Tantangan yang seringkali dialami oleh para pemilik usaha dalam hal marketing usahanya, terlebih lagi pemilik usaha baru, adalah kesulitan mengukur performa strategi dan metode pemasarannya.
Marketing memang tergolong tricky karena ukuran keberhasilan dari marketing yang dilakukan bisa bervariasi.
Inilah yang kemudian melahirkan strategi marketing yang akan kita bahas kali ini. Dengan strategi marketing ini, kamu tidak perlu lagi repot mencari tahu kinerja dari marketing yang kamu lakukan karena ukuran keberhasilannya jelas.
Performance marketing adalah strategi marketing yang punya pendekatan berbasis hasil yang biasanya diterapkan untuk pemasaran secara online atau digital. Artinya, saat kamu menerapkan performance marketing, kamu perlu mengeluarkan sejumlah uang untuk mencapai target yang ingin diraih.
Uang yang kamu keluarkan bisa kamu membantumu mencapai hasil berupa clicks, views, penjualan, sampai dengan beragam action.
Istilah performance marketing muncul sesaat setelah booming-nya periklanan berbasis pay per click.
Performance marketing bekerja dengan cara yang sederhana: Kamu mengeluarkan sejumlah uang untuk bisa meraih hasil pencarian, views, sampai klik dengan jumlah tertentu.
Misalnya, ketika kamu menjual produk berupa jaket gunung, kamu bisa menggunakan kata kunci "jaket tebal" dan "jaket naik gunung". Ketika pengguna Internet mencari kedua kata kunci tersebut, maka iklan produkmu bisa muncul di hadapan mereka.
Kamu juga bisa menyesuaikan budget-mu untuk mengiklankan produkmu di kata kunci tertentu. Kalau misalnya kata kunci "jaket naik gunung" ternyata lebih banyak menarik pencarian atau kunjungan pengguna, maka kamu bisa memfokuskan budget-mu untuk beriklan menggunakan kata kunci tersebut.
Salah satu bentuk performance marketing yang paling populer saat ini adalah social media ads. Meski awalnya berfungsi sebagai media berbagi berita dan cerita, social media kini bisa jadi senjata marketing yang ampuh dan punya hasil yang bisa kamu ukur.
Di media sosial seperti Instagram dan Facebook, kamu cukup mengeluarkan sejumlah uang dan setiap platform akan memperkirakan berapa banyak click, reach, atau views yang bisa kamu raih dengan mengeluarkan sejumlah uang tersebut, tergantung mana yang ingin kamu raih.
Misalnya, dengan mengeluarkan uang Rp500.000 per bulan, kamu bisa mencapai 500 views. Dengan menambah sejumlah uang lagi, maka kamu bisa meraih lebih banyak target.
Search engine marketing adalah bentuk performance marketing yang lahir sebelum social media ads. Metode ini identik dengan salah satu platform periklanan Google, yaitu Google Ads (Meski periklanan juga bisa diterapkan di platform search engine lainnya).
Karena mengandalkan mesin pencari, maka Search engine marketing bekerja dengan menggunakan keywords atau kata kunci. Artinya, untuk mengiklankan produk atau jasamu, kamu harus memilih kata kunci yang sesuai dengan apa yang akan kamu jual dan sesuai dengan target pasar yang ingin kamu raih.
Kalau kamu baru menggunakan SEO dan ingin mendongkrak performa situs usahamu dengan cepat di awal, kamu bisa menggunakan search engine marketing.
Sponsored content juga umum ditemukan di dunia performance marketing. Metode ini cukup sederhana karena kamu cukup membayar sebuah penerbit atau media untuk menulis sebuah informasi atau berita yang berkaitan dengan produkmu.
Kamu bisa minta media sesederhana blog yang populer sampai dengan media berita besar untuk membuat konten artikel yang menginformasikan produkmu kepada khalayak ramai.
Kalau kamu ingin strategi marketing yang jelas metriknya dan bisa diukur dalam rentang waktu tertentu, maka performance marketing bisa jadi pilihan yang tepat. Di samping itu, hasilnya juga bisa diraih tanpa kamu harus menunggu lama.
Hanya saja, kamu perlu ingat untuk menyisihkan sebagian modal usahamu u mengetahui kata kunci dan target pasar yang tepat untuk bisa mengiklankan produkmu menggunakan strategi ini.