Banyak yang mengatakan bahwa kalau kamu ingin bisnismu ramai dan dikunjungi banyak pelanggan, langkah awal yang harus kamu lakukan adalah mencari tempat yang strategis dan ramai oleh lalu lalang orang. Pernyataan ini sebenarnya tidak ada salahnya dan terkesan cukup logis. Alasan yang paling mendasar adalah kamu harus membuat bisnismu mudah diakses dan dilihat banyak orang sehingga orang tidak kesulitan mencari dan mengetahui bisnismu.
Namun, ada juga beberapa bisnis yang memutuskan untuk buka di tempat yang sepi dan terpencil, namun malah ramai pengunjung. Kok bisa? Apa yang jadi rahasianya dalam membuat bisnisnya ramai?
Kedai Kopi yang Ramai di Pasar yang Sepi
Salah satu bisnis yang ramai meski berada di lokasi yang tergolong sepi adalah Tadasih. Tadasih merupakan salah satu kedai kopi di Jakarta yang bisa dibilang begitu unik secara konsep. Mengusung konsep minimalis a la Jepang, kedai kopi ini terlihat begitu bersahaja dari depan dan di dalam. Dari produk, kedai ini hanya menawarkan jenis kopi hitam yang diseduh manual. Namun, yang membuatnya begitu unik tidak hanya itu.
Tadasih membuka kedainya di salah satu lorong Metro Atom Pasar Baru. Padahal, pasar tersebut identik dengan toko-toko kamera analog, bukan food court atau pujasera. Selain itu, keberadaannya juga terpencil dan membuat yang ingin mengunjunginya harus sedikit melakukan eksplorasi untuk menemukannya. Meski begitu, kedai ini hampir selalu ramai setiap hari.
Loh, kok bisa kedai kecil di sudut sepi suatu pasar bisa ramai oleh pembeli dan punya basis penggemar yang kuat? Kuncinya ada 2 : Media sosial dan word of mouth. Tadasih sadar, bahwa kedainya ini membutuhkan perpanjangan tangan untuk menjangkau orang-orang yang ada di luar pasar. Maka, Tadasih menggunakan media sosial yang menjadi pilihan utama masyarakat sekarang ini, yakni Instagram. Tadasih memanfaatkan Instagram untuk berbagi banyak hal terkait produk dan kedainya menggunakan storytelling yang enak untuk diikuti. Selain itu, dengan konsep dan desain tempat yang khas dan menyediakan banyak variasi kopi, Tadasih juga secara tidak langsung membuat informasi tersebar dari mulut satu pelanggan ke mulut pelanggan lain. Akibatnya, informasi mudah tersebar kemana-mana dan membuat banyak orang tertarik untuk hadir dan sekadar minum kopi sebentar di kedai ini.
Dari kasus Tadasih di atas, apa yang bisa kita tarik?
1. Konsep bisnis yang khas dan kuat
Kamu harus ingat, bahwa bisnismu perlu nilai jual dan daya tarik yang benar-benar khas, memungkinkan kamu untuk menjual salah satu atau beberapa aspek dari tempatmu. Kamu bisa menjual konsep tempatmu, keunikan dan kualitas produkmu, atau bahkan gaya pelayanan yang berbeda. Ketika seluruh hal tersebut sudah solid dan kokoh, maka kamu akan dengan mudah dapat memasarkan bisnismu.
2. Kekuatan media sosial
Kita nggak bisa mengesampingkan betapa hebatnya kekuatan media sosial dalam membuat sesuatu naik ke permukaan. Semuanya kembali lagi kepada bagaimana kamu sebagai pemilik bisnis dalam mengemas pemasaran di media sosial. Kamu bisa optimalkan penggunaan konten visual atau audio visual yang menarik mata pelanggan, atau kamu bisa memberikan highlight atas produk dan tempatmu dengan menyertakan foto dan caption yang khas.
Sekarang, kamu nggak perlu banyak-banyak mengkhawatirkan ramainya lokasi bisnismu atau tidak. Kamu hanya perlu mencoba untuk memperkuat konsep tempat dan produkmu dan memperkokoh metode dan teknik pemasaranmu agar bisa menjangkau dan diterima banyak orang. Selamat mencoba ya!