Stockers, apa kalian rutin membuat to-do list untuk keseharian, pekerjaan, maupun aktivitas bisnis kalian? To-do list adalah metode yang efektif dan berguna untuk kalian dalam menjalani berbagai aktivitas kalian, mulai dari yang kaitannya dengan kesehariaan, pekerjaan, hingga bisnis yang kalian kelola. To-do list juga membantu kalian dengan mudah untuk merencanakan hari kalian agar lebih terencana, detil, dan disiplin.
Namun, apa kamu pernah dengar not to-do list?
Sekilas memang mirip, namun jika dipelajari lebih dalam, not to-do list punya beberapa kelebihan yang menjadikannya cocok untuk sebagian besar dari kamu.
Ketika kamu menulis berbagai hal yang akan kamu lakukan di to-do list, artinya kamu ingin memastikan agar hal atau aktivitas tersebut harus kamu lakukan. Namun, ketika kamu menulis terlalu banyak hal yang harus kamu lakukan di to-do list, lama-kelamaan kamu akan kewalahan dan nggak mampu mengerjakan dan menyelesaikan semuanya dengan maksimal. Terlebih lagi jika kamu adalah orang yang mudah terdistraksi oleh sesuatu atau terkadang melakukan sesuatu yang buruk dan itu jadi kebiasaan.
Karena beberapa alasan di atas, not to-do list bisa kamu coba. Not to-do list membantu kamu untuk menghapus berbagai kegiatan yang nggak mau kamu lakukan atau yang coba kamu hilangkan. Dengan berfokus untuk nggak melakukan hal tersebut, lama-kelamaan kamu akan menghilangkan kegiatan tersebut dari keseharian kamu dan kamu jadi lebih fokus dalam menjalankan hal-hal yang memang semestinya kamu lakukan. Kamu pun jadi nggak perlu takut terpancing untuk melakukan hal-hal yang ada di not to-do list yang kamu buat.
Salah satu hal yang menghambat keseharian adalah kebiasaan buruk. Hal ini dapat menghambat produktivitas kamu dan memperburuk hasil kerja kamu. Dengan menulis kebiasaan buruk yang ingin coba kamu hilangkan di not to-do list, kamu akan perlahan fokus untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut dari hidup kamu. Kamu akan lebih fokus untuk menguranginya secara perlahan sampai kamu nggak akan melakukannya lagi. Dengan begitu, hidupmu akan jadi lebih lancar dan fokus pada hal-hal yang penting saja.
Kadangkala, ada saja tugas-tugas yang sejatinya bukan tugas utama kamu, namun kamu mau nggak mau atau terpaksa harus mengerjakan pekerjaan tersebut. Jika semestinya bisa didelegasikan atau diberikan kepada orang lain yang lebih ahli atau lebih cocok pekerjaannya, lakukanlah itu. Agar kamu nggak fokus pada tugas sekunder tersebut, catat tugas tersebut di not to-do list agar kamu nggak perlu terpancing untuk mengerjakan tugas sekunder tersebut. Kamu pun bisa lebih fokus pada tugas-tugas utama kamu.
Dalam bekerja atau mengelola bisnis, selalu saja ada berbagai hal yang jadi distraksi yang membuat kamu nggak fokus dalam menjalankan tugas kamu. Hal-hal tersebut misalnya menonton YouTube, bermain video game, hingga menonton film di Netflix. Hal-hal yang sifatnya memancing atau distraktif ini sudah semestinya kamu hilangkan dari keseharian kamu saat bekerja atau mengelola bisnis kamu. Tuliskan hal-hal yang sering menarik perhatian kamu dari pekerjaan atau bisnis kamu dan fokuslah perlahan untuk nggak melakukan hal tersebut. Dengan begitu, kamu pun jadi nggak mudah terpancing untuk melakukan hal tersebut dan bisa tetap fokus untuk memberikan hasil pekerjaan atau bisnis yang terbaik.
Sudah saatnya kamu coba not to-do list. Secara konsep, metode ini memang mirip dengan to-do list. Namun, not to-do list membantu kamu untuk lebih fokus dalam menghilangkan aktivitas dan hal-hal yang berpengaruh negatif ke keseharian, pekerjaan, maupun bisnis kamu.