Figure Blog

10 Kesalahan yang Umum Dilakukan saat Memulai Usaha Dropshipping!

2 Jan 2023

Selamat tahun baru 2023, Stockers!

Tahun yang baru ini bisa kamu manfaatkan sebagai momentum yang tepat untuk memulai usaha sendiri.

Nah, bila usaha yang kamu ingin mulai di awal tahun ini adalah usaha dropshipping, pembahasan kali ini sangat cocok buat kamu!

Kali ini, kita akan melihat sekilas mengenai 10 kesalahan yang umum dilakukan saat sedang memulai usaha dropshipping dan bagaimana kamu bisa menghindari atau setidaknya, menguranginya!

10 Kesalahan yang Umum Dilakukan saat Memulai Usaha Dropshipping!

1. Terlalu Memilih Produk

Mempertimbangkan dan memilih sesuatu dengan matang memang menjadi sebuah keharusan.

Namun, jangan sampai kamu malah jadi terlalu pemilih dan cenderung terlalu berhati-hati dalam memilih produk dropshipping kamu.

Di sisi lain, terlalu banyak informasi yang kamu peroleh dalam mempertimbangkan produk untuk dropshipping akan bikin kamu pusing dan kebingungan sendiri dan berujung bikin rencana usaha dropshipping kamu jalan di tempat saja.

2. Variasi Produk Terlalu Banyak

Memiliki produk yang variatif memungkinkan kamu untuk menyediakan banyak pilihan bagi pelanggan kamu.

Namun, terlalu variatif, hal ini akan memusingkan mereka dalam memilih dan mempertimbangkan untuk melakukan pembelian.

Nggak hanya itu, fokus usaha kamu pun bisa tersebar dan jadi sulit untuk mengendalikan brand image kamu karena pelanggan sulit memahami apa yang sejaitnya kamu jual.

Oleh karenanya, selalu pastikan variasi produk kamu berada dalam range yang optimal sehingga terasa variatif namun nggak terlalu banyak.

3. Ekspektasi nggak Realistis

Bila terlalu tinggi, ekspektasi adalah sesuatu yang bisa menjatuhkanmu.

Usaha dropshipping memang bisa membantu kamu memperoleh pendapatan secara mandiri dengan kebebasan pribadi.

Namun, kamu harus tetap mengendalikan ekspektasi atau harapan kamu mengenai pendapatan yang akan kamu peroleh hingga proses menjalaninya.

Usahakan untuk pasang ekspektasi seminimal mungkin. Meski terdengar menyenangkan untuk bisa menjalani usaha dengan kebebasan tersendiri, kamu baru akan memahaminya ketika sudah menjalaninya.

4. Riset Kurang Mendalam

Dalam hal ini, riset meliputi dua hal: Riset produk dan riset pasar.

Mengenai riset produk, ada beberapa faktor yang perlu kamu cari tahu dan pahami, mulai dari jenis produk, kualitas dan spesifikasi produk, hingga informasi dan kredibilitas pemasok.

Sementara itu, mengenai riset pasar, kamu perlu mendalami aspek demografi hingga psikografi dari target pasar yang ingin kamu sasar.

Jangan sampai karena riset yang kurang detail dan mendalam, kamu nggak bisa menemukan produk dan target pasar yang kamu inginkan dan kesulitan mengembangkan usaha kamu.

5. Branding Kurang Matang

Usaha dropshipping mungkin terdengar simpel, namun sebuah usaha tetaplah usaha yang membutuhkan branding.

Jangan sampai kamu mengabaikan atau malah mengembangkan branding secara setengah matang untuk usaha dropshipping kamu.

Usaha sesederhana dropshipping tetap membutuhkan branding yang kuat agar dapat memperoleh pelanggan yang sesuai dengan target pasar dan menarik lebih banyak pelanggan.

Seorang Perempuan Mengelola Usaha Dropshipping

Sumber: Freepik

6. Nggak Punya Rencana Marketing

Di samping brandingmarketing juga menjadi salah satu hal yang jangan sampai kamu abaikan ketika memulai usaha dropshipping.

Marketing untuk usaha dropshipping kamu bukan sekadar memilih channel mana yang tepat. 

Marketing harus meliputi rencana dari bagaimana kamu membuat pelanggan mulai mengenal usaha kamu hingga mereka memutuskan membeli produk kamu.

7. Nggak Ada Otomatisasi

Meski usaha dropshipping tergolong cukup simpel untuk kamu jalani, dijamin kamu nggak akan mau melakukan semuanya secara manual.

Usaha dropshipping kamu sebaiknya dijalani dengan aplikasi atau sistem yang bisa mengelola berbagai keperluan usaha kamu dengan otomatis.

Dengan aplikasi atau sistem khusus, kamu bisa menangani berbagai keperluan usaha dropshipping kamu dengan mudah dan santai, mulai dari aplikasi social media scheduling untuk mengunggah konten di media sosial secara otomatis hingga aplikasi manajemen persediaan untuk mengelola persediaan barang yang kamu punya.

8. Sistem Pelacakan Pengiriman yang Sulit

Saat memesan produk kamu, pelanggan tentu ingin mengetahui posisi dan proses pengiriman produknya ke alamat tujuan mereka.

Menyadari hal ini, kamu perlu menyediakan sistem atau aplikasi khusus untuk membantu pelanggan memahami posisi barang yang mereka pesan dari kamu. Dengan sistem tersebut, kamu juga bisa menginformasikan pelanggan kamu bila ada delay atau kendala dalam pengiriman.

9. Memasang Harga Terlalu Murah

Harga yang terlalu murah bisa jadi indikasi bahwa produk kamu punya kualitas yang kurang baik dan bisa memengaruhi kepercayaan dan persepsi pelanggan terhadap produk.

Maka dari itu, kamu perlu memahami persepsi harga pelanggan melalui riset pasar yang kamu lakukan. Hal ini akan membantu kamu memasang harga yang tepat dan sesuai dengan pemahaman pelanggan mengenai produk kamu.

10. Terlalu Mengkhawatirkan Ongkos Kirim

Ongkos kirim memang tricky untuk dipertimbangkan dan dikelola selama menjalani usaha dropshipping. Kadangkala, ongkos kirim bisa terlalu tinggi apabila pengiriman terlalu jauh.

Salah satu solusinya untuk menghadapi permasalahan ini adalah dengan menentukan jangkauan area pengiriman dan menyiapkan ongkos kirim flat price. Dengan sistem flat price, kamu nggak perlu memikirkan perhitungan ongkos kirim dan bikin transaksi jadi lebih mudah buat pelanggan.

Contact Us