Figure Blog

Unconsidered Needs, Peluang Usaha yang Besar yang Bisa Kamu Gali dari Pelanggan Kamu!

10 Mar 2023

Nasehat "dengarkan dan penuhi kebutuhan pelanggan" bisa dibilang adalah salah satu nasehat klasik yang bisa membantu usaha kamu berkembang.

Nasehat ini memang efektif untuk meningkatkan usaha kamu. Cukup dengan fokus menyediakan produk yang pelanggan butuhkan, kamu bisa memperoleh penjualan yang baik.

Di sisi lain, ada cara menarik yang bisa kamu coba untuk menghidupkan nasehat tersebut, namun dengan sedikit perubahan.

Kamu bisa coba untuk memenuhi yang disebut sebagai unconsidered needs di dalam diri pelanggan

Mengenal Istilah Unconsidered Needs

Unconsidered needs, menurut Tim Riesterer, seorang praktisi marketing dan sales, adalah suatu istilah yang menjelaskan setiap kebutuhan yang sejatinya belum dapat dipahami atau diketahui oleh pelanggan kamu, namun kebutuhan ini bisa berdampak besar apabila telah diketahui.

Sederhananya, kebutuhan ini nggak benar-benar dipertimbangkan sehingga kebutuhan tersebut nggak masuk ke dalam pengetahuan pelanggan terkait dengan kebutuhannya.

Kalau Pelanggan nggak Mempertimbangkan, Apakah Bisa Ditemukan?

Mendengar soal istilah ini, kamu nggak perlu pesimis atau ragu mengenainya.

Meski pelanggan nggak mempertimbangkannya, kamu tetap bisa menggalinya lebih jauh dan menemukannya.

Lalu, yang jadi pertanyaannya selanjutnya, bagaimana kamu bisa menemukannya?

1. Lakukan Riset Terlebih Dulu

Untuk melakukannya, kamu perlu kembali ke basic, yakni mendengar apa yang mereka suarakan mengenai kebutuhan mereka. Kamu bisa mengumpulkan suara mereka melalui metode pengumpulan data apapun, seperti survei maupun wawancara singkat.

Dari sini, kamu akan menemukan data mengenai masalah hingga kebutuhan seperti apa yang paling sering terjadi dan ada di dalam kehidupan sehari-hari para pelanggan kamu.

2. Cari Tahu Masalah yang nggak Disadari

Ketika kamu sudah tahu apa saja yang umumnya pelanggan kamu butuhkan dan rasakan, saatnya "keluar" sedikit dari setiap permasalahan dan kebutuhan tersebut.

Inilah momen pentingnya. Kamu perlu menemukan data, statistik, atau temuan menarik yang benar-benar terjadi namun pelanggan kamu sendiri nggak sadari.

Setiap data, statistik, dan temuan ini akan jadi kunci untuk kamu menemukan unconsidered needs itu.

3. Kembangkan Solusinya di Dalam Produk Kamu

Selanjutnya, setiap temuan dan data yang menarik itu bisa kamu cari dan kembangkan solusinya untuk kamu sematkan di dalam produk kamu.

Jangan lupa juga untuk kombinasikan solusi untuk unconsidered needs tersebut dengan keunikan dan keunggulan produk kamu. Hal ini akan membantu positioning produk yang lebih unik di mata pelanggan dan membuat pelanggan lebih tertarik dengan produk kamu.

4. Kemas dengan Messaging yang Sesuai

Pada akhirnya, kamu tinggal mengolah dan mengemasnya dengan messaging yang sesuai dengan tone of voice dan cara marketing dari brand kamu.

Dengan menunjukkan data atau statistik yang jelas dan dikemas dengan messaging yang menarik, kamu bukan hanya dapat menciptakan urgency di dalam diri pelanggan untuk membeli, tetapi juga dapat meyakinkan pelanggan untuk membeli produk kamu.

Apakah Unconsidered Needs Efektif Diterapkan?

Tim Riester, bersama Dr. Zakary Tormala, seorang profesor di Stanford University Graduate School of Business, menerapkan eksperimen tentang efektivitas unconsidered needs dalam menjajakan produk dan menerbitkan temuan ini di situs Journal of Sales Transformation.

Hasilnya, ditemukan bahwa apabila kamu menjelaskan unconsidered needs lebih dulu kepada pelanggan kamu lalu baru menjelaskan produk kamu dengan berbagai keunikan dan nilai tambahnya, kamu akan bisa meyakinkan pelanggan untuk membeli produk kamu.

Kesimpulan

Bagaimana stockers, apa kamu sudah siap menemukan unconsidered needs dari para pelanggan kamu sekarang ini?

Prosesnya memang akan panjang dan nggak mudah. Namun, dengan menemukan kebutuhan pelanggan yang mereka sendiri nggak sadari atau ketahui, pelanggan akan lebih yakin untuk membeli produk kamu dan melihat produk kamu bisa menawarkan lebih untuk kehidupan mereka.

Contact Us