Slogan dan tagline.
Keduanya adalah sepasang kembar yang sangat mirip dan terlihat nggak punya perbedaan berarti.
Namun, jika ditelaah lebih dalam dan teliti, keduanya bisa (dan juga perlu) dibedakan agar nggak salah dalam penggunaannya.
Slogan adalah suatu pernyataan singkat yang mampu menarik perhatian banyak orang dan digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa dari suatu usaha.
Slogan umumnya diletakkan sebagai materi promosi dalam suatu marketing campaign dan membantu menonjolkan identitas usaha tersebut.
Slogan dibuat dengan harapan mampu menarik perhatian orang-orang hingga menegaskan suatu promosi atau penawaran suatu produk atau jasa.
Slogan yang baik punya dua karakteristik: Pertama, umumnya slogan tersebut selalu nempel di kepala orang-orang dan kedua, mampu membangun relasi antara pelanggan dan usaha serta menciptakan emosi positif di dalam diri pelanggan.
Contoh paling sederhana dari slogan adalah slogan "Just Do It" dari marketing campaign milik Nike. Slogan ini, meski simpel, nyatanya begitu efektif dalam memasarkan produk Nike berkat pesannya yang disampaikan dengan efektif dan inspiratif. Meski, hanya dipakai sebagai bagian dari marketing campaign, slogan ini begitu memorable dan diingat oleh orang-orang hingga puluhan tahun setelah pertama kali muncul.
Tagline terlihat serupa dengan slogan. Namun, apa yang membedakan tagline dari slogan adalah sifatnya yang lebih merepresentasikan visi dan nilai-nilai yang dipegang oleh suatu usaha.
Tagline membantu orang-orang memahami apa yang ingin diraih oleh suatu usaha dan setiap nilai yang dipegang oleh usaha tersebut selama perjalanannya.
Pada dasarnya, melalui suatu tagline, sebuah usaha ingin menunjukkan image yang diharapkan, memberikan janji, hingga memposisikan brand suatu usaha sesuai dengan kebutuhan target pasarnya.
Contoh paling sederhana dari tagline adalah milik brand Gillete. Dengan tagline "The Best A Man Can Get", Gilette memosisikan brand-nya sebagai brand yang menawarkan produk pisau cukur dengan kualitas terbaik di pasaran.
Kini, tagline tersebut berubah menjadi "The Best Men Can Be", menonjolkan visi dan nilai yang konsisten ingin dicapai Gilette.
Secara durasi, slogan punya durasi penggunaan yang lebih singkat bila dibandingkan tagline.
Pasalnya, slogan umumnya dipakai untuk marketing campaign, yang mana marketing campaign hanya berlangsung dalam beberapa waktu tertentu saja, misalnya beberapa minggu atau bulan.
Sementara itu, tagline biasanya bertahan selama bertahun-tahun dan nggak akan berubah dalam waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan tagline ditujukan sebagai representasi suatu usaha atau bisnis secara keseluruhan.
Penggunaan slogan ditujukan untuk menjadi materi promosi dari suatu marketing campaign atau iklan produk atau jasa suatu usaha. Biasany, slogan menunjukkan apa yang ingin dilakukan oleh suatu usaha dalam mencapai visinya.
Hal ini jelas berbeda dengan tagline. Biasanya, tagline dibuat dengan tujuan untuk membangun brand image suatu perusahaan, meningkatkan brand awareness, dan menonjolkan visi usaha.