Dalam manajemen stok barang, kamu nggak hanya butuh patokan yang pasti mengenai sistem, prosedur, hingga teknik yang kamu terapkan.
Kamu juga butuh patokan yang pasti dalam mengukur dan menimbang-nimbang jumlah stok barang.
Untuk itu, penerapan units of measure perlu dilakukan. Namun bagaimana menerapkan units of measure untuk menghitung jumlah stok barang kamu?
Units of measure merujuk kepada segala satuan ukur yang digunakan untuk mengukur berat atau jumlah dari stok barang yang kamu punya di gudang kamu.
Units of measure adalah cara terbaik untuk memudahkan kamu mengetahui stok barang yang tersedia dengan lebih spesifik.
Selain itu, units of measure juga membantu kamu mengetahui seberapa banyak pesanan yang diinginkan oleh pelanggan kamu secara lebih detail.
Beberapa units of measure yang umum dipakai di usaha kamu (ritel) antara lain kilogram, meter, hingga liter.
Bicara soal units of measure, berarti kita akan bicara soal takaran jumlah yang lebih spesifik. Tingkat detail yang tinggi dari units of measure akan mengurangi kebingungan dan pusingnya kamu dalam mengelola setiap jumlah stok barang.
Menggunakan units of measure juga akan membantu kamu untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan lebih akurat dan detail.
Akibatnya, kamu nggak akan kelebihan jual yang menyebabkan kerugian dan nggak akan menyebabkan kekurangan jumlah di sisi pelanggan yang bikin pelanggan merugi.
Secara keseluruhan, units of measure yang spesifik dan detail akan membatnu proses operasional dan pengelolaan stok barang jadi lebih lancar, efisien, dan akurat.
Agar operasional tetap lancar dan bisa mudah dipahami oleh para pekerja di gudang kamu, units of measure perlu digunakan secara konsisten.
Terlepas adanya perbedaan dari units of measure yang dipakai oleh pelanggan atau vendor, kamu tetap perlu memakai units of measure yang sesuai dengan keperluan gudang dan usaha kamu.
Units of measure umumnya cukup spesifik untuk menakar jumlah stok barang. Namun, ada pula units of measure yang masih terlalu general, seperti sebuah, selembar, sehelai, hingga sepaket.
Contoh units of measure seperti ini masih belum terlalu jelas dan nggak spesifik. Alhasil, hal ini bisa menimbulkan kebingungan di antara kamu dengan pelanggan kamu.
Misalkan, apabila kamu menjajakan sehelai kain, berapakah panjangnya? Bisa jadi, ukuran sehelai kain yang kamu jual berbeda dengan ukuran sehelai kain yang pelanggan kamu inginkan.
Agar pekerja gudang kamu bisa mengelola setiap jumlah stok barang dengan lebih akurat, buatlah sebuah panduan singkat untuk units of measure yang kamu pakai.
Jelaskan apa saja units of measure yang kamu pakai, aturan pemakaiannya, hingga mengapa kamu memakai units of measure tersebut. Panduan ini akan membantu pekerja gudang kamu memahami apa yang perlu mereka lakukan.