnismu.

Contact Us