Ingat kartun Spongebob, maka kamu dijamin akan mengingat pula masa kecil kamu yang begitu indah dan manis. Masa di mana kamu akan duduk manis di depan televisi di pagi hari sebelum berangkat sekolah atau baru bangun tidur di Minggu pagi. Durasi setengah jam untuk kartun Spongebob terasa begitu cepat karena begitu seru dan mudah untuk kamu nikmati untuk melalui pagi kamu.
Namun, setelah waktu berlalu dan kini beranjak dewasa, apa Stockers sadar kalau kartun Spongebob juga menyimpan pelajaran bisnis penting yang nggak boleh kamu remehkan?
Sumber: Kincir.com
Krusty Krab sedang lesu. Mesin kasirnya, alih-alih berisi uang kas, malah dipenuhi debu. Meja dan kasir pun bernasib nggak jauh sama, diliputi debu dan jaring laba-laba. Squidward menunggu pelanggan dengan muka datarnya. Tuan Krab pun melakukan yang sama.
Seketika, Spongebob punya ide untuk bikin Krusty Krab jadi hidup lagi, dan ide itu bernama Pretty Patty.
Pretty Patty pada dasarnya sama saja dengan Krabby Patty. Hanya saja, makanan ini punya variasi warna yang beragam seperti pelangi.
Ide ini pun jadi bahan tertawaan Tuan Krab dan Squidward. Sejak itu, Spongebob pun berusaha membuktikan bahwa idenya akan berhasil. Ia pun memutuskan membuka booth di depan rumahnya untuk menjajakan produk kreasinya tersebut.
Awalnya, bisnisnya sepi. Namun, perlahan tapi pasti, bisnis Pretty Patty-nya menjadi viral dan sukses membuat seisi Bikini Bottom menyerbu rumah Spongebob. Bahkan, saking suksesnya, Spongebob dan Patrick sampai harus giveaway uang kas gratis karena larisnya penjualan.
Sayangnya, itu nggak bertahan lama. Produknya mulai mendapatkan komplain karena Pretty Patty punya efek samping, yakni merubah warna kulit sesuai dengan warna patty yang dimakan. Masyarakat Bikini Bottom pun sampai harus meminta refund!
Ketika kita menciptakan produk baru, selalu saja ada perasaan bahwa produk baru yang telah kita buat adalah sesuatu yang begitu brilian dan bisa menjadi primadona bagi banyak orang. Yang jelas, kita akan selalu bangga dengan apa yang telah kita buat. Ada perasaan bahwa produk buatan tangan kita sendiri akan disukai dan dicintai banyak orang.
Sayangnya, itu hanya ilusi.
Itu hanya sekadar pikiran kita yang melihat dari sisi penjual atau pengusaha, bukan dari sisi atau sudut pandang pelanggan terhadap produk yang sudah dibuat.
Untuk itu, penting bagi kamu untuk selalu melakukan uji coba produk sebelum dijual secara resmi kepada masyarakat. Uji coba produk memungkinkan kamu untuk tahu target pasar kamu dengan lebih jelas. Uji coba produk membantu kamu mengetahui apa lagi yang perlu diperbaiki dan dikembangkan dari produk kamu. Uji coba produk memperjelas arah pengembangan produk kamu.
Meski kamu merasa paham dan percaya diri soal produk kamu, percayalah - Pelangganlah yang paling memahami dan mengerti apa yang kamu jual.
Produk yang bisa digunakan dengan layak dan sesuai memang merupakan produk yang baik, namun bukan hanya itu saja yang perlu diuji oleh kamu sebagai pebisnis.
Kamu harus menargetkan lebih dari sekadar produk yang bisa dan layak digunakan - kamu juga harus punya target untuk mengetahui apakah produk tersebut benar-benar menjawab kebutuhan calon pelanggan, apakah fitur-fiturnya lengkap dan sudah berjalan dengan baik, bagaimana spesifikasi dan kemampuan teknisnya, hingga konsep dan pengemasan produk tersebut.
Apapun jenis produk kamu, entah itu produk prototype, produk setengah jadi, atau produk final, kamu harus tetap melakukan uji coba secara terus-menerus dan berulang-ulang. Uji coba secara berulang pun harus dilakukan di lokasi yang berbeda dengan target demografis yang berbeda pula.
Dengan melakukan serangkaian uji coba dengan lokasi dan demografis yang berbeda, kamu bisa menganalisisnya dan mengambil keputusan terkait apa yang harus dikembangkan dan siapa target pasar yang tepat dari produk kamu.
Sesuatu yang besar lahir berkat hal-hal kecil yang menyusunnya. Hal ini pun berlaku juga ketika kamu melakukan uji coba produk kamu.
Selalu lengkapi dan ingat tentang detail produk kamu. Sediakan informasi terkecil yang kadang terlihat remeh. Lengkapi produk kamu dengan panduan dan prosedur penggunaannya. Detail-detail terkecil adalah kepingan puzzle terakhir yang menyusun gambaran besar produk kamu dan membuat produk kamu bisa dianggap layak untuk dijual di pasaran.
Uji coba produk adalah tahapan final sebelum kamu menyempurnakan produk kamu dan melepasnya ke pasaran. Lakukanlah dengan serius dan teliti. Jangan sampai kamu seperti Spongebob yang punya ide namun belum teruji secara baik ya!