Sekarang ini, sebagian besar usaha memilih untuk menjual produk secara variatif, baik dari segi ukuran, warna, bahan baku yang dipakai, sampai dengan kualitas. Hal ini dilakukan untuk membuat usaha mereka semakin kompetitif di tengah persaingan dan mudah memenuhi permintaan pelanggan.
Dari sini, ada satu hal yang perlu disadari pemilik usaha: Semakin banyak produk yang mereka miliki, maka risiko SKU proliferation akan semakin besar.
Lantas, apa itu yang disebut sebagai SKU proliferation? Apa dampaknya buat usahamu dan bagaimana mengelola kondisi ini agar tidak membahayakan usahamu?
SKU proliferation adalah kondisi di mana jumlah SKU bertambah karena suatu usaha menambahkan jumlah produk ke persediaan barang usahanya sesuai dengan kondisi dan perubahan pasar terkini.
SKU proliferation akan terjadi ketika, misalnya, kamu ingin menambahkan variasi baru untuk produkmu, seperti variasi ukuran atau produk dengan bahan yang baru.
Kondisi seperti ini biasanya akan memudahkanmu melayani pelanggan dan memenuhi pesanan mereka dengan lebih lancar. Hanya saja, ada beberapa bahaya yang mengintai bila SKU proliferation tidak segera kamu tangani.
Menumpuknya jumlah SKU produk akan berujung pada meningkatnya biaya gudang kamu. Bila gudang kamu mulai tidak muat untuk menyimpan barang, mau tidak mau kamu harus mencari space baru untuk penyimpanan produk.
Akibatnya, kamu harus mengeluarkan biaya lebih hanya untuk menyimpan produkmu saja. Padahal, uang yang kamu punya bisa dialokasikan untuk kepentingan usaha lainnya.
Kelebihan produk mungkin akan memudahkanmu memenuhi permintaan pelanggan. Namun, kalau kamu kelebihan produk yang tidak bisa dijual, hal ini jelas akan berdampak besar buat kelancaran usahamu.
Kondisi ini mengharuskan kamu untuk mengeluarkan effort lebih dalam mengurangi jumlah produk tersebut. Di sisi lain, kamu harus menanggung kerugian karena kamu tidak mendapatkan keuntungan dari produk tersebut.
SKU proliferation akan berdampak pada efisiensi dan bagaimana kamu mengelola rantai pasokan dan persediaan produkmu.
Beberapa skenario yang sangat mungkin terjadi: Kamu bingung mencari space untuk produk yang baru tiba, kesulitan memindahkan produk-produkmu, sampai melakukan perhitungan persediaan produk.
Tidak semua produk pada akhirnya layak kamu terus jual, dan inilah pentingnya melakukan perhitungan keuntungan setiap SKU.
Dengan menghitung tingkat keuntungan dari setiap produk, kamu bisa menentukan dengan mudah mana produk yang berkontribusi untuk keuntungan usahamu dan mana yang sulit dijual.
Dari sini, kamu bisa mengambil keputusan terkait produk mana yang harus kamu jual sehingga gudangmu tidak terbebani produk yang jarang pelanggan cari dan mengalami kerugian berturut-turut.
Semakin banyak SKU yang kamu miliki, semakin mustahil semuanya dikelola hanya dengan pencatatan manual. Maka dari itu, sistem inventory management yang kamu punya harus lebih baik.
Sistem inventory management yang lebih mutakhir seperti Onstock akan menyajikan semua data dan informasi mengenai SKU kamu dengan detail. Kamu bisa memantau dan mengelola semuanya tanpa terlewatkan.
Selain itu, Onstock pun juga bisa membedakan mana SKU untuk produkmu dan SKU untuk bahan produksi agar kamu tidak kebingungan saat mengelolanya. Menariknya lagi, Onstock akan menampilkan produk yang termasuk tidak produktif agar kamu bisa menguranginya.
Sebelum menambahkan SKU produk yang baru, kamu mesti memikirkan caranya mengurangi jumlah dead stock atau produk yang sudah kadaluarsa dan sulit dijual.
Kamu mungkin bisa menjualnya sebagai bagian dari produk bundle atau menjualnya dengan diskon besar-besaran sehingga produk tersebut lebih cepat terjual dan setidaknya kamu bisa menekan kerugian.
Menjual produk dalam variasi yang besar bukanlah sebuah kesalahan. Kondisi ini hanya akan menjadi salah apabila kamu membiarkannya dan tidak mengelolanya dengan tepat.
Dengan menyadari adanya SKU proliferation dan segera menanganinya, usahamu tetap bisa menjual produk yang variatif tanpa takut terbebani jumlah produk yang melimpah.